Rabu, April 2, 2025
BerandaBerita CiamisMenelisik Asal Cerita Legenda Lutung Kasarung di Ciamis yang Kini Jadi Kampung...

Menelisik Asal Cerita Legenda Lutung Kasarung di Ciamis yang Kini Jadi Kampung Berwarna

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Siapa sangka, cerita legenda Lutung Kasarung yang mengisahkan seekor monyet yang berubah menjadi seorang pangeran ternyata berasal dari cerita rakyat di sebuah kampung di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kampung itu tepatnya di Desa Gunungcupu, Kecamatan Sindangkasih.

Cerita legenda ini memang identik dengan budaya sunda dan sering menjadi dongeng bagi anak-anak Indonesia. Bahkan kisah lutung kasarung pernah diangkat dalam sebuah film layar lebar dan juga menjadi judul lagu penyanyi rap Iwa K.

Seperti diketahui, cerita legenda Lutung Kasarung mengisahkan Gurminda dari alam kahyangan yang turun ke muka bumi. Sosok Gurminda ini merupakan seorang monyet atau lutung.

Dalam kisahnya, Lutung Kasarung kemudian berjumpa dengan seorang putri Purbasari. Konon perjumpaan itu terjadi di daerah Gunung Cupu atau perkampungan yang berada di kaki Gunung Sawal. Dari pertemuan itu akhirnya mereka menikah dan kemudian Lutung Kasarung berubah menjadi seorang pangeran.

Situs-situs Cerita Legenda Lutung Kasarung

Kaur Pemerintahan Desa Gunungcupu, Kecamatan Sindangkasih, Nandar Rustandar, membenarkan bahwa cerita legenda Lutung Kasarung berasal dari kampungnya. Menurutnya, legenda yang sudah dikenal luas itu merupakan cerita rakyat di kampungnya yang dikisahkan secara turun temurun.

“Meski masih diyakini hanya sebatas cerita legenda, tetapi situs-situs yang berkaitan dengan Lutung Kasarung hingga kini masih ada dan terawat di kampung kami. Situs-situs itu tepatnya berada di Dusun Desakaler,” ujarnya, belum lama ini.

Nandar menambahkan warga di Dusun Desakaler meyakini bahwa situs-situs yang kini masih terawat itu merupakan asal cerita legenda Lutung Kasarung. Bahkan tak sedikit yang masih percaya bahwa Lutung Kasarung tidak hanya sekedar legenda.

Menurut Nandar, nama Desa Gunungcupu yang berasal dari kata Gunung dan Cupu juga memiliki nilai filosofi. Kata Gunung, menurutnya, menggambarkan sebuah gundukan tanah yang berbentuk gunung dan kata Cupu memiliki arti sebuah wadah.

“Kebetulan juga kampung Gunungcupu ini berada di daerah kaki Gunung Sawal. Mungkin karena berada di kaki gunung itulah yang kemudian dijadikan dasar hingga akhirnya dinamai Gunungcupu,” ungkapnya.

Kawasan Kumuh yang Berubah Jadi Kampung Berwarna

Berdasarkan SK Bupati tahun 2014, di Desa Gunungcupu terdapat kawasan kumuh seluas 7,1 hektar. Namun setelah program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) digulirkan sejak tahun 2014 di kampung tersebut, kini kawasan kumuh itu berubah menjadi kampung berwarna.

Program Kotaku yang digulirkan dari tahun 2014 sampai 2019 sudah menyulap kawasan kumuh seluas 7 hektar menjadi kampung berwarna yang kini malah menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Ciamis.

Menurut Nandar, setelah dilakukan penataan melalui program Kotaku, membuat kampungnya kini berubah. Kesan yang sebelumnya kumuh sudah hilang dan berubah menjadi nyaman ditempati serta enak dilihat.   

“Setelah dilakukan penataan melalui program Kotaku, bekas kawasan kumuh itu kini dinamai Kampung Legenda. Penamaan itu berkaitan dengan cerita legenda Lutung Kasarung yang berasal dari kampung kami,” ujarnya.

Nandar mengatakan, penataan melalui program Kotaku tidak hanya sekedar mengubah kampungnya menjadi tidak kumuh lagi, tetapi dimanfaatkan pula sebagai tempat rekreasi wisata.

