Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Forum Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Ciamis, bersama PWI Peduli Ciamis dan Yayasan Galura, memberikan bantuan 10 sak semen untuk perbaikan rumah Nenek Rokayah (70) yang nyaris ambruk, di Dusun Cianda RT 01 RW 06, Desa Sukahaji, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020).
“Selain memberikan bantuan material semen, kami juga memberikan bantuan berupa sembako kepada nenek Rokayah,” ujar Ketua Forum TKSK Kabupaten Ciamis, Ade Deni.
Kata dia, bantuan semen ini sebagai bentuk kepedulian rekan-rekan TKSK se-Kabupaten Ciamis, kepada warga Ciamis yang rumahnya hampir roboh. Pihaknya mengaku prihatin melihat kondisi Rokayah yang sudah jompo dan tidak bisa melihat (tuna netra), sementara selama ini dia tinggal di rumah sempit ukuran 2×4 meter dan hampir roboh.
“Semoga bantuan semen ini, bisa membantu nenek Rokayah memperbaiki rumahnya agar lebih layak ditinggali,” katanya.
Iman Supiana Rahman, Ketua PWI Peduli Kabupaten Ciamis menambahkan, pasca diberitakan di berbagai media, Rokayah yang tinggal di rumah reyot, mendapat perhatian dari berbagai kalangan seperti Forum TKSK dan Yayasan Galura. Keduanya bernaung dibawah Dinas Sosial Kabupaten Ciamis.
“Kita akan bersinergi dengan berbagai pihak dan membantu mereka yang membutuhkan bantuan, baik secara moril maupun materil,” ucapnya.
Sementara itu, Rokayah mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu meringankan beban hidupnya. “Terimakasih juga kepada wartawan PWI Ciamis yang telah memberitakan sesuai keadaan sebenarnya, sehingga datang bantuan untuk perbaikan rumah saya,” katanya.
Tak Kunjung Dapat Bantuan, Warga Swadaya Perbaiki Rumah Rokayah
Diberitakan sebelumnya, seorang lansia tuna netra bernama Rokayah (70), warga Dusun Cianda RT 01 RW06, Desa Sukahaji, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tinggal di rumah reyot yang hampir ambruk.
Rumah nenek Rokayah berukuran sangat sempit yakni 2 x 4. Rumah yang dia tinggali, hanya berlantai tanah dengan dinding berbahan bilik. Bahkan, bagian belakang dan samping rumah nenek Rokayah sudah tak berdinding.
Sudah puluhan tahun Rokayah tinggal bersama dua orang anaknya, Agus (40) dan Wawan (50) di rumah sempit itu. Keseharian Wawan yang hanya seorang pengayuh becak dan Agus yang kerja serabutan, tak mampu membangun atau memperbaiki rumah milik ibunya.
Memasuki musim hujan ini, rumah nenek Rokayah selalu bocor. Bahkan, atapnya nyaris roboh dan kini hanya dipasang penyangga berbahan bambu. Apabila turun hujan deras disertai angin kencang, rumah Rokayah terancam roboh.
Ketua DKM Masjid Al-Ikhlas Dusun Cianda, Desa Sukahaji, Dedi Suhendi, mengaku prihatin dengan kondisi nenek Rokayah yang tinggal di rumah reyot dan hampir ambruk.
Kata dia, puluhan tahun tinggal di rumah tidak layak huni, Nenek Rokayah tak kunjung mendapat bantuan atau perhatian pemerintah. Padahal, pihak pemerintah Desa pun mengetahui kondisi Nenek Rokayah.
“Warga sempat meminta bantuan kepada pemerintah bahkan ke Baznas Ciamis, namun tidak direspon juga,” ujar Dedi.
Karena tak kunjung mendapat perhatian pemerintah, warga berinisiatif secara swadaya akan membantu memperbaiki rumah nenek Rokayah.
“Kita udunan seikhlasnya untuk memperbaiki rumah nenek Rokayah, minimalnya bisa aman ditinggali,” katanya. (Jujang/R8/HR Online)