Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Komisi 3 DPRD Kabupaten Pangandaran, menyoroti kinerja PT. Hutama Karya (HK) sebagai pelaksana pembangunan Rumah Sakit (RS) Pandega Pangandaran, Jawa Barat, yang kinerjanya dinilai kurang memuaskan.
Hal itu dikatakan Anggota Komisi 3 DPRD Pangandaran, Hesti, kepada HR Online, Jum’at (17/01/2020), usai melakukan sidak ke lokasi pembangunan RS Pandega Pangandaran.
Rumah sakit yang dibangun Pemkab Pangandaran menghabiskan biaya cukup fantastis. RS berkelas hotel berbintang itu kini pengerjaannya hampir selesai. Hanya beberapa persen lagi yang belum terselesaikan, dan semuanya sedang dalam tahap pengerjaan.
Menurut Hesti, RS Pandega Pangandaran sangat luar biasa, begitupun anggaran yang digelotorkan oleh Pemkab Pangandaran. Namun, pihaknya mengaku kecewa dengan kinerja PT. HK yang merupakan perusahaan BUMN, pekerjaannya tidak maksimal.
“Salah satunya plafon yang bocor, keramik yang belah, dan hal lainnya. Kami tidak akan tinggal diam, kami akan terus mengawasi kinerja PT. HK yang mengerjakan mega proyek Rumah Sakit Pandega,” ujarnya.
Lebih lanjut Hesti mengatakan, pihaknya merasa bangga dengan Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran yang telah berusaha keras untuk mewujudkan rumah sakit sekelas hotel berbintang.
Namun, Komisi 3 DPRD kecewa terhadap BUMN, yakni PT. HK yang dinilai kurang hati-hati dalam mengerjakan pembangunan rumah sakit tersebut.
Sebagai wakil rakyat, kata Hesti, pihaknya berkeinginan pengerjaan rumah sakit yang bertaraf hotel berbintang ini sempurna, bagus dan hebat. Jangan sampai ada yang mengundang perhatian masyarakat luas, seperti halnya plafon yang bocor.
“Inikan baru dibangun dan hampir selesai. Masa diguyur hujan yang baru beberapa saat terjadi flaponnya sudah bocor,” kata Hesti.
Senada dikatakan Anggota Komisi 3 DPRD Pangandaran lainnya, Ade Rumina, bahwa pihaknya akan menyampaikan temuan ini kepada pimpinan Komisi, dan minggu depan pihaknya akan datang lagi ke lokasi pembangunan rumah sakit untuk cros check.
“Kami akan kembali lagi minggu depan untuk mengetahui apakah sudah dibereskan yang rusak-rusaknya atau belum. Yang pasti, kami meminta kepada PT. HK untuk segera memperbaiki yang saat ini dianggap kurang sempurna,” tandas Ade. (Ntang/R3/HR-Online)