Sensasi tinggal di Bulan, bagaimanakah rasanya? Apakah hal ini pernah terlintas di benak anda?
Para ahli telah melakukan penelitian tentang tempat tinggal kedua manusia setelah Bumi. Tempat tersebut adalah satelit dari Bumi, yakni Bulan.
Tahun 2020 akan diadakan penelitian di Bulan. Untuk itu, European Space Agency mempunyai rencana untuk membangun rumah khusus atau moon camp di Bulan.
Gambaran Ilmiah Sensasi Tinggal di Bulan
Ada beberapa gambaran ilmiah mengenai Bulan, apakah layak dihuni manusia atau tidak. Para astronom mempunyai kepercayaan bahwa Bulan tidak pernah mempunyai gunung berapi.
Sehingga tidak pernah tercipta adanya atmosfer. Namun, Bulan pernah memuntahkan gas panas dari intinya, termasuk juga uap air.
Temuan tersebut sangat berguna untuk riset lebih lanjut dan merasakan sensasi tinggal di Bulan. Sehingga dapat ditemukan tanda kehidupan dan bisa menjadi petunjuk mengenai awal mula Bumi terbentuk.
Sample tanah pada Bulan juga menunjukkan tidak kering. Tim astronom juga menemukan adanya benda salestial yang menyimpan ratusan juta metrik es air.
NASA juga memperkirakan jika Bulan pernah dihuni. Karena terdapat jejak air yang berada di permukaan tanahnya, terutama di kutub selatan.
Namun, air tersebut akan muncul dari bebatuan saat Bulan berada di suhu tertinggi pada siang hari.
Keindahan fenomena langit seperti komet, gerhana dan pergerakan planet lain akan terlihat jelas saat berasa di Bulan.
Akan tetapi, suhu di Bulan sangat ekstrem. Kisaran suhu antara 127 derajat celcius sampai -173 derajat celcius. Pada bagian selatan, suhu bulan bisa stabil yakni 0 derajat.
Berhubung Bulan tidak ada lapisan atmosfer, maka tidak mempunyai cuaca seperti hujan, topan dan badai.
Gravitasi Bulan hanya 1/6 dari Bumi, maka diperlukan alat pemberat agar tidak berjalan setengah melayang.
Upaya Tinggal di Bulan
Salah satu unsur utama dari kehidupan adalah udara. Agar populasi orang-orang saat berada di Bulan tetap bertahan, maka diperlukan udara di permukaan Bulan.
Kemudian memompa udara tersebut ke dalam struktur yang tertutup agar manusia dapat bertahan hidup dan bisa menikmati sensasi tinggal di Bulan.
Manusia harus berpikir keras untuk dapat memproduksi udara. Pada awalnya, manusia memerlukan udara yang dibawa dari Bumi.
Selain itu, manusia juga harus memikirkan mengenai upaya untuk mendapatkan air saat berada di Bulan. Karena dari beberapa dekade yang lalu, para peneliti menyimpulkan bahwa Bulan betul-betul kering.
Namun, sekarang ini telah ditemukan sejumlah cairan pada Bulan. Cairan tersebut tersebar di seluruh permukaan bulan.
Sumber air lain di Bulan diduga berasal dari angin matahari yang berisi proton yang melewati angkasa. Kemudian bertabrakan dengan elektron yang ada di Bulan sehingga membentuk hidrogen.
Hal tersebut akan menambah persediaan air di Bulan. Kemungkinan cukup untuk dipakai oleh populasi dalam jumlah banyak.
Ide untuk tinggal di Bulan akan terus dikaji. Meskipun pada awalnya hanya sebatas pendapat dan penelitian mengenai sensasi tinggal di Bulan.
Pemukiman di Bulan
Merasakan sensasi tinggal di Bulan, dibutuhkan kehidupan yang aman. Kemungkinan manusia harus membangun permukiman tertutup menyerupai gua. Permukiman tersebut harus disediakan gas-gas esensial.
Selain itu, juga diharuskan memakai baju astronot tiap harinya. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi tubuh dari suhu ekstrem dan radiasi. Baju astronot juga merupakan sumber kehidupan untuk menyuplai oksigen pada tubuh manusia.
Saat berada di Bulan, manusia harus berhati-hati karena akan ada potensi moonquake. Mooquake adalah gempa bumi yang terjadi di Bulan, dapat berlangsung berjam-jam dan secara intens.
Radiasi ion yang tinggi di Bulan dapat menyebabkan kerusakan pada sel, kanker bahkan sampai pada kematian. Sehingga, berada di Bulan harus waspada dan berhati-hati.
Untuk bisa menikmati sensasi tinggal di Bulan, NASA harus menyiapkan banyak hal. Tentu saja sangat sulit karena harus membangun peradaban dari awal.
Jika manusia ingin tinggal di Bulan, sebenarnya tidak ada yang tidak mungkin. Hanya saja harus menghadapi berbagai konsekuensi seperti yang telah diulas di atas.
Mengingat keadaan Bumi yang makin tua. Bahkan semakin lama akan kehabisan sumber daya manusia.
Jadi, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti akan ada eksodus manusia ke tempat lain di luar Bumi. Salah satunya adalah Bulan. (R10/HR-Online)