Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Kabupaten Pangandaran sukses membuat alat untuk memperkuat sinyal internet. Hebatnya, alat tersebut dibuat dengan cara memodifikasi katel.
Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Pangandaran, Nana, mengapresiasi kreatifitas pembuatan alat untuk memperkuat sinyal internet tersebut.
Hal itu disampaikan pada saat kunjungan persiapan UAMBN BK atau Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer.
Diakui Nana, akses internet merupakan salah satu kebutuhan penting bagi dunia pendidikan. Sehingga adanya alat untuk memperkuat jaringan internet ini perlu diapresiasi.
“Saat ini, kondisinya jaringan sinyal internet itu tidak merata di Kabupaten Pangandaran. Misalnya, ada sekolah-sekolah yang jaringan internetnya masih lemah, karena memang kondisi daerahnya seperti itu,” ungkap Nana, Minggu (16/2/2020).
Nana mengatakan, saat dirinya mengunjungi MTS Ma’arif Cimanggu di Kecamatan Langkaplancar, dia menemukan hal unik. Salah satu MTs di Pangandaran tersebut telah berhasil membuat alat untuk menguatkan jaringan sinyal internet.
“Uniknya itu alat penguat jaringan internet dibuat dari katel yang dimodifikasi, ini saya apresiasi sekali,” katanya.
Modifikasi yang dilakukan pada katel tersebut, terang Nana, katel dilubangi terlebih dahulu. Hal ini disesuaikan dengan ukuran pipa. Selanjutnya dirangkai dengan kabel, tujuannya sebagai dudukan modem.
“Dengan alat sederhana itu, di sana berhasil menangkap jaringan sinyal internet. Alat itu sangat bermanfaat untuk warga Madrasah,” terang Nana.
Karena itu, Nana meminta Madrasah di daerah yang jaringan internetnya lemah agar mencontoh MTS Ma’arif Cimanggu, Kecamatan Langkaplancar.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Pangandaran, Jaja Nurulhuda, menuturkan, Diskominfo Pangandaran sudah berkoordinasi dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), terkait adanya daerah-daerah di Pangandaran yang sinyal internetnya lemah.
“Mudah-mudahan laporan tersebut segera ditindaklanjuti, agar kemudian daerahnya diisi melalui skim USO dari perusahaan operator,” terangnya.
Dari data yang dihimpun HR Online, Madrasah yang berada di bawah naungan Kemenag Pangandaran terdapat 109 Madrasah. Dari jumlah itu, 25 Madrasah diantaranya memiliki sinyal internet yang masih lemah. (Ceng2/R7/HR-Online)