Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Harga gas elpiji ukuran 3 kilogram yang hakikatnya untuk masyarakat kecil dengan harga yang disubsidi oleh Pemerintah, ternyata melambung. Harga jual di pengecer jatuh hingga mencapai Rp. 25.000 per tabung.
Masyarakat di wilayah Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, menilai harga jual Gas elpiji seolah tidak diawasi pemerintah.
Imoh, warga Desa Bangbayang, mengatakan, harga jual gas elpiji 3 kilogram di pengecer mencapai Rp. 25.000 per tabung. Para pedagang di wilayahnya kompak menjual dengan harga yang sama.
Meski tidak keberatan dengan mengambil keuntungan hingga 40% dari setiap tabungnya. Tapi warga merasa para pedagang terlalu besar ngambil untung.
Warsih, warga lainnya mengatakan, harga jual gas elpiji terbilang cukup mahal. Sebab hakikatnya diperuntukan bagi masyarakat kecil yang harganya pun sudah disubsidi oleh pemerintah, tapi ternyata seperti itu.
“Selain harga terbilang cukup mahal, terkadang tidak kebagian jatah karena stoknya terbatas,” katanya.
Sumber HR yang dapat dipercaya, mengatakan, harga jual di setiap agen pada umumnya sesuai dengan ketentuan pemerintah. Mahal atau melambungnya harga jual di pengecer disebabkan para penegecer harus mengeluarkan biaya transportasi.
Sehingga semakin mahal biaya transportasi dapat dipastikan harga jualnya menjadi semakin mahal. Disisi lain, gas elpiji yang semestinya untuk masyarakat miskin, terkesan masih banyak digunakan oleh orang kaya dan kalangan PNS.
Menyikapi hal seperti itu, seolah-olah penjualan gas epiji 3 kilogram tidak diawasi. Pemerintah seakan tutup mata, mengetahui adanya penyalahgunaan penjualan gas elpiji tersebut. (Dji/Koran HR)