Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita CiamisHadapi Ridwan Saidi Tak Perlu Emosional, Profesor Peneliti Kerajaan Galuh: Lebih Baik...

Hadapi Ridwan Saidi Tak Perlu Emosional, Profesor Peneliti Kerajaan Galuh: Lebih Baik Adu Data

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Profesor Dr. Hj Nina Herlina Lubis, M.S, sejarawan sekaligus guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran mengatakan, dalam menghadapi Ridwan Saidi tidak perlu emosional.

Hal itu terkait pernyataan Ridwan Saidi, Budayawan Betawi, yang menyebut tidak ada kerajaan di Ciamis, prasasti yang ada di Ciamis palsu buatan Belanda, dan Galuh artinya brutal.

Nina yang telah meneliti Kerajaan Galuh sejak tahun 1984 mengimbau Pemerintah Kabupaten Ciamis agar menghadapi Ridwan Saidi dengan data.

“Kalau Pak Bupati perlu menghadapi ini jangan hadapi secara emosional. Jika ingin menghadapi Ridwan Saidi yang perlu dipanggil itu sejarawan seperti saya, tim saya, kita adu data,” kata Nina, Selasa (18/2/2020) lalu.

Nina juga mengimbau para budayawan untuk mendukung dirinya, tapi bicaralah sesuai kapasitasnya masing-masing.

“Saya tonton di TV One, itu ada pak Rektor, kalau bisa menghadapinya dengan kapasitasnya masing-masing. Dia kan bukan sejarawan. Jangan ilmu sejarah itu pakai analisis bukan pakai analisis sejarah,” katanya.

Nina sendiri merupakan lulusan S1 Sejarah di Universitas Padjajaran dan menempuh pendidikan S2 dan S3 di Universistas Gajah Mada.

Nina kemudian dibiayai oleh Dedi Mulyadi, kala itu Bupati Purwakarta, melakukan penelitian terkait Kerajaan Galuh. Nina bersama para arkeolog, sejarawan, filologi (ahli naskah kuno, geologi), dan arsitek melakukan ekskavasi di Astana Gede Kawali untuk mendalami kerajaan Galuh.

Baca Juga: Ramai-ramai Membantah Ridwan Saidi (1): Indikator Ekonomi Kerajaan di Ciamis

Ekskavasi merupakan proses penggalian, pembongkaran, pemrosesan, dan pencatatan sisa-sisa arkeologis di lokasi-lokasi penemuan purbakala. Penelitiannya berakhir pada tahun 2011.

“Cobalah Pemkab Ciamis menganggarkan, karena selama ini penelitian saya itu kehabisan dana tahun 2011, tidak ada perhatian dari Pemkab,” ungkapnya.

Kerajaan Galuh Ada, Bukan Fiktif

Nina mengungkapkan penemuannya saat penelitian adalah adanya altar tempat penyembahan. Penemuan tersebut menguatkan masyarakat waktu itu memeluk agama Hindu yang bercampur dengan Sunda Wiwitan.

“Dari prasasti yang 6 yang ada di Astana Gede, membuktikan bahwa Astana Gede pernah jadi keraton, rajanya Prabu Niskala Wastu Kencana. Dia di sekeliling keratonnya membuat parit, ini bisa juga dibaca di Carita Parahiangan, bahwa di Kawali ada keraton yang bersusun lima. Masih ada sisa-sisa paritnya,” terangnya.

Dari hasil penelitiannya itu menguatkan bukti jika di Ciamis pernah ada Kerajaan Galuh, berbeda dengan pendapat Ridwan Saidi yang menyebut tidak ada kerajaan di Ciamis.

Perempuan kelahiran Garut, Jawa Barat ini menduga Ridwan Saidi tidak membaca secara lengkap. Namun, Nina mengakui Ridwan Saidi merupakan peminat sejarah yang memiliki pengetahuan yang luas.

Hak Ridwan Saidi Mengartikan Galuh ‘Brutal’

Nina juga menanggapi pernyataan pria gaek yang akrab dipanggil Babe Saidi yang menyebut Galuh artinya brutal. Dia menegaskan pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah.

“Kalau beliau berpendapat bahwa dalam bahasa Armenia Galuh itu brutal, itu hak dia untuk menyebut seperti itu. Namun perlu diingat, Ridwan Saidi bukan sejarawan akademis, ada hal-hal prinsip yang harus dipenuhi oleh seorang sejarawan. Tapi saya akui beliau peminat sejarah yang luar biasa, tapi prinsip ini beliau lupakan,” katanya.

Menurut Nina, seorang sejarawan tidak bisa mengutip satu sumber saja, namun harus mengutip juga dari berbagai sumber.

“Galuh itu salah satu artinya berarti permata, gadis cantik, artinya bagus, ada juga yang mengartikan Galuh itu nurani,” jelasnya.

Rencananya Guru Besar Universitas Padjajaran ini akan hadir dalam pertemuan “Gelar Usik Galuh” hari ini, Kamis (20/2/2020) di Aula Setda Kabupaten Ciamis.

Selain Profesor Nina, juga akan hadir Profesor Sobana, guru besar sejarah di Universitas Padjajaran. Bersama budayawan dan masyarakat Ciamis, pertemuan tersebut bertujuan untuk menyikapi pernyataan Ridwan Saidi. (Ndu/R7/HR-Online)

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

Perawatan mobil yang rutin sangat penting guna meminimalisir resiko kerusakan pada komponennya. Salah satu komponen pada mobil yang sering mengalami kerusakan adalah air conditioner...
Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sebelum menjadi semeriah seperti sekarang, karnaval di Indonesia telah melalui perjalanan panjang sejak zaman dahulu hingga mencapai bentuknya saat ini. Umumnya, pelaksanaan karnaval ini...
Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo kembali mengguncang dunia teknologi dengan merilis ThinkPad X9 Aura pada ajang CES 2025. Laptop ini membawa perubahan signifikan dalam desain dan fitur. Hal...
Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita; Cari Korban yang Lain

Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita: Cari Korban yang Lain

Kini Lolly kembali ke keluarga dan Nikita sudah merasa bahwa ia telah memenangkan perseteruan. Nikita Mirzani memang akhirnya sudah berhasil menjauhkan putri sulungnya dengan...
Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya bonsai sancang patut Anda pertimbangkan. Hal ini mengingat tanaman bonsai masih menjadi favorit banyak orang. Banyak yang tertarik membudidayakannya, baik sebagai hobi maupun...
Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Pelepasan dan penerimaan elektron merupakan bagian dari reaksi redoks yang melibatkan transfer elektron. Dalam hal ini, istilah redoks berasal dari dua konsep penting, yakni...