Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjar, Polda Jabar, membongkar sindikat pencurian traktor yang baru-baru ini kerap beraksi di wilayah Kota Banjar.
Kasat Reskrim Polres Kota Banjar, AKP. Budi Nuryanto, mengungkapkan, proses terungkapnya kasus tersebut berawal dari adanya laporan masyarakat.
Setelah dilakukan penyelidikan di lapangan, di temukan komplotan pelaku curat (pencurian dengan pemberatan) di Priangan Timur yang kerap menjalankan aksinya di wilayah Kota Banjar.
“Awalnya warga curiga ada mobil yang bolak-balik melintasi jalanan tak jauh dari tempat penyimpanan traktor,” kata AKP. Budi Nuryanto, kepada awak media, saat konferensi pers di halaman Mako Polresta Banjar, Jum’at (28/02/2020).
Ia menjelaskan, sebelum beraksi, para pelaku mengintai lokasi terlebih dulu. Kemudian, para pelaku menyasar traktor yang disimpan tak jauh dari jalan yang bisa dilewati mobil.
“Para pelaku hanya mengambil mesin traktor, sementara rangka traktor ditinggal di TKP. Mesin traktor kemudian dijual ke penadah dengan harga 3 juta sampai 4 juta rupiah,” ungkapnya.
Untuk membongkar mesin traktor, lanjut Kasat Reskrim, pelaku hanya membutuhkan waktu 10 menit. Mereka membuka baut yang ada pada kerangka traktor dengan kunci pas.
“Mesin cuma dibaut ke badan traktor. Namun mesin yang dilas ke kerangka traktor pun bisa dicuri para pelaku. Mereka menggergaji kerangka traktor dan menjalankan aksinya sekitar jam 2 pagi,” jelasnya.
AKP. Budi Nuryanto menambahkan, sindikat ini hanya beraksi saat musim tanam, di mana para petani mulai membajak sawah dengan traktor. Setelah melakukan pengintaian, kemudian mereka menjalankan aksinya.
Baca Berita Terkait: 7 Pelaku Curat Dibekuk Satreskrim Polres Kota Banjar, 15 Unit Traktor Berhasil Diamankan
Sementara itu, salah seorang korban pencurian traktor, Dodo, warga Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, mengatakan, mesin traktornya hilang beberapa minggu lalu.
“Traktor itu disimpan di sawah karena saya mulai menggarap sawah. Tapi belum juga selesai membajak sudah keburu hilang,” katanya.
Dodo mengaku, saat itu mesin traktor ditempel ke rangka hanya dengan baut. Hal itu membuat pencuri bisa dengan mudah mengambil mesin traktor.
“Ya kalau bisa, bagaimana caranya pabrikan traktor membuat pengaman tambahan. Misalnya baut-bautnya menggunakan kunci khusus yang hanya dimiliki pemilik traktor,” harap Dodo.
Tak hanya Dodo, korban lainnya pun turut mengikuti konferensi pers tersebut, di antaranya Engkus Kosasih, dan Lela Nurlela. Keduanya warga Lingkungan Sukamanah, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.
Setelah acara konferensi pers, para korban kemudian diperbolehkan membawa traktor yang berhasil diamankan jajaran Satreskrim Polresta Banjar tersebut. (Muhlisin/R3/HR-Online)