“Setelah kawasan kumuh di kampung kami ditata menjadi indah, dengan berbagai cat warni-warni di sepanjang jalan, kini kami menfaatkan sebagai objek wisata. Cerita Legenda Lutung Kasurung dan program penataan Kotaku kami padukan dan dikemas menjadi sebuah tujuan wisata,” terangnya.

Ide dan Gagasan dari Pemuda Setempat

Dalam program penataan Kotaku, lanjut Nandar, banyak sarana prasarana umum yang dibangun. Mulai dari akses jalan, MCK umum dan sarana penunjang lainnya. Untuk mengubah kesan kumuh, bangunan di sepanjang kampung tersebut pun dicat dengan berbagai warna.

“Ide cat warna-warni ini memang gagasan dari pemuda di kampung kami. Mereka kami libatkan dalam program penataan Kotaku. Memang butuh anak muda yang memiliki ide kekinian untuk membantu membuat konsep penataan yang berbasis wisata,” terangnya.

Di sepanjang lokasi penataan, tambah Nandar, kini sudah sering dikunjungi banyak orang. Mereka menjadikan lokasi penataan sebagai spot foto selfi. “Meski salah satu sarana yang dibangun adalah MCK, tetapi ditata sedemikian rupa agar tampak menarik. Pada bangunan temboknya dilukis dengan cat warna-warni,” ujarnya.

Menurut Nandang, jumlah pengunjung yang datang ke Kampung Legenda kini terus meningkat. Konsep wisata yang ditawarkan lebih kepada keindahan estitika kawasan yang dibalut dengan edukasi cerita rakyat mengenai cerita legenda Lutung Kasarung.

“Kami sudah meminta kepada masyarakat agar hasil pembangunan dari program Kotaku untuk terus dirawat dan dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi masyarakat lewat program wisata. Mudah-mudahan lewat program wisata Kampung Legenda ini bisa memberi dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat kami,” pungkasnya. (Fahmi2/R2/HR-Online)

Arus mudik lebaran Banjar

Arus Mudik Lebaran 2025, Dishub Kota Banjar Catat 132.764 Kendaraan Melintas Menuju Jawa Tengah

harapanrakyat.com,- Dinas Perhubungan Kota Banjar, Jawa Barat, mencatat ada sebanyak 132.764 kendaraan yang melintas dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah selama arus mudik lebaran...
Lalu lintas padat merayap

Macet di Cikoneng, Arus Lalu Lintas Ciamis-Tasikmalaya Padat Merayap

harapanrakyat.com,- Arus Lalu lintas di Jalan Raya Ciamis-Tasikmalaya tepatnya di Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis padat merayap bahkan macet di Cikoneng, Selasa (1/4/2025) malam. Polisi...
Balita kejang-kejang

Aksi Heroik Polisi Selamatkan Balita Kejang-kejang Saat Terjebak Macet di Sumedang

harapanrakyat.com,- Aksi heroik dilakukan petugas kepolisian dari Satlantas Polres Sumedang, yang mengevakuasi seorang balita perempuan (4) yang mengalami kejang-kejang. Saat kejadian sedang kemacetan di...
hari kedua lebaran

Hari Kedua Lebaran, Objek Wisata Situwangi di Kawali Ciamis Masih Sepi, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Sejak memasuki libur panjang sampai hari kedua libur lebaran idul fitri tahun 2025, objek wisata Situwangi di Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis Jawa Barat...
wisatawan terseret arus

Baru Sehari Liburan, Sudah Ada Dua Wisatawan Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran

harapanrakyat.com,- Tim gabungan yang terdiri dari Polres Pangandaran, bersama TNI Angkatan Laut dan juga Balawista Kabupaten Pangandaran, berhasil menyelamatkan dua wisatawan yang terseret arus...
Volume kendaraan

Volume Kendaraan Meningkat, Kemacetan Panjang Terjadi di Pintu Keluar Tol Sumedang Kota

harapanrakyat.com,- Peningkatan volume kendaraan terjadi di Jalan Raya Bandung-Cirebon atau tepatnya di depan Gate Tol Cisumdawu Sumedang Kota, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, pada H+1...