Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Pantai Selatan terkenal dengan keganasan ombaknya. Selain itu, Pantai Selatan juga banyak dihiasi oleh batu karang, salah satunya di wilayah Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
Di desa ini terdapat warga yang mata pencahariannya sebagai nelayan pintur atau pencari udang karang jenis lobster. Pekerjaan memintur di laut yang terdapat banyak karang membuat para nelayan tersebut harus berjibaku dengan ombak besar.
Seperti dikatakan Kepala Desa Bagolo, Rahman Hidayat, kepada HR Online, Rabu (18/12/2019), bahwa pekerjaan memintur udang di laut merupakan pekerjaan luar biasa yang dijalani warganya, karena taruhannya nyawa.
Meski begitu, sebagai Kepala Desa, Rahman selalu mengimbau kepada warganya tersebut agar tetap berhati-hati saat melaut, serta harus perhitungkan pula kondisi cuaca di laut.
Sementara itu, Sahili, salah seorang nelayan pintur di Desa Bagolo, mengaku, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, ia hanya mengandalkan dari hasil mencari udang karang di tengah laut.
“Meskipun tergolong ekstrim, namun apa boleh buat semuanya saya lakukan demi kebutuhan hidup. Untuk mencari udang karang, saya hanya ditemani ban sebagai pelampung saat menabur jaring pintur ke laut,” tuturnya.
Sahili biasa memasang jaring pintur atau jaring udang karang mulai dari jam 5 sore, dan jaring tersebut akan diangkat atau diambil lagi pada jam 5 subuh.
Dalam setiap harinya, lanjut Sahili, para nelayan pintur hanya mendapat 2-3 kilogram untuk satu kali tabur jaring pintur, dan harga udang karang atau lobster per kilogramnya mencapai Rp 270 ribu.
“Udang karang yang diambil diantaranya udang yang bobotnya minimal 2 ons. Jika beratnya masih di bawah 2 ons, maka udang tersebut dikembalikan lagi ke laut,” kata Sahili. (Ntang/R3/HR-Online)