Tak sedikit orang yang bingung dengan penyebab susah tidur yang dialaminya. Awalnya mungkin tak begitu terasa. Namun setelah terjadi gangguan susah tidur selama berhari-hari mereka mulai merasa cemas dan semakin gelisah.
Gangguan tidur yang dikenal dengan insomnia memang bisa terjadi pada semua orang tanpa mengenal umur. Dari anak-anak, remaja, hingga yang sudah lanjut usia. Namun kebanyakan kasus dari penyebab susah tidur ini banyak dialami orang muda.
Baca juga: Insomnia? Coba Atasi dengan Tanaman Ini
Mengenal sejak dini adanya gangguan insomnia sangat penting agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan. Tubuh yang tak mampu beristirahat dan tidur dengan nyenyak justru dapat merangsang munculnya serangan berbagai penyakit.
Jenis Insomnia dan Penyebab Susah Tidur
Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab susah tidur. Beban pekerjaan di kantor yang begitu menumpuk bisa menyebabkan stres dan depresi. Stres juga bisa terjadi akibat interaksi dalam keluarga atau lingkungannya.
Penyebab insomnia secara psikologis terutama karena tekanan emosional, kegelisahan dan ketakutan atau depresi. Faktor ini bahkan mendominasi penyebab umum terjadinya penyakit insomnia.
Selain itu penyebab susah tidur juga bisa karena konsumsi obat. Penggunaan obat –obatan yang terus menerus saat sakit bisa memicu insomnia. Akibat yang sama juga bisa terjadi karena konsumsi kafein dan alkohol.
Baca juga: Benarkah Tidur Selalu Larut Malam Menandakan Insomnia?
Seperti dikutip dari Wikipedia, insomnia adalah gangguan yang dialami orang yang sulit untuk tidur. Keadaan tidak bisa tidur atau pola tidur terganggu semacam ini membuat tubuh tidak memiliki waktu cukup untuk beristirahat.
Kurangnya waktu tidur akan menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak teratur. Kondisi ini akan membuat penderita insomnia kekurangan darah. Akibat insomnia diantaranya tubuh lemas, tak bergairah, hingga terganggunya kerja otak dan organ tubuh lainnya.
Selain faktor penyebab susah tidur, insomnia dikelompokkan dalam 3 jenis berdasarkan gangguan selama proses tidur. Pertama, insomnia inisial yang artinya kita tidak bisa memulai tidur.
Baca juga: Benarkah Insomnia Terjadi Akibat Perubahan Gaya Hidup?
Kedua, insomnia intermitten dimana seseorang tidak bisa mempertahankan tidur atau sering terbangun. Sedangkan jenis yang ketiga disebut dengan Insomnia terminal. Kondisi ini dimana kita akan bangun lebih dini dan tidak dapat memulai tidur kembali.
Selain itu penyakit insomnia juga terbagi menjadi dua, yaitu Insomnia akut atau jarak pendek dan yang kedua adalah insomnia kronis atau yang berlangsung dalam waktu lama. Berikut penjelasannya.
Insomnia Akut
Jenis insomnia akut paling umum terjadi yang biasanya hanya berlangsung selama hitungan hari atau minggu. Penyebab susah tidur jenis ini biasanya karena stress beban kerja, masalah keluarga atau karena suatu peristiwa traumatis.
Insomnia Kronis
Insomnia kronis biasanya berlangsung sangat lama, yaitu diatas satu bulan. Insomnia kronis ada dua, yaitu insomnia skunder karena efek samping dari penyakit atau kondisi medis. Yang kedua adalah insomnia primer yang dipicu masalah non medis.
Tanda dan Gejala Insomnia
Mengenali penyebab susah tidur memang sangat penting agar dapat diupayakan obatnya. Namun mengenali gejala insomnia juga tak kalah pentingnya. Berikut ini beberapa tanda gangguan tidur ini.
- Tangan cepat berkeringat.
- Cepat sekali tersulut emosi marah.
- Merasakan kembung dan nyeri pada bagian perut.
- Mengalami suatu kelelahan yang berlebihan, padahal yang dikerjakan tidak terlelu berat.
- Sulit berkosentrasi, mengingat atau membuat suatu keputusan.
- Nyeri leher, sakit kepala dan terasa pegal pada bagian punggung.
- Sulit bernafas atau nafas tersengal-sengal.
- Detak jantung tidak stabil.
Gangguan tidur atau Insomnia memang bisa menjadi masalah serius bagi tubuh. Nah, dengan mengenali penyebab susah tidur, jenis maupun gejala insomnia bisa segera dicarikan pengobaannya sebelum terlambat. (R9/HR-Online)