Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Lingkar Mata Hati Banjarsari menyoroti kinerja Dinsos Ciamis. Hal itu berkaitan masih adanya warga korban gempa yang dibiarkan tinggal di dalam tenda darurat selama dua tahun.
Seperti nasib keluarga Riban, warga Dusun Bulaksitu, RT 03 RW 06, Desa Banjaranyar, Kecamatan Banjaranyar, yang rumahnya ambruk pada tahun 2017 silam. Sejak itulah keluarga yang jumlahnya delapan orang terasuk balita ini harus rela tingga di tenda darurat.
“Saya sangat merasa prihatin atas kondisi seperti ini. Saya juga mengaku kecewa atas sikap Dinsos Kabupaten Ciamis yang kurang sigap. Karena masih ada warga yang tinggal di tenda darurat,” kata Ketua Lingkar Mata Hati Banjarsari, Mohamad Abid Buldani, Selasa (26/11/2019).
Abid menuturkan, mestinya ini menjadi catatan penting agar pemerintah daerah bisa memberikan bantuan untuk para korban bencana. Jangan sampai nasib para korban seperti mereka terkatung-katung.
Menurut Abid, pihaknya akan mengambil langkah terkait adanya warga korban bencana yang masih tinggal di dalam tenda darurat.
“Insyaallah kami akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Jabar Quik Respon terkait kondisi ini. Mudah-mudahan saja pak Gubernur bisa segera memberikan bantuan kepada keluarga Pak Riban. Kasihan juga kan ada delapan jiwa yang harus tinggal dalam satu tenda kecil selama dua tahun lamanya,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala Desa Banjaranyar, Tata, mengatakan, selama ini pihaknya sudah berusaha mencarikan bantuan rumah untuk keluarga Riban. Namun hampir semua usahanya mentok dan tidak ada respon.
“Sejak dulu telah kami usahakan mengajukan bantuan. Namun sayangnya, permohonan kami belum juga direspon, apalagi ditindaklanjuti oleh pemerintah. Bahkan, belum lama ini kami kembali mengajukan rutilahu untuk keluarga ini. Mudah-mudahan saja ajuan yang sekarang didengar dan direspon,” katanya. (Suherman/Koran HR)