Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Rumah ambruk yang menimpa keluarga Ade Uju warga lingkungan Pintusinga, RT 003, RW 019, Kelurahan/Kota Banjar, Jawa Barat, ternyata dibangun dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat tahun 2017 program Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni).
Hal itu dikatakan Ketua RW di lingkungan setempat, Dadang Iskandar (49) saat meninjau langsung ke lokasi kejadian.
“Rumah itu program bantuan rutilahu dari provinsi dan baru selesai dibangun sekitar dua tahun lalu,” kata Dadang kepada awak media, Minggu (2/2/20).
Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, 1 Rumah di Kota Banjar Ambruk Rata dengan Tanah, Satu Terluka
Menurut Dadang, kejadian rumah ambruk tersebut bukan semata karena faktor alam atau cuaca ekstrim, namun karena faktor teknis kontruksi bangunan rumah yang kurang kuat.
“Memang sekarang musim cuaca ekstrim tapi saat kejadian itu tidak ada angin dan hujan tiba-tiba langsung ambruk seketika. Kemungkinan faktor teknis,” ujarnya.
Lanjut Dadang, setelah melihat beberapa bagian kontruksi, kemungkinan saat pembangunan ada komposisi yang kurang karena kualitas bangunan yang dihasilkan terlihat buruk.
“Saya bukan ahli kontruksi tapi secara kasat mata itu terlihat warna pasirnya sudah putih, saat dipegang juga langsung prool padahal usia bangunan kan masih baru,” katanya.
Ke depan, harap Dadang, pengawalan program bantuan rutilahu harus dipertegas agar pelaksanaannya maksimal sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Selain itu bantuan yang didapat juga harus memberikan manfaat bagi masyarakat yang dibantu.
“Meski bangunan rumah yang dihasilkan tidak begitu indah paling tidak aman untuk ditempati oleh pemilik yang menerima bantuan. Kasihan sama masyarakat,” harapnya.
BPBD Evakuasi Rumah Ambruk
Sementara itu, tim Taruna Siaga Bencana Kota Banjar dan BPBD Kota Banjar langsung bergerak mengevakuasi reruntuhan rumah dibantu oleh warga setempat.
Salah seorang anggota Tagana Kota Banjar Yudi Andiana mengatakan, diduga kejadian rumah ambruk akibat hujan deras yang mengguyur Kota Banjar beberapa hari ini.
Selain itu, karena memang kondisi kontruksi rumah kurang kokoh sehingga tidak kuat menahan guyuran hujan.
“Sudah langsung dilakukan evakuasi dan pendataan bersama BPBD agar segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait. Keluarga korban yang terluka juga sudah dirujuk untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka di bagian kepala,” katanya.
Dikonfirmasi di lokasi kejadian, Lurah Kelurahan Banjar Fauzi membenarkan kejadian tersebut dan pihaknya juga mengakui rumah ambruk tersebut merupakan program bantuan rutilahu dari Provinsi Jawa Barat tahun 2017.
Saat ini Lanjut Fauzi, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk dilakukan penanganan bagi keluarga korban.
“Sudah dikoordinasikan dan dilakukan penanganan. Soal kualitas kontruksi yang terlihat buruk nanti akan dilakukan evaluasi,” pungkasnya. (Muhlisin/R7/HR-Online)