Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Selama libur panjang, Balawista Pangandaran mencatat ada 311 anak yang tersesat atau terpisah dari keluarganya saat berenang di obyek wisata Pantai Barat Pangandaran, Jawa Barat.
Hal itu dikatakan Ketua Balawista Kabupaten Pangandaran, Haerudin, kepada HR Online, Minggu (05/01/2020). Ia juga menyebutkan, bahwa selama musim libur Natal dan libur akhir tahun kemarin, kawasan obyek wisata Pantai Pangandaran memang dibanjiri ribuan wisatawan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kondisi Pantai Barat yang padat oleh pengunjung membuat Tim Balawista pun bekerja ekstra dalam mengawasi aktivitas wisatawan saat berada di pantai,” ungkapnya.
Lebih lanjut Haerudin mengatakan, selama libur panjang, pihaknya juga menerima banyak laporan berbagai peristiwa yang terjadi di lokasi obyek wisata, diantaranya anak yang tersesat dan kecelakaan darat.
Balawista mencatat, hingga hari terakhir libur panjang, yakni hari ini, Minggu 5 Januari 2020, ada 311 anak terpisah dari orang tua atau rombongannya.
Anak-anak yang tersesat itu usianya rata rata dari 8 tahun ke bawah. Namun, 311 anak tersebut semuanya sudah dikembalikan atau dipertemukan lagi dengan orang tua mereka masing-maing.
Sedangkan, untuk kecelakaan darat selama libur panjang di kawasan obyek wisata Pangandaran, berdasarkan laporan yang masuk ke Balawista tercatat ada 12 orang mengalami laka darat.
“Laka darat itu berupa anak yang menyewa sewaan motor terjatuh, dan ada pula wisatawan yang menginjak benda tajam. Selain itu, sedikitnya ada 131 wisatawan yang kehilangan barang bawaannya, seperti hilang dompet, kunci motor, dan banyak lain-lain,” terang Haerudin.
Pihak Balawista sendiri sudah menyampaikan peringatan atau himbauan berkali-kali melalui pengeras suara di sepanjang bibir Pantai Barat Pangandaran, agar para orang tua jangan sampai lengah mengawasi anak-anaknya saat berada di laut.
Mengingat obyek wisata Pantai Pangandaran dipadati para wisatawan yang datang dari berbagai daerah. (Ntang/R3/HR-Online)