Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Perampasan motor terjadi di Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (18/11/2019).
Motor Yamaha MX King warna putih polet biru dengan nomor polisi Z 2044 VW itu dirampas dari seorang siswa SMP yang baru pulang sekolah.
Modusnya, pelaku menuduh korban telah menabrak adiknya. Korban shock dan seperti dihipnotis, korban yang tinggal bersama orang tuanya di Dusun Kubangsari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Rajadesa jadi ketakutan. Seperti dihipnotis, korban membiarkan motornya dibawa pelaku.
Juju Iskandar, paman korban menuturkan, keponakannya sepulang sekolah, mengisi bensin di SPBU Rajadesa. Saat keluar dari SPBU itulah, pelaku mengikuti keponakannya yang membawa motor sendirian.
“Pertamanya dikejar dan disuruh berhenti, sehingga keponakan saya itu berhenti. Tahu-tahu si malingnya ini bilang, ‘kamu yang nabrak adik saya ya?’ kontan keponakan saya shock, takut gitu,” terang Juju kepada HR Online, Selasa (19/11/2019).
Perampasan motor tersebut dilakukan oleh dua orang. Salah satunya kemudian naik ke motor korban dan menyuruh korban untuk terus jalan.
“Sesampainya di Gang Tangga, keponakan saya disuruh berhenti. Si begalnya itu bilang, ‘udah aja sampai di sini, si itu suka ngamuk’ maksudnya yang tadi nuduh-nuduh itu suka ngamuk. Keponakan saya disuruh menunggu dan motor kemudian dibawa oleh kedua begal itu,” terang Juju.
Korban kemudian ditemukan oleh temannya sedang bengong di pinggir jalan sendirian. Warga yang berdatangan lalu membawa korban ke seorang Kiai. Sementara teman korban pulang ke Desa Tanjungsari untuk memberi tahu keluarganya.
“Sampai sekarang masih shock anaknya itu dan trauma juga. Tapi sempat ditanya tadi dan dia bercerita seperti itu,” lanjut Juju.
Juju berharap motor keponakannya bisa ditemukan kembali. Dia menyebutkan, motor Yamaha MX King milik saudaranya itu berwarna putih dengan polet biru.
“Mohon kepada siapa saja, siapa tahu melihat motor Yamaha MX King warna putih polet biru, cirinya itu pada bagian blok mesinnya ada banyak bercak cat temboknya. Mohon beritahukan kepada kami,” katanya.
Motor tersebut, kata Juju, sangat berharga lantaran dipakai oleh keponakannya untuk pulang pergi sekolah dari Desa Tanjungsari ke Rajadesa. Jika berjalan kaki, maka keponakannya itu membutuhkan waktu sekitar 1 jam dari rumahnya di Tanjungsari ke sekolahnya di Rajadesa.
“Nggak ada motor, ya susah juga keponakan saya sekolahnya, yang menemukan bisa menghubungi saya di 0822-9903-3157,” katanya.
Saat ini, Juju mengaku belum melaporkan kejadian perampasan motor yang menimpa keponakannya kepada pihak yang berwajib. Hanya laporan ke aparat desa setempat. Dia juga masih berusaha mencarinya lewat pengumuman di Media Sosial. (Ndu/R7/HR-Online)