Potret permukaan matahari menjadi salah satu hal yang mengagumkan. Pasalnya, potret gambar matahari yang diambil oleh ilmuwan sangat jelas dan jernih.
Sehingga memunculkan tampilan matahari dengan struktur yang sangat detail. Permukaan matahari yang dipotret ini terlihat memukau dan sangat unik.
Seperti diketahui bahwa permukaan matahari tersebut diambil menggunakan teleskop baru milik NASA. Teleskop tersebut memiliki kecanggihan yang luar biasa. Tidak heran jika hasil potret yang dihasilkan sangatlah detail.
Hasil potret ini menjadi salah satu kebanggaan bagi para ilmuwan NASA. Apalagi teleskop baru milik NASA sudah diciptakan sejak 2013 dan difungsikan saat ini.
Potret Permukaan Matahari Terlihat Jelas dan Detail
Daniel K Inouye Solar Telescope merupakan nama teleskop baru dari NASA. Teleskop inilah yang digunakan NASA untuk mengamati sekaligus memotret permukaan matahari.
Hasilnya pun sangat mengesankan. Struktur matahari terlihat secara detail. Permukaan matahari berwarna kuning keemasan.
Beberapa ilmuwan mengungkapkan bahwa bentuk permukaan matahari hampir sama dengan makanan seperti nugget. Namun nugget tersebut disatukan hingga menjadi beberapa bagian.
Potret permukaan matahari yang mereka ambil kali ini merupakan yang paling jelas dan detail. Hal ini juga dikonfirmasi oleh para ilmuwan NASA.
Sedangkan dalam sejarah ilmu pengetahuan, belum ada rekaman benda langit yang terlihat jelas seperti ini. Potret inilah yang paling jelas sepanjang masa.
Detail gambar yang dihasilkan juga didasari oleh penggunaan Daniel K Inouye yang sangat canggih. Teleskop matahari ini bisa jadi menjadi teleskop yang paling besar dari yang lain.
Hal ini dibuktikan dari penggunaan kaca utama yang memiliki tebal 4 meter. Tebalnya kaca yang digunakan membuat Daniel K Inouye menjadi teleskop tercanggih sepanjang masa.
Baca Juga: Sisa Umur Matahari Berhasil Diprediksi, Apa yang Terjadi Pada Bumi?
Sebelum melakukan potret permukaan matahari, para ilmuwan mempersiapkan teleskop Daniel ini terlebih dahulu. Teleskop baru milik NASA ini diletakkan di gunung berapi kawasan Pulau Maui, Hawaii. Penempatannya kurang lebih mencapai ketinggian 3.000 meter.
Sehingga, dengan penempatan dan ketinggian tersebut, para ilmuwan kemudian mulai mengamati permukaan matahari. Hingga akhirnya mendapatkan rekaman gambar yang hasilnya sangat detail terkait dengan strukturnya.
Teleskop baru milik Badan Penerbangan dan Antariksa ini kedepannya akan peneliti gunakan untuk meneliti tentang matahari. Penggunaan teleskop ini juga bisa untuk memprediksi cuaca antariksa yang matahari akibatkan.
Memang sangat canggih, apalagi hasil penggunaan ini memberikan pengetahuan yang luar biasa. Para ilmuwan pun akan lebih mempelajari mengenai struktur matahari.
Potret Permukaan Matahari Menjadi Bahan Penelitian
Hasil pengamatan permukaan matahari membuahkan hasil yang mengagumkan. Hal ini juga menjadi salah satu objek penelitian bagi para ilmuwan.
Matahari sebagai pusat tata surya tentunya memiliki pengaruh yang sangat besar. Tentu saja pengaruhnya akan berdampak pada planet-planet yang ada di sekitarnya, termasuk Bumi.
Hasil potret tersebut menunjukkan bahwa bagian tengahnya merupakan pusat pelepasan panasnya Matahari. Sementara untuk perkiraan, pusat pelepasan tersebut memiliki suhu yang sangat panas. Kurang lebih mencapai suhu 6.000 derajat Celcius.
Meskipun bagian tengah matahari memiliki suhu yang sangat panas, namun di sekelilingnya tidak terlalu panas. Hal tersebut membuat sekeliling matahari berwarna hitam.
Alasannya karena terjadi pendinginan pada plasma matahari. Oleh karena itu, potret permukaan matahari tersebut berbeda.
Para ilmuwan mulai mempelajari mengenai hal-hal yang berkaitan dengan matahari. Para ilmuwan mengungkapkan bahwa ada emisi besar dari matahari yang dapat merusak satelit.
Baca Juga: Misi NASA ke Matahari Temukan Data Mengejutkan, Apa Itu?
Sehingga akan membahayakan astronot yang berada di luar angkasa. Sebab, komunikasi bisa terputus sehingga tidak akan ada komunikasi sama sekali.
Potret permukaan matahari ini juga sangat berpengaruh pada penelitian yang selanjutnya. Apalagi jika nantinya teleskop baru dari NASA kembali para peneliti gunakan untuk penelitian.
Maka akan ada perbandingan penelitian mengenai matahari. Hal tersebut membutuhkan penelitian yang sebelumnya saat perbandingan.
Pengamatan matahari ini juga memberikan pelajaran sekaligus pengetahuan baru. Karena belum pernah ada teleskop yang menampilkan gambar matahari secara detail.
Struktur matahari inilah yang menjadi objek penelitian paling jelas dan detail. Dengan begitu, para ilmuwan akan lebih mudah dalam menganalisa tentang matahari.
Potret permukaan matahari ini diharapkan akan terus dikembangkan. Sehingga akan ada pengetahuan baru dan lebih dalam mengenai pusat tata surya atau matahari. (R10/HR-Online)