Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Kisah Batu Sumbul yang berada di tanah milik warga Desa Gereba, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, menyimpan misteri yang erat kaitannya dengan sejarah.
Konon batu tersebut pernah jadi tempat persembunyian pada zaman penjajahan Belanda maupun zaman Gerombolan DI/TII.
Eka DK Harsa Menanto, Kasi Pemerintahan Desa Gereba, mengatakan, Batu tersebut berada di tanah milik Mihardja (Alm).
“Berdasarkan cerita turun temurun, dulunya batu itu dijadikan tempat persembunyiaan ketika ada pasukan Belanda menyerang. Batunya memang posisinya ada di pinggir jalan, tapi orang yang bersembunyi tidak bakal ketahuan oleh musuh,” terang Eka kepada HR Online, Selasa (2/12/2019).
Bahkan, lanjut Eka, bukan hanya pada Zaman Belanda, batu itu juga dijadikan persembunyian warga saat ada Gerombolan DI/TII.
“Makanya, pemilik tanah pun tidak mau memanfaatkan batu itu, batunya ya dibiarkan saja apa adanya seperti itu,” kata Eka.
Batu itu sudah lama dinamai Batu Sumbul. Dinamai seperti itu, lantaran Batu ini diduga merupakan tanda dimana warga bisa berkumpul di satu titik tersebut.
“Bisa dibilang Batu Sumbul ini merupakan titik kumpul warga ketika ada Belanda menyerang atau saat zamannya Gerombolan DI/TII,” tuturnya.
Eka menambahkan, selain kisah Batu Sumbul yang dijadikan tempat persembunyian pada Zaman Belanda dan Zaman Gerombolan DI/TII, ada juga kisah lain terkait batu ini.
“Di lokasi batu ini berada, tidak pernah ada tanaman yang tumbuh dengan subur. Entah apa sebabnya, kalaupun ditanami singkong tidak pernah bagus seperti di tempat lain. Padahal kalau lihat tanaman di tempat tanah yang lain tumbuh subur,” katanya.
Menurut Eka, tidak ada yang tahu penyebab tidak suburnya tanah di sekitar Batu Sumbul ini. Pemiliknya pun, kata Eka, sering merasa ada yang janggal.
“Ya makanya tanaman maupun batunya sendiri, dibiarkan saja, tak pernah diganggu,” katanya. (Edji/R7/HR-Online)