Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Madu alam Pangandaran banyak diminati oleh konsumen dari berbagai daerah, seperti Garut, Bandung, bahkan sampai Jakarta.
Madu yang berasal dari para produsen madu di Pangandaran ini dipercaya memiliki banyak khasiat terutama untuk stamina tubuh dan vitalitas.
Herdiansyah, salah satu produsen madu di Kabupaten Pangandaran, mengatakan dari mulai tahun 2019, dirinya sudah memproduksi madu. Madu apis cerena dan madu trigona merupakan madu yang dihasilkan oleh Herdiansyah.
“Kalau sekarang, kami sudah produksi madu apis dorsata hasil dari pelestarian alam,” kata pria yang akrab disapa Herdis ini, Kamis (23/1/2020).
Dalam proses produksi madu, teknik yang dikembangkan oleh Herdis adalah dengan memakai kotak langstrot. Tak tanggung-tanggung, sudah ada 500 kotak langstrot yang dimiliki Herdis.
Kotak-kotak itu dititipkan di halaman rumah warga di Dusun Cilubang, Desa Cibanten, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
“Di setiap rumah dititipin 1 sampai 5 kotak, semuanya ditaruh di halaman rumah warga, dititipin,” katanya.
Proses produksi sendiri, Herdis menjelaskan, butuh waktu 3 bulan sampai bisa panen. Waktu 3 bulan itu dihitung dari sejak kotak langstrot disimpan.
“Awalnya kotak langstrot itu ditaruh di suatu tempat, nanti koloni lebah bakal datang sendiri ke kotak-kotak itu,” papar Herdis.
Dalam satu kali panen, dalam kotak langstrot masing-masing menghasilkan madu sebanyak 2 kilogram. Dalam satu minggu, Herdis bisa panen madu sampai 60 kilogram.
“Dalam satu bulan, rata-rata yang kami dapat itu sekitar sepuluh jutaan, itu setelah kami panen,” tambahnya.
Karena itu, lanjut Herdis, bagi warga yang memiliki halaman rumah maupun kebun bisa dimanfaatkan untuk produksi madu alam Pangandaran.
“Sepertinya rumit, padahal nggak gitu, teknis dan tahapan budidaya madu itu justru mudah. Tapi hasilnya maksimal, apalagi kalau lokasi tempat kita menaruh kotak langsrot banyak bunga dan tumbuhan, dengan sendirinya lebah akan datang,” paparnya. (Ceng2/R7/HR-Online)