Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dan Mahasiswa STIT Muhammadiyah bekerjasama dengan Baznas Kota Banjar menggelar pelatihan pemulasaran jenazah di kampus STIT Muhammadiyah, Senin (3/2/2020).
Saat praktik, para peserta tampak antusias melihat tahap demi tahap pemulasaran jenazah. Bahkan, terdapat sejumlah peserta yang merasa takut saat pelatihan meskipun menggunakan boneka sebagai alat peraganya.
Ketua Panitia, Pandu Pribadi, mengatakan, kegiatan tersebut selain sebagai pendidikan agama islam, juga bertujuan untuk membekali para pemuda ketika nantinya terjun di tengah masyarakat.
Diharapkan setelah pelatihan para peserta tidak gagap saat terlibat mengurus pemulasaran jenazah pada acara kematian, baik di lingkungan masyarakat maupun saat ada keluarga yang terkena musibah.
“Sejak dini para pemuda dan mahasiswa harus memahami tata cara mengurus jenazah. Karena ilmu ini sangat penting menyangkut fardu kifayah,” kata Pandu kepada HR Online.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Banjar, H. Abdul Kohar, menyampaikan, kemampuan yang dimiliki para pemuda dan mahasiswa harus diaplikasikan dalam wujud nyata dan bisa bermanfaat bagi orang lain.
“Ilmu yang bermanfaat itu lebih utama,” kata Abdul Kohar yang juga pemateri dalam kegiatan tersebut.
Menanggapi adanya sedikit perbedaan dalam pemulasaran jenazah yang selama ini dipraktikkan di masyarakat terdapat dengan yang ada dalam pelatihan, Abdul Kohar menyebut tidak menjadi soal selama tidak bertentangan dengan syariat Islam.
“Tidak sedikit di tengah masyarakat memahami pemulasaran jenazah itu berdasarkan apa yang terlihat secara turun-temurun, atau telah menjadi budaya warisan. Selama itu tidak bertentangan dengan syari’at, tidak apa-apa,” jelasnya. (Muhlisin/R6/HR-Online)