Tidur dengan lampu menyala ternyata tidak hanya bisa mengganggu kualitas tidur, namun juga menyimpan sejumlah bahaya. Padahal tidur yang sehat sangat dibutuhkan untuk proses regenerasi sel-sel tubuh.
Tidur merupakan kebutuhan wajib untuk tubuh seperti halnya dengan makan dan minum. Kebutuhan tidur orang dewasa umumnya sekitar 7-8 jam, sedangkan untuk anak-anak sekitar 10 jam.
Melewatkan waktu tidur bukan hanya menurunkan kesehatan, namun juga bisa mengganggu sistem pencernaan dan metabolisme tubuh. Begitu pun saat tidur sangat disarankan untuk mematikan lampu di kamar.
Sebuah penelitian yang dilakukan New York University School of Medicine menemukan dampak tidur dengan lampu menyala. Meskipun tertidur, ternyata kelopak mata masih bisa mendeteksi cahaya yang ada.
Adanya cahaya lampu dalam kamar saat tidur ternyata bisa menyebabkan otak tidak akan memproduksi melatonin. Padahal zat ini sangat penting dalam proses fisiologis tubuh.
Melatonin atau N-acetyl-5-methoxytryptamine merupakan hormon neurotropik yang dihasilkan otak dengan beragam fungsi. Utamanya mengatur ritme biologis, sistem kekebalan, onkogenesis, regulasi tekanan darah, ovarium, reproduksi, retina maupun diferensiasi osteoblas.
Sebuah kasus dialami seorang anak perempuan berumur 7 tahun asal Ningbo, Zhejiang China yang terbiasa tidur dengan lampu terang. Seperti dilansir TVBS, anak itu diketahui mengalami pubertas dini.
Dampak Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala
Tidur dengan lampu gelap memang sangat menyehatkan karena memberikan kesempatan bagi tubuh menjalankan tugasnya. Berikut ini beragam dampak negatif tidur yang disinari lampu menyala yang sebaiknya Anda tahu.
Meningkatkan Risiko Terkena Kanker
Cahaya lampu dalam kamar diketahui memberikan efek tergangunya ritme sirkadian. Penelitian Chronobiology Internasional menyatakan kondisi ini akan memicu pelepasan hormon stress yang bisa memperbesar risiko kanker.
Terganggunya Metabolisme
Sistem metabolisme tubuh juga bisa terganggu akibat kebiasaan tidur dengan lampu menyala. Gangguan ini juga akan berpengaruh terhadap kemampuan tubuh menyerap nutrisi makanan. Akibatnya tubuh mudah lemas dan rentan penyakit.
Bisa Menyebabkan Insomnia
Penelitian Harvard membuktikan bahwa paparan cahaya lampu pijar dalam kamar saat tidur bisa menekan melatonin di otak. Hal ini bisa berdampak teganggunya tidur. Jika kondisi berlangsung lama bisa memicu insomnia.
Riset lain tahun 2011 menemukan, selain dari lampu cahaya dari layar komputer atau TV beberapa jam sebelum tidur, ternyata ikut berdampak terhadap produksi melatonin, sehingga mengganggu ritme sirkadian.
Menyebabkan Obesitas dan Diabetes
Kebiasaan tidur dengan lampu menyala juga bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas. Riset American Medical Association menemukan terganggunya sirkulasi tubuh akibat paparan lampu saat tidur.
Gangguan ini terutama pada hormon ghrelin, serotonin dan insulin. Hal ini yang akan menyebabkan kegemukan, depresi dan diabetes tipe 2. Penemuan ini sempat mengejutkan karena tidak diperkirakan besarnya bahaya yang ada.
Menyebabkan Mata Pegal
Kesehatan mata juga bisa terganggu akibat kebiasaan tidur dengan lampu menyala. Meskipun mata sudah terpejam, namun cahaya masih bisa terdeteksi dan bisa menyebabkan mata terasa pegal serta tidak nyaman.
Memicu Depresi
Adanya pencahayaan di kamar saat tidur memberikan efek perubahan fisiologis yang mengganggu. Makin tinggi terangnya akan makin meningkatkan gangguan yang ada. Tidur pun akan ikut terganggu dan memicu terjadnya depresi.
Mempengaruhi Menstruasi dan Kesuburan Wanita
Wanita juga rentan terhadap dampak lampu saat tidur. Paparan cahaya lampu saat tidur akan mempengaruhi melatonin dalam otak yang menganggu kesuburan dan menyebabkan pubertas dini, seperti kasus anak China berumur 7 tahun.
Itulah berbagai dampak dan bahaya tidur dengan lampu menyala. Kebiasaan buruk ini harus segera diubah agar tidak berdampak yang lebih serius. Sebaliknya, berikan tubuh dengan tidur berkualitas tanpa gangguan. (R9/HR-Online)