Kebun Binatang Atlanta, Amerika Serikat, mendadak viral setelah diketahui ada gorila berjari manusia di dalamnya. Gorila yang dimaksud bernama Anaka.
Sebagaimana yang heboh diperbincangkan di media sosial, Anaka memiliki jari yang mirip dengan manusia. Potret ini pertama kali dibagikan oleh pihak kebun binatang melalui Facebook ketika momen ulang tahunnya yang ke-6.
Keunikan yang dimiliki Anak membuat publik bertanya-tanya mengapa hal tersebut bisa terjadi. Jika anda juga penasaran, anda simak saja ulasan berikut.
Anaka, Gorila Berjari Manusia
Anaka menjadi sorotan dunia karena keunikan jari yang dimilikinya. Dari foto yang beredar, warna jari Anaka memang menyerupai jari manusia. Jika jari gorila biasanya berwarna hitam, jari Anaka tampak coklat layaknya kulit manusia.
Rupanya hal tersebut disebabkan karena kelainan pigmen. Pihak kebun binatang pun menyebut bahwa kelainan gorila berjari manusia tersebut bersifat permanen.
Warna jari Anaka tak akan mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pihak kebun binatang lantas menganggapnya hanya sebagai tanda lahir yang keren.
Perlu untuk anda tahu juga bahwa keunikan gorila Anaka bukan hanya dari warna jari saja, akan tetapi juga kepribadiannya.
Tak seperti kebiasaan gorila lainnya, gorila berjari manusia ini seringkali terlihat tengah berteriak pada induknya dan kawanan lain ketika ingin makan atau minum.
Selain itu, Anaka juga kerap bermain kuda-kudaan dengan saudaranya. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh pihak kebun binatang di website resminya.
Keunikan yang dimiliki Anaka ternyata juga mencuri perhatian akun Twitter @semestasains yang ikut membagikan kisahnya pada 28 Desember. Kisah Anaka ini pun langsung jadi sorotan warganet Indonesia.
Unggahan tersebut kini dibagikan lebih dari 4.200 kali oleh sesama pengguna Twitter. Beragam komentar pun bermunculan menanggapinya. Sebagian besar warganet merasa terkesan dengan Anaka.
Apa Itu Kelainan Pigmen?
Sebagaimana penjelasan di atas, ada gorila berjari manusia karena mengalami kelainan pigmen. Apa itu kelainan pigmen?
Pigmen sendiri adalah zat pewarna tubuh, baik itu manusia, hewan, maupun tumbuhan. Jumlah pigmen ini mempengaruhi warna kulit.
Zat pigmen tubuh atau yang juga dikenal dengan melanin bisa membuat warna kulit menjadi gelap apabila jumlahnya terlalu tinggi.
Sementara jika jumlahnya terlalu sedikit, maka akan membuat kulit terlihat pucat. Maka tak heran jika penyakit kelainan pigmen bisa diketahui secara jelas dari perubahan warna kulitnya, seperti kelainan gorila berjari manusia ini.
Untuk diketahui juga bahwa melanin ini tak hanya mempengaruhi warna kulit saja, akan tetapi juga warna rambut dan mata.
Lalu apa yang menyebabkan terjadinya kelainan pigmen? Kelainan ini disebabkan oleh rusaknya melanosit. Dimana melanosit berperan penting sebagai penghasil melanin.
Melanosit yang tidak sehat bisa menyebabkan gangguan dalam produksi melanin. Gangguan pigmen ini pun bisa berdampak pada area kecil saja ataupun menyerang ke seluruh tubuh.
Perlu untuk anda ketahui juga bahwa kelainan pigmen ini terbagi menjadi beberapa jenis. Adapun jenis gangguan pigmen yang umum dialami diantaranya yaitu:
Hiperpigmentasi Pasca Inflamasi
Hiperpigmentasi pasca inflamasi adalah kondisi berubahnya warna kulit menjadi lebih terang atau lebih gelap yang sebelumnya mengalami peradangan ataupun iritasi.
Kasus ini memang beda dengan kelainan gorila berjari manusia. Namun penyebabnya sama terkait pigmen.
Mulanya kondisi ini berawal dari infeksi yang terjadi di kulit. Selain itu, kondisi ini juga bisa diawali dari luka bakar yang merusak kulit.
Bagi anda yang mengalami hiperpigmentasi pasca inflamasi tak perlu panik. Hal ini dikarenakan kondisi tersebut akan kembali pulih dengan sendirinya selang beberapa bulan.
Vitiligo
Selain hiperpigmentasi pasca inflamasi, vitiligo juga termasuk kelainan pigmen yang umum terjadi. Penyakit ini diperlihatkan dari warna kulit yang memudar. Kasus ini ada kesamaan yang seperti dialami gorila berjari manusia.
Bahkan bukan hanya warna kulit saja yang berubah, akan tetapi juga bagian dalam mulut, rambut, dan mata. Karena hal tersebut, penyakit ini termasuk jenis kelainan kronis yang berlangsung jangka panjang.
Penyakit yang diperkirakan menyerang 1 dari 100 orang ini bisa dialami oleh semua orang. Hanya saja, usia di bawah 20 tahun lebih rentan.
Melasma
Penyakit kelainan pigmen lainnya yaitu melasma. Masalah kulit ini memperlihatkan bercak-bercak hitam di bagian kulit pipi, batang hidung, dahi, leher, tangan, dan dagu.
Kelainan ini bisa terjadi pada pria maupun wanita. Hanya saja, lebih umum menyerang wanita. Jika anda mengalami kelainan ini, sebaiknya anda tak terlalu sering atau terlalu lama terpapar sinar matahari.
Dari penjelasan di atas, maka anda tak perlu heran lagi dengan adanya gorila berjari manusia karena kelainan pigmen. (R10/HR-Online)