Studi terbaru menunjukkan bahwa atmosfer Pluto mirip Titan, bulan terbesar Saturnus. Kabar ini tentu saja mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, selama ini kita tahu bahwa ilmuwan sering membandingkan planet Pluto dengan bulan terbesar Neptunus, yakni Triton.
Fakta-fakta Atmosfer Pluto Mirip Titan
Studi yang mengungkap fakta terbaru soal kemiripan atmosfer Pluto dan bulan terbesar Saturnus disajikan oleh anggota tim New Horizons yang bernama Bonnie Buratti.
Studi ini diperlihatkan dalam pertemuan ke-235 American Astronomical Society (AAS) di Honolulu, Hawaii, yang berlangsung awal bulan ini.
Dalam studi tersebut, Bonnie Buratti membandingkan atmosfer Pluto, Triton, dan Titan. Ketiganya dibandingkan karena sama-sama memiliki kabut atmosfer.
Baca juga: Planet Pluto Kini Layak Disebut Planet dalam Sistem Tata Surya, Ini Alasannya
Dari kabut atmosfer tersebut, Buratti bisa mengetahui komposisinya yang ternyata berisikan partikel-partikel kecil. Partikel penyusun inilah yang menjadi bukti bahwa atmosfer Pluto mirip Titan daripada Triton.
Diketahui bahwa atmosfer Pluto dan Titan sama-sama tersusun dari partikel berupa bahan organik. Dalam atmosfer Pluto, bahan organik ini berperan penting terhadap warna kemerahannya.
Lain halnya dengan Triton yang atmosfernya tersusun dari es air. Triton memang bertolak belakang dengan atmosfer Pluto dan Titan.
Dijelaskan juga bahwa Pluto bertanggung jawab sebagai pabrik yang menyediakan molekul organik. Hal ini sebagaimana yang dikutip dari laman Space Flight Insider belum lama ini, tepatnya pada Senin, 3 Februari 2020.
Bukti Kemiripan Atmosfer Pluto dan Titan
Selain dari partikel penyusunnya, kemiripan antara atmosfer Pluto dan bulan terbesar Saturnus ternyata juga bisa diketahui dari berbagai hal lainnya.
Adapun salah satu hal yang memperlihatkan bahwa atmosfer Pluto mirip Titan yaitu tampilan keseluruhan. Jika dilihat secara menyeluruh, atmosfer Pluto terkesan kabur. Penampakan seperti ini memang juga ditemui pada Titan.
Selanjutnya, kemiripan keduanya juga bisa dilihat dari fitur permukaan. Perlu untuk anda ketahui, Titan memiliki fitur permukaan seperti danau, bukit pasir, dan laut.
Hasil visualisasi fitur permukaan tersebut diketahui melalui pengamatan yang dilakukan dari planet Bumi. Dari pengamatan yang dilakukan, terungkap juga bahwa Titan ternyata didominasi hidrokarbon.
Dari fitur permukaan yang dimiliki Titan ini, muncul dugaan di kalangan ilmuwan yang menyebut bahwa molekul organiknya jatuh dari atmosfernya yang berat.
Tak hanya itu saja, hal ini juga diperkirakan sama dengan apa yang terjadi di atmosfer Pluto. Namun kembali lagi, itu hanya dugaan.
Untuk memastikan atmosfer Pluto mirip Titan dari segi ini, para ilmuwan tengah melakukan penelitian yang lebih mendalam.
Ilmuwan mulai fokus dalam menentukan apakah proses yang terjadi di Titan juga sama seperti di Pluto. Mungkinkah kabutnya juga menutupi laut dan danau seperti halnya di Titan.
Mengenal Atmosfer Pluto dan Titan
Terlepas dari kemiripan keduanya, sebenarnya bagaimana atmosfer Pluto dan Titan itu sendiri? Jika anda juga penasaran, anda bisa mengenal lebih dekat dengan tetap mengikuti pembahasan ini.
Perlu untuk anda ketahui, atmosfer Pluto terbentuk saat es yang ada di permukaan planet mengalami proses penyubliman menjadi gas.
Karena proses tersebut, atmosfer Pluto memiliki es nitrogen, metana, dan karbon monoksida. Dimana hal ini juga membantu pembentukan kabut yang menjadi salah satu bukti atmosfer Pluto mirip Titan.
Baca juga: Pegunungan Salju di Pluto Terkuak oleh Satelit Luar Angkasa NASA
Kabut mulai terbentuk ketika sinar ultraungu dari matahari memecah gas metana yang ada di lapisan atas atmosfer menjadi gas hidrokarbon, yakni ethylene dan acetylene.
Lalu kedua gas ini pindah ke lapisan atmosfer yang lebih dingin sehingga menjadi partikel es. Setelah itu, partikel ini membentuk kabut.
Sementara sinar ultraungu akan mengubah kabut menjadi tholin yang berperan penting dalam mewarnai permukaan planet.
Beralih ke Titan, bulan terbesar Saturnus ini memiliki atmosfer dengan ketebalan dua kali lipat dari Bumi. Atmosfernya yang tebal ini mempunyai tekanan sekitar 60% lebih besar dibandingkan di permukaan Bumi.
Perihal periode orbitnya, Titan mengorbit Saturnus selama 15 hari 22 jam. Dimana periode orbit ini sama dengan periode rotasinya.
Sedangkan penamaannya, kata Titan diambil dari mitologi Yunani yang berarti makhluk raksasa yang berkuasa selama Golden Age.
Tak bisa dipungkiri bahwa pembahasan seputar atmosfer Pluto dan Titan memang menarik untuk diikuti. Adanya studi yang menyebut atmosfer Pluto mirip Titan pun seakan menambah keistimewaan keduanya. (R10/HR-Online)