Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 2007, planet kerdil Gonggong selalu menarik untuk diperbincangkan. Tak mengherankan karena ada banyak hal unik yang dimilikinya.
Diketahui bahwa Gonggong menambah deretan dwarf planet di alam semesta. Tak hanya itu saja, nama yang dibawa planet kerdil ini juga menyimpan keistimewaan tersendiri.
Planet Kerdil Gonggong
Sebagaimana yang sudah sedikit disinggung di atas, ada kesan istimewa dalam penamaan planet Gonggong. Perlu diketahui bahwa nama yang dibawanya didapat dari mitologi Cina.
Dalam mitologi Cina tersebut, Gonggong merupakan nama Dewa Air keyakinan masyarakat Tionghoa. Gonggong ini digambarkan dengan rupa kepala manusia dan bertubuh ular.
Dengan nama tersebut, planet ini menjadi benda langit pertama yang diberi nama Cina. Seperti yang kita tahu, selama ini benda-benda langit diberi nama berdasar nama dewa-dewi dalam mitologi Romawi.
Baca Juga: Planet Raksasa Termuda Terdeteksi di Dekat Bumi, Simak Faktanya
Di samping itu, penamaan objek luar angkasa juga seringkali menggunakan kebudayaan Romawi serta Yunani Kuno. Tak heran jika planet kerdil Gonggong ini begitu menyita perhatian.
Nama ini sendiri diberikan langsung oleh International Astronomical Union. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dilansir dari CNET, Senin, 24 Februari 2020.
Fakta Menarik Planet Gonggong
Dengan nama yang unik, planet Gonggong masih memiliki sederet fakta lainnya yang tak kalah menarik untuk dibahas. Berikut ulasan lengkapnya.
Penemuan
Temuan Gonggong untuk yang pertama kalinya memang penting diketahui. Planet kerdil ini mulanya ditemukan oleh tiga astronom yang bernama Michael Brown, Megan Schwamb, dan David Rabinowitz.
Astronom Amerika Serikat tersebut menemukan Gonggong pada tanggal 17 Juli 2007. Planet ini ditemukan di sisi luar Pluto.
Planet kerdil Gonggong menjadi planet katai ke-7 yang pernah ditemukan tim Brown. Sebelumnya sudah ada Quaoar pada tahun 2002, Sedna di tahun 2003, serta Haumea dan Orcus tahun 2004 silam.
Setelah itu, menyusul penemuan Makemake dan Eris yang terjadi pada tahun 2005. Dari beberapa temuan tersebut, Gonggong sekilas menyamai Quaoar.
Satelit
Sebagaimana planet pada umumnya, Gonggong juga memiliki satelit. Uniknya, nama satelit yang mendampinginya juga diberi nama dalam mitologi Cina, yakni Xianglu.
Dalam kisah Tiongkok, Xianglu merupakan menteri yang melayani dewa-dewa. Dengan nama yang unik, satelit Xianglu ini terbukti mampu menyedot perhatian astronom.
Nama dan Julukan
Dibalik namanya yang unik, ternyata planet kerdil Gonggong sempat punya nama lain. Saat pertama kali ditemukan, planet kerdil ini tentu belum memiliki nama.
Untuk memudahkan dalam memberikan nama, ketiga astronom penemunya melakukan survey online. Selain mencari nama yang tepat untuk Gonggong, survey ini juga bertujuan dalam pemberian nama satelit mininya.
Mulanya, planet kerdil ini dinamakan dengan 2007 OR10. Hingga pada akhirnya namanya diubah menjadi Gonggong dan kini telah diumumkan secara resmi.
Untuk diketahui juga bahwa Gonggong pernah mendapatkan julukan sebagai Putri Salju. Julukan ini diberikan oleh Michael Brown.
Bukan tanpa alasan, julukan tersebut diberikan karena tampilan warnanya yang begitu putih. Hanya saja, seiring berjalannya waktu, objek tersebut mulai meredup.
Bahkan karena hal tersebut, planet kerdil Gonggong menjadi salah satu objek paling redup yang ada di sabuk Kuiper. Hal inilah yang membuat julukan Putri Salju menghilang.
Tampilan
Mengenai tampilannya, diketahui bahwa kini planet Gonggong tampak berwarna agak kemerahan. Hal ini dikarenakan atmosfernya yang dipenuhi dengan gas metana.
Namun tahukah anda bahwa tampilannya yang merah tersebut ternyata menyimpan air. Uniknya, air di planet Gonggong ini tidak berwarna merah.
Karakteristik Orbit
Planet Gonggong diketahui memiliki ukuran diameter ~1535 km. Dengan ukuran tersebut, fakta seputar karakteristik orbit planet kerdil Gonggong tentu menarik untuk dibahas.
Diketahui bahwa orbit planet Gonggong saat mengitari matahari sangat lonjong. Hal ini mengingatkan kita dengan orbit yang dimiliki Eris.
Selain itu, planet Gonggong ini juga memiliki kemiringan orbit yang terbilang besar. Dimana kemiringannya mirip dengan Makemake dan Haumea.
Berbicara mengenai karakteristik orbit, planet kerdil ini berjarak terdekat sekitar 33 AU dengan matahari. Jarak tersebut setara dengan 5 milyar km.
Sementara untuk jarak terjauhnya bisa 100 AU atau sekitar 15 milyar km. Untuk saat ini, Gonggong ada pada jarak 87 AU atau 13 milyar km dari posisi matahari.
Dalam menyelesaikan satu periodenya mengitari matahari, planet kerdil Gonggong membutuhkan waktu sampai 550 tahun. Kemudian untuk waktu rotasinya bisa 45 jam. (R10/HR-Online)