Anda mungkin pernah mengalami susah menelan makanan maupun minuman. Saat menelan makanan terasa sulit dan tenggorokan terasa berat dalam menyalurkan makanan dari mulut ke dalam perut.
Jika anda mengalami kondisi semacam ini sebaiknya segera periksakan ke dokter. Karena bisa saja anda sedang mengalami disfagia. Meskipun bukan penyakit berbahaya namun jika tidak ditangani bisa menimbulkan komplikasi.
Disfagia adalah gangguan yang terjadi saat kita kesulitan dalam menelan makanan atau cairan dengan mudah. Saat ini terjadi kita seperti dipaksa untuk menelan. Bahkan tak jarang kondisi ini disertai perasaan sesak nafas.
Jika kondisi semacam ini sesekali saja terjadi mungkin bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Seperti saat makan yang terlalu cepat atau tidak mengunyah makanan dengan baik sehingga menimbulkan “keseretan”.
Namun jika kondisi susah menelan makanan berlangsng lama dan tidak cepat hilang sebaiknya waspada. Bila perlu segera periksakan ke dokter untuk memastikan bahwa anda tidak terkena disfagia.
Gejala disfagia ataupun tanda-tanda umum kesulitan menelan diantaranya tidak bisa menelan, timbul rasa sakit saat menelan, timbulnya sensasi makanan tersangkut di tenggorokan, ataupun suara menjadi serak.
Jenis dan Penyebab Disfagia
Gangguan berupa disfagia bisa terjadi dan dialami oleh siapapun dan pada golongan usia berapa pun. Namun dari kasus yang ada umumnya kondisi ini lebih banyak dialami orang tua dan berusia lanjut.
Sedangkan penyebab susah menelan makanan karena disfagia cukup bervariasi. Namun mengenal penyebabnya sangatlah penting agar perawatan dan penanganannya juga akan lebih efektif.
Proses menelan berlangsung melalui empat fase tindakan, dari persiapan oral, oral, faring, dan esofagus. Berdasarkan ini, seperti dikutip HR Online dari berbagai sumber, ada dua jenis disfagia, yaitu orofaringeal (terjadi pada tiga fase awal) dan jenis esofageal.
Disfagia Oropharingeal
Disfagia Oropharingeal disebabkan karena adanya gangguan saraf dan otot pada tenggorokan sehingga menyebabkan susah menelan makanan. Apalagi dalam proses menelan melibatkan 50 pasang otot dan saraf yang ikut bekerja.
Disfagia ini bisa disebabkan karena kanker esofagus, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, adanya kerusakan saraf, sindrom post-polio, ataupun karena kanker pada kepala atau leher.
Disfagia Esofagus
Disfagia ini umumnya dikarenakan kejang pada esofagus bagian bawah. Kondisi ini akan membuat kita merasakan sesuatu tersangkut pada tenggorokan. Sesaknya esofagus bagian bawah juga bisa terjadi akibat penyempitan cincin esofagus.
Namun susah menelan makanan ini juga bisa karena adanya benda asing yang tersangkut di kerongkongan. Selain itu juga bisa karena adanya jaringan parut di kerongkongan akibat peradangan yang kronis.
Disfagia esofagus juga bisa disebabkan karena kejang difus, achalasia, penyempitan esofagus, adanya benda asing, tumor esofagus, cincin esofagal, scleroderma, akibat terapi radiasi, GERD Esofagitis eosinofilik, ataupun karena myasthenia gravis (penyakit goldflam).
Penanganan Susah Menelan Makanan Karena Disfagia
Jika anda telah berusia lanjut dan mengalami susah menelan makanan yang tak kunjung sembuh bisa jadi anda terkena disfagia. Orang berusia lanjut memang memiliki faktor risiko disfagia yang lebih besar.
Jika tidak segera ditangani, kesulitan menelan bisa menyebabkan komplikasi disfagia yang cukup berat. Diantaranya malnutrisi, tersedak, dehidrasi pneumonia aspirasi, ataupun penurunan berat badan.
Untuk mencegah dan menghindari dampak yang lebih parah, cara terbaik untuk penanganan penyakit ini adalah dengan memeriksakan ke dokter. Dokter biasanya akan melakukan diagnosis sebelum memberikan pengobatan yang tepat.
Sedangkan untuk penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan berusaha menelan makanan secara perlahan. Makanan pun perlu dipotong dalam bentuk kecil agar lebih mudah ditelan.
Disfagia bukanlah gangguan yang bisa menyebabkan kematian. Namun jika kondisi susah menelan makanan tidak ditangani segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi dan risiko sangat berbahaya. (R9/HR-Online)