Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Warga di Desa Campaka dan Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, membutuhkan jembatan permanen sebagai penunjang aktivitasnya.
Saat ini keberadaan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Campaka dengan Desa Cigugur hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, karena lebar jembatan tersebut hanya sekitar 1, 10 meter, dan panjang bentangan sekitar 30 meter di atas Sungai Cigugur.
Kondisi jembatan seperti itu sangat menyulitkan aktivitas warga yang hendak menuju ke Desa Harumandala. Seperti yang terjadi Sabtu (04/01/2020) sore kemarin, seorang warga yang mau melahirkan terpaksa digotong saat melintasi jembatan gantung karena tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.
Salah seorang tokoh masyarakat Desa Campaka, Purkon, mengatakan, jika melihat aktivitas masyarakat, setiap hari mereka jalan melewati jembatan gantung sebagai jalan alternatif dari kota kecamatan ke Desa Harumandala.
“Kemarin ada seorang warga Dusun Cimapag, Desa Harumandala yang hendak melahirkan. Dia dibawa keluarganya dengan menggunakan kendaraan roda empat, dan setelah sampai ke ujung jembatan gantung, ibu hamil itu terpaksa dipindahkan ke mobil yang berada di sebrang jembatan gantung, karena memang jembatannya tak bisa dilewati mobil,” tuturnya, kepada HR Online, Minggu (05/01/2020).
Lanjut Furkon, dengan kondisi tersebut, masyarakat berharap agar pemerintah bisa secepatnya membangun jembatan permanen seperti yang masyarakat harapkan sejak lama.
“Sebenarnya pemerintah sudah membangun digul jembatan tersebut, namun sampai hari ini belum juga dilanjutkan,” ujarnya.
Purkon juga mengatakan, beberapa bulan lalu di jembatan gantung juga pernah terjadi kecelakaan. Sebuah sepedah motor yang dikendarai seorang ibu dan seorang anak jatuh ke sungai, dan pengendara tersebut akhirnya meninggal dunia.
“Jadi bukan omong kosong jika masyarakat sangat mendambakan jembatan yang permanen, karena memang sudah sangat diperlukan,” tandasnya. (Cenk/R3/HR-Online)