India berencana untuk melakukan perjalanan ke Venus setelah gagal mendarat di Bulan. Tampaknya India memiliki keinginan kuat untuk mengeksplorasi luar angkasa.
Misi barunya tersebut semakin santer terdengar setelah Indian Space Research Organisation (ISRO) yang merupakan gabungan ilmuwan dan insinyur mengajukan proposalnya kepada pemerintah India.
Baca juga: Planet Layak Huni Selain Bumi, Studi Sebut Venus
Dalam proposal rencana tersebut, ISRO meminta bantuan dana dari pemerintah setempat agar misinya terlaksana dengan lancar.
Pemberian dana dari pemerintah nantinya juga dinilai sebagai bentuk persetujuan bagi ISRO untuk melanjutkan misinya ke Venus.
Menilik Misi India Perjalanan ke Venus
Salah satu hal yang diajukan ISRO dalam proposal rencananya yaitu pembuatan pesawat antariksa. Dimana pesawat ini akan digunakan untuk mengangkut lebih dari selusin instrumen.
Pesawat luar angkasa ini sendiri bisa diluncurkan ke planet Venus hanya dalam kurun waktu beberapa tahun saja dengan mengemban misi penting.
Menurut Nigar Shaji, yang tak lain adalah salah satu ilmuwan ISRO, mengatakan bahwa tujuan utama misinya yaitu ingin memetakan permukaan Venus.
Saat ini pihaknya tengah membuat pengorbit Venus untuk bisa membentuk dataset dengan waktu sekitar setahun. Dibalik tujuan utama tersebut, ISRO juga memiliki tujuan lain.
Dijelaskan bahwa perjalanan ke Venus ini juga bertujuan untuk mengenal planet tersebut secara lebih dalam. Dengan demikian, para ilmuwan bisa mengidentifikasi hotspot vulkanik yang ada di planet Venus secara mudah.
Baca juga: Fakta Aneh Planet Venus dalam Tata Surya
Shaji juga menambahkan bahwa instrumen yang ada di atas pesawat juga akan mengamati sekaligus mempelajari atmosfer planet dan ionosfer.
Bagaimana interaksi planet Venus dengan lingkungan yang ada di sekitarnya juga tak luput dari pengamatan instrumen tersebut.
Mengenai apa saja instrumennya, sebanyak 16 instrumen sudah diidentifikasi oleh para ilmuwan India. Instrumen tersebut meliputi pemantauan awan, identifikasi sambaran petir, dan mendalami aliran udara.
Tak hanya itu, instrumen tersebut juga digunakan dalam pengukuran partikel plasma bermuatan tinggi yang melalui Venus untuk keluar dari matahari.
Sejumlah instrumen lainnya diketahui berasal dari kemitraan internasional. Dimana tiga diantaranya adalah instrumen yang diusulkan oleh para ilmuwan Amerika Serikat.
Hanya saja, Shaji mengatakan bahwa ISRO menganggap bahwa dana untuk instrumen tersebut tidaklah layak sehingga ketiganya tak akan diluncurkan.
Misi Perjalanan ke Venus
Misi pendaratan di Venus yang direncanakan ilmuwan India tengah berada dalam proses pengajuan proposal. Jika pengajuannya disetujui, maka misinya akan dilakukan Juni 2023.
Pada tanggal tersebut, India akan mengirimkan pesawat ruang angkasa ke Venus, tepatnya menggunakan pesawat Geosynchronous.
Perlu untuk anda ketahui, salah satu kendaraan peluncuran satelit ISRO Geosynchronous ini adalah jenis wahana yang sama saat diluncurkannya Chandrayaan-2 India ke Bulan.
Jika melihat misi sebelumnya dengan wahana yang sama mengalami kegagalan, apakah misi kali ini juga bernasib sama? Namun pastinya, para ilmuwan sudah mempertimbangkannya secara matang.
Sebenarnya, misi perjalanan ke Venus bukan pertama kali ini didengar. Sebelumnya, Kelompok Analisis Eksplorasi Venus (VEXAG) sudah mengusulkannya pada NASA.
NASA diharapkan mau mengeksplor Venus dengan pertimbangan dukungan teknologi saat ini yang sudah memungkinkan. Kabar ini tersebar sejak September lalu.
Perihal misi ke Venus, tak sedikit ilmuwan yang yakin bahwa Venus dulunya pernah memiliki kondisi yang mirip dengan planet Bumi sekarang.
Mengingat jaraknya juga cukup dekat dengan matahari, kemungkinan planet Venus juga pernah menyimpan air di sana.
Dengan alasan tersebut, para ilmuwan sangat tertarik untuk mengamati Venus secara lebih dekat. VEXAG juga percaya bahwa perjalanan ke Venus akan mengungkap lebih banyak fakta tak terduga.
Baca juga: Misi NASA ke Venus Melalui Veritas untuk Mempelajari Geologi
VEXAG sendiri memiliki harapan yang besar agar NASA mau menjalankan misi ke Venus. Tepat pada Januari 2020, pemilihan proposal akan secara resmi diumumkan.
Untuk diketahui juga bahwa Badan Antariksa Eropa (ESA) juga pernah memiliki misi serupa. Dimana misi tersebut dinamakan dengan Venus Express antara 2006 dan 2014.
Selain itu, ada juga misi Akatsuki milik Jepang yang dijalankan pada tahun 2015. Tak bisa dipungkiri bahwa para ilmuwan sangat penasaran dengan penampakan planet Venus secara detail.
Perjalanan ke Venus bukanlah satu-satunya misi yang mencuri perhatian dunia. Perlu diketahui, NASA juga tengah menyiapkan misi Artemis ke Mars yang direncanakan akan dilakukan pada 2030 mendatang. (R10/HR-Online)