Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Berbekal ilmu yang didapat dari google, Sri Atmini, seorang ibu rumah tangga di Dusun Kertajaya, Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini berhasil mengembangkan tanaman buah naga organik dan berhasil panen dengan memuaskan.
Saat ditemui Koran HR di area perkebunan buah naga miliknya, di belakang rumah, Sri Atmini mengatakan, jika awal mula dirinya tertarik untuk menanam buah naga ketika dirinya rajin browsing di google.
Dia berusaha mencari tahu tata cara budidaya buah naga yang baik. Dari hasil itulah dirinya memulai penanaman buah naga hingga akhirnya kini ia tinggal memetik panennya.
“Awalnya memang hobi saya adalah menanam tanaman hias. Seperti bunga dan yang lainnya. Namun saat melihat prospek yang bagus terkait budidaya buah naga, saya pun mencoba untuk memulainya. Awalnya memang saya melihat keindahan kebun buah naga saat tengah semerbak pembungaannya. Dari itu saya kian tertarik hingga akhirnya saya terjun untuk menanamnya. Dan Alhamdulillah dari hasil jerih payah itu kini kebun buah naga saya sudah mulai panen dan menghasilkan,” katanya, Selasa (17/12/2019).
Sebelum berhasil mengembangkan perkebunan buah naga tersebut, Sri Atmini juga pernah mengembangkan tanaman strawbery dengan memanfaatkan pelataran belakang rumah. Namun lantaran sempat ditinggal kan pergi ke Mekah, tanaman strawberry yang tengah berbuah tersebut rusak dan mati.
Keuletan Sri Atmini tidak patah ketika tanaman strawberry kesayangannya itu rusak dan mati. Ia pun langsung kembali terjun mengurus kebun buah naga yang sedang mulai memasuki musim berbuah.
“Yang namanya hobby ya kita tidak akan patah semangat, hanya karena kegagalan satu itu. Apalagi kegagalan itu kan bukan akibat dari kesalahan pola tanam. Namun lantaran terbengkalai akibat ditinggalkan berhaji. Insyaallah kedepannya saya berniat untuk mengembangkan lahan buah naga ini agar bisa lebih berkembang dan menghasilkan,” katanya.
Saat ini lahan kebun buah naga miliknya baru sedikit. Dia hanya memanfaatkan lahan tidur yang ada di belakang rumah. Namun dari hasilnya, lumayan bisa jadi penghasilan tambahan. Kini buah naga miliknya sudah terus bisa dipanen dengan jarak dua minggu sekali.
Untuk pemasarannya sendiri saat ini tidak sulit. Saat panen dia tinggal upload saja di media sosial dan hasil panen buah naga langsung habis diserbu pembeli. Terutama para pelanggan yang sudah mengetahui rasa buah naga hasil tanaman Sri Atmini ini. Buah naga miliknya ini ditanam dan hanya dikasih pupuk organik, jadi rasanya sangat jauh dari buah naga yang non organik.
“Untuk saat ini, saya juga menanam beberapa varian warna buah naga. Ada yang warna putih, ungu, orange dan hitam,” terangnya.
Sumber informasi yang terhimpun HR, budidaya kebun buah naga yang digeluti oleh Sri Atmini ini belum pernah tersentuh bantuan atau pembinaan langsung dari Dinas Pertanian. Sehingga dirasa perlu adanya dukungan demi pengembangan yang lebih luas lagi.
Kepala Koordinator BPP Kecamatan Pamarican, Ani Alviah, saat dimintai tanggapan terkait budidaya buah naga, Selasa (17/12/2019), mengatakan, pihaknya memang belum bisa memberikan pendampingan apalagi bantuan pembibitan.
“Untuk pengembangan budidaya buah naga di Kabupaten Ciamis memang belum ada program bantuan bibitnya. Jadi kami juga masih belum bisa berbuat apa-apa. Namun untuk pengajuan semacam bibitnya mungkin bisa diajukan melalui jalur aspirasi dewan ,” terangnya. (Suherman/Koran HR)