Penyakit mematikan mengintai mereka yang memiliki kebiasaan tidur terlalu lama. Risiko terkena penyakit mematikan seperti serangan jantung, diabetes, dan stroke meningkat jika tidur berlebihan.
Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (16/12/2019), penelitian terbaru mengungkap, tidur malam maupun siang selama 9 jam atau lebih bisa berdampak buruk bagi kesehatan yang memicu munculnya sejumlah penyakit.
Gangguan Ringan Hingga Penyakit Mematikan
Sakit Kepala
Mungkin orang yang tidurnya terlalu lama rata-rata akan merasa pusing dan sakit kepala ketika terbangun.
Hal itu sesuatu yang lazim, karena efek tidur terlalu lama dapat menyebabkan terganggunya senyawa kimia di dalam otak.
Nyeri Punggung
Apabila Anda tidur dalam waktu yang terlalu lama, biasanya punggung akan terasa sakit ketika bangun. Nyeri punggung merupakan efek dari tidur terlalu lama.
Apalagi jika kasur yang Anda gunakan untuk tidur tidak begitu mengakomodir tubuh secara baik, tentunya itu akan sangat mempengaruhi.
Meski bukan merupakan penyakit mematikan, namun kondisi tersebut cukup mengganggu Anda dalam beraktivitas.
Obesitas (kegemukan)
Obesitas atau kegemukan juga merupakan salah satu efek dari kebiasaan tidur yang terlalu lama, sehingga menyebabkan terjadinya perlambatan metabolisme tubuh.
Lemak yang semestinya terbuang malah terus menumpuk dan berdampak pada naiknya berat badan hingga melebihi ukuran normal. Kondisi ini bisa memicu munculnya penyakit mematikan.
Berdasarkan sebuah penelitian, orang yang punya durasi tidur lebih dari batas waktu normal berisiko mengalami kegemukan 21% lebih dibanding dengan orang yang tidurnya dalam durasi normal.
Gangguan Daya Ingat
Manfaat tidur adalah untuk meningkatkan fungsi otak, khususnya yang berkaitan dengan daya ingat. Bukan malah menimbulkan penyakit.
Tetapi, hal itu tidak berlaku jika Anda tidur dalam durasi yang lama. Karena, tidur terlalu lama bisa mengakibatkan terjadinya penurunan daya ingat.
Tak hanya memicu munculnya penyakit berbahaya, tidur yang melebihi durasi normal juga dapat mengakibatkan fungsi sel-sel otak terdegradasi, akibatnya daya ingat pun jadi melemah.
Depresi
Berdasarkan hasil sejumlah penelitian mengungkap bahwa, tidur yang berlebihan tak hanya bisa meningkatkan risiko penyakit mematikan, tapi bisa juga berujung depresi pada pelakunya.
Selain penyakit mematikan, sejumlah penelitian juga menyebutkan, ada sekitar 15% orang yang punya kebiasaan tidur dengan durasi melebihi normal mengalami depresi.
Jika kebiasaan itu tidak segera dihentikan, maka depresi yang dialaminya dikhawatirkan akan meningkat dan semakin parah.
Diabetes
Seseorang yang tidurnya dengan durasi berlebih juga lebih berisiko mengidap diabetes yang merupakan salah satu penyakit mematikan.
Bagi yang sudah punya diabetes atau penyakit gula darah, mengikuti keinginan tubuh untuk tidur lama akan memperparah kondisi penyakitnya.
Cobalah isi waktu luang Anda dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat sekaligus menyehatkan tubuh, seperti berolahraga atau membaca buku.
Stroke
Para peneliti di Universitas Sains and Technologi Huazhong, China, melakukan penelitian secara spesifik mengenai hubungan antara tidur siang yang melebihi durasi ideal dengan meningkatnya risiko penyakit stroke.
Para peneliti tersebut menemukan, risiko penyakit stroke meningkat 25% akibat kebiasaan tidur siang selama 90 menit dibanding dengan orang yang tidur siang selama 30 menit, atau bakhan tidak tidur siang.
Ahli saraf di Lenox Hill Hospital, New York City, Dr. Salman Azhar, mengatakan bahwa, sangat masuk akal jika ada implikasi antara tidur terlalu lama dengan penyakit stroke.
Sebab, kebiasaan tidur dalam waktu yang terlalu lama sama halnya dengan mengurangi aktivitas tubuh secara terus-menerus, dan tentu hal itu tidak menyehatkan tubuh.
Serangan Penyakit Jantung
Jangan anggap tidur yang terlalu lama tidak berdampak negatif bagi kesehatan tubuh. Karena faktanya, kebiasaan tersebut sangat berperan meningkatkan risiko penyakit mematikan, seperti serangan penyakit jantung.
Sebuah penelitian yang melibatkan 72 ribu wanita menemukan fakta kalau ternyata tidur selama 9 hingga 11 jam setiap malamnya mengakibatkan serangan penyakit jantung koronor terhadap 38% dari total peserta sebanyak 72 ribu.
Meski hubungan antara tidur berlebihan dengan penyakit serangan jantung belum bisa diketahui secara pasti.
Tetapi, hal itu dapat dijadikan peringatan dini buat Anda untuk bisa mengatur durasi tidur supaya tidak berlebihan. Kuat dugaan kondisi ini berkaitan dengan depresi yang juga akibat dari tidur terlalu lama.
Penyebab Seseorang Tidur Terlalu Lama
Tidur merupakan aktivitas yang alamiah, dan menjadi momentug untuk tubuh beristirahat setelah beraktivitas seharian.
Sama halnya dengan mesin, tubuh juga tidak bisa diporsir untuk terus bekerja karena dapat menganggu kinerja tubuh, sehingga memicu masalah kesehatan hingga terserang penyakit.
Namun, kebiasaan tidur terlalu lama juga tidak dapat dikatakan baik bagi kesehatan tubuh, bahkan dampak negatifnya sama seperti halnya kurang tidur, memicu penyakit penyerang.
Manusia normalnya butuh waktu tidur selama 7-8 jam. Jika lebih dari waktu tersebut, maka bisa dikategorikan tidur terlalu lama.
Pada umumnya tidur terlama disebabkan seseorang terlalu nyaman terlelap di atas tempat tidur yang empuk.
Tapi, tidur terlalu lama juga bisa menjadi pertanda ada sesuatu yang salah dengan diri seseorang, entah karena depresi, sleep apnea obstruktif, atau hypersomnia. (Eva/R3/HR-Online)