Ilmuwan baru-baru ini memprediksi bahwa ada bintang yang akan meledak atau mengalami supernova. Ledakan bintang supernova kali ini sangat menyedot perhatian dunia.
Pasalnya, bintang tersebut berjarak sangat dekat dengan Bumi. Oleh karenanya, tentu akan timbul dampak yang luar biasa dari ledakan tersebut.
Betelgeuse, Bintang yang Akan Meledak
Ilmuwan menyebut bahwa bintang yang dimaksud adalah Betelgeuse. Perlu untuk anda ketahui, bintang Betelgeuse ini berjarak hanya 700 tahun cahaya dari Bumi.
Dengan jarak tersebut, Betelgeuse termasuk tetangga yang relatif berdekatan dengan galaksi Bima Sakti tempat planet Bumi berada.
Pernyataan ilmuwan yang menyebut Betelgeuse akan meledak bukan tanpa alasan. Diketahui bahwa cahaya dari Betelgeuse tiba-tiba meredup.
Penurunan cahaya ini sudah diperlihatkan sejak Oktober 2019 kemarin dan saat ini pun tingkatannya mencapai 2,5 kali lebih redup dibanding biasanya.
Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Ed Guinan selaku profesor astronomi di Universitas Villanova Amerika Serikat sekaligus penulis utama makalah “The Fainting of the Nearby Supergiant Betelgeuse” yang terbit 8 Desember.
Karena terjadi penurunan cahaya, posisi bintang paling terang yang dimiliki Betelgeuse tentu saja bergeser. Mulanya bintang yang akan meledak ini menduduki posisi ke-9 dan kini ada di posisi ke-23.
Redupnya bintang Betelgeuse sangat mengejutkan. Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh Guinan dan rekan-rekannya, bintang ini tak pernah redup secara agresif dalam setengah abad terakhir.
Pengamatan ini sendiri dilakukan sejak 1980. Maka tak heran jika ilmuwan menyebut bahwa redupnya Betelgeuse karena akan meledak.
Penyebab Redupnya Cahaya Betelgeuse
Terkait redupnya cahaya bintang Betelgeuse, para ahli menganalisis bahwa ada dua hal yang menyebabkannya. Adapun salah satu penyebabnya yaitu kehabisan bahan bakar.
Karena penyebab ini, bintang Betelgeuse bisa runtuh dengan sendirinya. Hal inilah yang memicu ledakan supernova yang sangat luar biasa.
Selain hal tersebut, alasan lain yang membuat cahaya bintang yang akan meledak ini mulai meredup yaitu karena hanya melalui sebuah fase tertentu.
Supergiant merah ini kemungkinan hanya tengah mengalami siklus meredup dan mencerah selama ribuan tahun secara teratur.
Dengan begitu, tingkat rendahnya penurunan cahaya Betelgeuse ini hanya dinilai sebagai bagian dari masa hidup bintang merah ini.
Dampak Ledakan Bintang Betelgeuse
Entah prediksi dari ilmuwan yang menyebut Betelgeuse akan meledak ini benar atau tidak, tentu akan lebih baik jika kita tahu dampak apa yang ditimbulkannya.
Perlu untuk anda ketahui, jika bintang Betelgeuse meledak di siang hari, maka cahaya ledakannya akan sangat mudah diketahui.
Ledakan bintang Betelgeuse ini seolah menampilkan pertunjukan cahaya yang sangat cerah. Dimana cahaya bintang merah ini akan menyala biru cerah.
Pertunjukan cahaya ini akan berlangsung 3 dari 4 bulan lamanya. Kemudian cahaya ini akan memudar setidaknya dalam kurun waktu 1 tahun.
Selain itu, dampak yang ditimbulkan dari bintang yang akan meledak ini juga berpengaruh terhadap ozon yang ada di lapisan atmosfer Bumi.
Ledakan langit tersebut bisa menghasilkan radiasi violet yang dapat menghanguskan ozon. Meski begitu, anda tak perlu khawatir.
Ledakan supernova yang dihasilkan dari bintang Betelgeuse tak akan berpengaruh langsung terhadap kehidupan di planet Bumi.
Fakta Bintang Betelgeuse
Bintang yang diprediksi akan meledak ini menyimpan banyak fakta yang menarik untuk diketahui. Perlu untuk anda ketahui, bintang Betelgeuse ini merupakan bintang yang terletak di bahu konstelasi Orion.
Selain itu, bintang yang akan meledak ini juga termasuk bintang muda. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Guinan, usia bintang sekitar 9 juta tahun. Bintang sebesar Betelgeuse ini pun diperkirakan tak akan memiliki rentang hidup 10 juta tahun lebih.
Meski Betelgeuse hampir berakhir, namun Guinan menyebut bahwa ledakan tak mungkin terjadi dalam waktu dekat. Setidaknya ledakan akan terjadi 200 ribu atau 300 ribu tahun kemudian.
Fakta menarik lainnya yaitu jaraknya dengan Bumi jika dibandingkan dengan Kepler’s Supernova. Bintang Betelgeuse ini memiliki jarak 10 kali lebih dekat dengan Bumi daripada Kepler’s Supernova.
Kepler’s Supernova sendiri adalah supernova terakhir di Bima Sakti yang terjadi pada 1604. Saat meledak, bintang supernova akan menciptakan cahaya yang terang dan bahkan melebihi cahaya bulan di malam hari.
Dari penyebab, dampak, dan fakta bintang yang akan meledak, Betelgeuse di atas, tentu menambah wawasan kita terhadap penampakan luar angkasa yang memang menarik untuk diikuti. (R10/HR-Online)