Berita hoaks soal virus corona kini sudah banyak menyebar, terutama di media sosial. Ada beberapa berita hoaks soal virus corona yang harus kamu ketahui agar tidak terperangkap dengan informasi bohong mengenai masalah tersebut.
Seperti diketahui bahwa akhir-akhir ini negara-negara di dunia, termasuk juga Indonesia, tengah risau atas merebaknya virus corona. Virus mematikan itu diduga berasal dari kota Wuhan, China.
Namun, di saat keprihatinan tengah melanda negara di seluruh dunia, banyak pihak yang menyebarkan berita hoaks soal virus corona, bahkan pihak media pun ikut berperan.
Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (27/01/2020), hingga saat ini 80 orang meninggal dunia akibat virus corona. Dari jumlah tersebut, sebagian besar tercatat di China.
Tapi, ada sejumlah informasi yang menyebutkan kalau virus tersebut sudah sampai di Indonesia. Informasi itu dibantah oleh Pemerintah RI dan dinyatakan sebagai hoaks.
Berikut ini daftar berita hoaks soal virus corona yang telah beredar di masyarakat.
Virus Corona Sudah Dipatenkan
Beberapa media melaporkan bahwa virus corona sudah memiliki hak paten yang didaftarkan di Amerika Serikat.
Informasi tersebut telah tersebar di media sosial Facebook, terutama di dalam grup-grup kelompok yang antivaksin. Penyebar berita hoaks itu menuding kalau virus corona sengaja diciptakan demi program vaksin.
Bahkan, informasi tersebut diunggah Shiva Ayyadurai, salah seorang politikus Amerika Serikat dari Partai Republik ke media sosial Facebook.
Baca Berita Terkait: Gejala Virus Corona yang Lagi Viral dan Cara Mencegahnya!
Ia menuliskan bahwa hak paten virus corona dikuasai Pirbright Institute. Diketahui Ayyadurai mencalonkan dirinya sebagai anggota senat mewakili negara bagian Massachusetts.
Teori Konspirasi
Ia kerap memicu kontroversi melalui teori-teori konspirasi dan provokasi khas dari kelompok konservatif.
Hal itu dibuktikan dengan unggahan dalam tautannya yang berisikan dokumen hak paten. Namun, saat diperiksa hak paten itu berkaitan dengan corona virus penyebab SARS, tapi berbeda dari virus corona asal kota Wuhan.
SARS menyebabkan gangguan saluran pernafasan parah yang merebak pada tahun 2001-2003 di Asia, khususnya di China hingga menewaskan 700 orang lebih.
Sedangkan, Pirbright Institute adalah sebuah lembaga penelitian di Inggris yang berfokus meneliti penyakit pada binatang.
Lembaga tersebut memang betul memegang hak paten virus corona, namun virus corona penyebab SARS.
Sudah Diramalkan Bill Gates
Berita hoaks soal virus corona yang disebar di media sosial serta sejumlah situs penyebar teori konspirasi juga menyebutkan bahwa, Bill and Melinda Gates Foundation mendapat untung besar dari mewabahnya virus corona.
Informasi tersebut berdasar pada hubungan keuangan antara yayasan keluarga Gates dengan Pirbright Institute, terkait acara yang digelar oleh yayasan tersebut bulan Oktober 2019.
Website bernama Intellhub yang dikenal sering menyebar berita hoaks, menyebutkan, Bill and Melinda Gates Foundation, World Economic Forum dan John Hopkins Bloomberg School of Public Health, menggelar satu acara di New York.
Situs tersebut juga mengulas bahwa dalam acara yang digelar itu, mereka membuat sebuah simulasi merebaknya wabah virus corona.
Website Pendukung Donald Trump
Artikel tersebut aslinya berasal dari InfoWars, yakni sebuah website yang dikelola Alex Jones. Dia adalah salah seorang penggila teori konspirasi dan biangnya hoaks di AS serta pendukung dari Presiden Donald Trump.
Sedangkan faktanya, memang simulasi wabah itu benar terjadi, bahkan dokumen pajak menunjukkan kalau yayasan keluarga Gates pernah berdonasi kepada Pirbright Institute.
Namun, dukungan yang disumbangkan yayasan Gates itu agar lembaga tersebut berkarya dalam menciptakan obat-obatan untuk mencegah wabah penyakit.
Hoaks Senjata Biologi
Pada akhir pekan lalu tersebar berita hoaks soela virus corona yang menyebutkan bahwa virus tersebut sengaja diciptakan dan dirancang sebagai senjata biologi di dalam laboratorium.
David Zublick, yang merupakan salah seorang tokoh dan juga penggemar teori konspirasi, gencar menyebaran informasi tersebut.
Dalam unggahan videonya di YouTube dengan 12.000 subscriber lebih, David mengatakan, virus corona sebagai senjata biologi sengaja dibuat di China untuk menghantam Amerika Serikat.
Media Sebar Teori Konspirasi
Berita hoaks soal virus corona juga diulas oleh sebuah media konservatif bernama Washington Times, di AS yang dikenal sering menyebarkan teori konspirasi.
Termasuk berita hoaks mengenai mantan Presiden Barack Obama yang menyebarkan informasi anti-Islam, serta menolak hasil penelitian mengenai perubahan iklim.
Hingga saat ini belum ada bukti satupun yang menunjukkan kalau virus corona dari kota Wuhan, China itu berasal dari laboratorium.
Bantahan WHO
Bahkan, organisasi kesehatan dunia (WHO) dan otoritas pengendalian wabah di Amerika, menegaskan bahwa, virus corona diduga berasal dari pasar hewan dan ikan di kota Wuhan.
Dari tempat itu virus corona merebak ke sejumlah negara, diantaranya AS, Thailand, Prancis, Australia, Hongkong, Vietnam, Malaysia, Singapura, serta sejumlah negara lainnya.
Sedangkan, di Indonesia, sampai hari Senin, 27 Januari 2020, belum ditemukan adanya pasien yang dinyatakan terinfeksi virus corona Wuhan. (Eva/R3/HR-Online)