Belum lama ini ilmuwan dikejutkan dengan penemuan bangunan misterius di Antartika. Temuan yang satu ini didapat berkat penggunaan Google Earth.
Dengan kesan misterius dan aneh, bangunan ini lantas disangkutpautkan dengan teori konspirasi terkait dataran es Antartika. Untuk info lebih jelasnya, simak saja ulasan berikut.
Penemuan Bangunan Misterius di Antartika
Kehebohan temuan bangunan aneh di Antartika bermula dari seorang pengguna perangkat lunak Google Earth yang mengambil rekaman video dan mempostingnya.
Dalam postingan video tersebut, ia memperbesar lokasi untuk memastikan bangunan apa itu. Bangunan ini memperlihatkan struktur yang berjajar lurus dengan bentuk kotak besar.
Terkait penemuan tersebut, tak sedikit orang yang berpendapat bahwa bangunan ini adalah bukti teori konspirasi. Dimana teori ini mengklaim bahwa dataran es yang ada di Antartika menyembunyikan rahasia di bawahnya.
Adapun rahasia misterius yang dimaksud bisa berupa sisa-sia peradaban kuno yang tertinggal. Hal ini lantas berujung pada dugaan penampakan piramida misterius yang terkubur di dalam es kutub selatan.
Hanya saja, hal tersebut masih sebatas dugaan saja. Hingga kini belum bisa dipastikan bangunan apa itu. Meski terkesan aneh, namun temuan bangunan misterius di Antartika ini tak kunjung diteliti lebih lanjut.
Oleh karenanya, dugaan mengenai bangunan aneh ini semakin bercabang. Selain sisa peradaban kuno, ada juga sebagian orang yang menyebut bahwa pembangunannya dilakukan oleh makhluk luar angkasa, alien.
Tak mengherankan karena bentuk bangunan ini memang simetris. Namun tetap saja, ribuan komentar terkait postingan tersebut belum bisa dipastikan karena tak diimbangi bukti.
Respon Ahli Sains Sistem Planet Bumi
Karena tak kunjung ada kepastian, sosial media pun semakin dibuat heboh dengan tebak menebak bangunan apa itu. Kehebohan ini lantas menyita perhatian ahli sains sistem planet bumi yang bernama Eric Rignot.
Ahli sains dari University of California, Irvine, ini ikut menanggapi penemuan bangunan tersebut. Sesuai dengan apa yang dijelaskannya, bangunan tersebut sebenarnya hanya pegunungan biasa.
Hanya saja, bentuk bangunan misterius di Antartika tersebut kebetulan menyerupai piramida. Hal ini bisa saja terjadi. Sebagaimana yang kita tahu, alam memang memiliki cara tersendiri dalam pembentukan wujud tertentu.
Lebih lanjut, Eric Rignot juga menjelaskan bahwa ada gunung di dunia ini yang penampakannya mengingatkan kita dengan bentuk piramida.
Akan tetapi, kemiripannya hanya bisa dilihat dari satu ataupun dua sisi saja. Bukan keempat sisinya. Hal ini juga dilansir dalam Live Science.
Untuk menutup beragam spekulasi terkait bangunan misterius ini, diharapkan ilmuwan segera melakukan penelitian yang lebih lanjut. Dengan begitu, kemunculan bangunan ini bisa dipastikan asal usulnya.
Detail Penampakan Bangunan Misterius
Bangunan misterius di Antartika yang belum diketahui namanya ini memiliki luas mencapai 2.000 kaki. Bangunan ini masuk ke dalam jajaran Pegunungan Ellsworth Antartika, tepatnya di kawasan Heritage Range.
Dimana British Antarctic Expedition yang menemukannya pertama kali pada tahun 1910-1913. Hanya saja, temuannya tak dipublikasikan secara luas sampai saat ini.
Dikarenakan bentuknya yang mirip piramida, bangunan ini seringkali dikenal dengan gunung “piramida”. Mengenai letaknya, gunung ini ditemukan dengan titik koordinat berupa 79°58’39.25?S 81°57’32.21?W.
Gunung ini memiliki ketinggian 1.265 meter. Selain karena bentuknya yang tak biasa, daya tarik temuan bangunan misterius di Antartika ini juga disebabkan dari kawasannya.
Diketahui bahwa kawasan Heritage Range begitu terkenal akan temuan fosil purba, salah satunya trilobit pada periode Cambrian 500 juta tahun silam.
Berbicara mengenai detail penampakan bangunan misterius ini sendiri, profesor sains lingkungan hidup yang bernama Mauri Pelto turut memberikan penjelasannya.
Menurutnya, bentuk bangunan ini bisa menyerupai piramida dikarenakan peristiwa erosi es. Peristiwa ini bisa terjadi saat salju atau air bergerak mengisi celah yang ada di dalam gunung. Hal tersebut berlangsung ketika di siang hari.
Sementara malam harinya, suhu akan menurun hingga membuat salju membeku dan mengembang menjadi es. Es inilah yang akan menimbulkan retakan yang kian besar.
Sekilas untuk anda ketahui, selain bangunan misterius di Antartika ini, ada juga Gunung Matterhorn di Pegunungan Alpen dan bahkan Gunung Bulandstindur di Islandia yang puncaknya menyerupai piramida. (R10/HR-Online)