Tak sedikit yang bertanya-tanya, jika manusia meninggal di Mars, lalu apa yang akan terjadi pada tubuhnya? Apakah hanya akan dibiarkan begitu saja atau ada prosesi pemakaman?
Rasa penasaran ini muncul sejak Mars digadang-gadang bisa menunjang kehidupan manusia. Sebagai calon pengganti Bumi, planet Merah ini selalu menjadi sorotan dunia.
Proses Pemakaman Jika Manusia Meninggal di Mars
Sebagaimana yang kita tahu, Mars termasuk salah satu planet yang letaknya berdekatan dengan Bumi. Meski dekat, namun waktu yang dibutuhkan untuk menyambangi Mars sangat lama.
Bahkan sesuai dengan penjelasan para ilmuwan, pendaratan manusia ke Mars bisa menghabiskan waktu selama 6-9 bulan lamanya.
Dalam kurun waktu tersebut, berbagai resiko bisa saja terjadi, salah satunya kemungkinan meninggal dunia saat di tengah perjalanan.
Apabila manusia meninggal saat masih perjalanan, maka jenazahnya akan dibuang melalui airlock atau pintu khusus di pesawat ruang angkasa.
Hal ini sebagaimana yang tertulis dalam karya fiksi ilmiah yang juga dikutip situs Space pada tanggal Jumat, 7 Februari 2020.
Lain lagi jika manusia meninggal di Mars, maka penguburan adalah solusi yang tepat. Bukan hanya menguburkan jenazahnya saja, akan tetapi juga benda-benda miliknya.
Proses pemakaman di Mars ini mengundang perhatian banyak pihak, salah satunya perusahaan spesialis teknologi antariksa, Analogs LLC.
Perusahaan ini menyebut bahwa apabila ada manusia yang meninggal di planet Merah, maka jenazahnya akan diberi pakaian khusus.
Disebut khusus karena pakaian ini memang beda dari yang lainnya. Pakaian ini disusun dari 4 lapisan yang semuanya bersifat biodegradable. Biodegradable sendiri memungkinkan semua lapisannya bisa terurai alias hancur.
Semakin mudah terurai karena setiap lapisan tersebut juga dibuat dengan bahan yang asalnya dari protein ulat sutra. Bahan ini memungkinkan pakaian terasa ringan.
Tak berhenti di situ saja, ada juga proses khusus lain jika manusia meninggal di Mars yang terkait proses daur ulang tubuhnya.
Penelitian Pakaian Ritual Kematian di Mars
Membuang jenazah melalui airlock dinilai tidak sesuai dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Oleh karenanya, segala upaya dilakukan untuk memberikan solusi terbaik terkait kematian di luar Bumi.
Penggunaan pakaian khusus ini pun menjadi salah satu solusinya. Sebagaimana yang telah disinggung di atas, proyek ini diketengahkan oleh Analogs LLC.
Perusahaan ini menjalin kerjasama dengan desain Pia Interlandi dan JJ Hastings. Dalam penelitian yang dilakukan, pakaian ini memungkinkan tubuh bisa terurai tanpa adanya limbah sintetis tambahan.
Penggunaan pakaian ini juga diikuti dengan proses daur ulang manusia. Dimana idenya yaitu dengan membuat kompos tubuh. Kemudian mengubahnya menjadi bahan baku.
Mengenai bagaimana detail pakaian khusus jika manusia meninggal di Mars ini, pihak terkait belum membeberkan bocorannya. Meski begitu, tampaknya akan menerapkan konsep medis dan pertanian.
Adapun caranya ialah dengan melarutkan protein pada tubuh manusia yang meninggal. Setelah itu, meninggalkan cairan dan tulang.
Untuk diketahui, cairan ini nantinya dapat dimanfaatkan guna menutrisi tanaman yang tumbuh di Mars. Meski begitu, hal ini masih sebatas rencana untuk visi di masa depan walau roketnya sudah disiapkan.
Terlepas dari hal tersebut, sebelum adanya rencana ini, jika manusia meninggal di Mars diperkirakan akan menjadi mumi.
Hal ini dikarenakan Mars tak memiliki bakteri yang membantu proses pembusukan tubuh, melainkan menimbulkan efek radiasi.
Perlakuan pada Tubuh Jika Meninggal di Luar Angkasa
Perlu untuk anda ketahui, sudah banyak manusia yang meninggal dunia selama melakukan perjalanan ke luar angkasa. Dimana sebagian besarnya adalah astronot NASA sebanyak 14 orang.
Selain dibuang melalui airlock dan dikuburkan di planet Merah, masih ada beberapa hal yang bisa dilakukan pada tubuh manusia jika meninggal di luar angkasa.
Jika manusia meninggal di Mars, sudah dijelaskan di atas, lalu bagaimana jika ada manusia meninggal di luar angkasa? Salah satunya yaitu dikirim kembali ke Bumi lewat pesawat kargo luar angkasa. Namun, cara ini hanya dilakukan dalam misi ke ISS atau Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Pasalnya, perjalanan dari ISS ke Bumi hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja atau maksimal seharian mengingat jaraknya yang berdekatan.
Dengan catatan khusus tertentu, manusia yang meninggal di luar angkasa juga bisa dibiarkan di dalam baju luar angkasa, pembekuan dan kremasi, hingga membiarkannya di luar angkasa dengan roket kecil.
Kini anda bukan hanya tahu apa yang akan dilakukan jika manusia meninggal di Mars saja, akan tetapi juga apa yang akan dilakukan pada manusia yang meninggal di luar angkasa selain di Mars. (R10/HR-Online)