Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Akibat pergeseran tanah di Kota Banjar, Jawa Barat, satu rumah milik Muslih (31), warga RT 04 RW 06, Dusun Muktiasih, Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman, ambruk pada Jum’at (29/11/19) sekitar pukul 19.00 WIB.
Berdasasarkan pantauan HR Online di lokasi, dinding rumah retak-retak dan sebagian ruangan rumah ambruk. Akibatnya rumah yang baru dibangun sekitar tiga tahun yang lalu itu, tak bisa ditempati.
Muslih, korban pergeseran tanah mengatakan, kejadiannya sekitar pukul 19.00 Wib. Saat itu isteri dan anak-anaknya sedang berada di dalam rumah. Mereka kaget ketika ada bagian rumah ambruk dan langsung keluar, khawatir ada pergeseran susulan.
“Waktu kejadian saya lagi kerja, isteri sama anak-anak yang di rumah. Ada 11 rumah yang retak dan punya saya yang paling parah,” kata Muslih kepada HR Online, Sabtu (30/11/19).
Menurut Muslih, selain pergeseran tanah, kemungkinan rumah ambruk juga akibat gempa yang terjadi di Kota Banjar, sehingga mengakibatkan retakan di rumahnya semakin membesar dan merembet ke sisi dinding lainnya, hingga bagian rumah ambruk.
Saat ini, lanjut Muslih, ia bersama empat orang keluarganya menumpang di rumah mertua karena rumahnya sudah tidak bisa ditempati.
“Sementara ini kita ikut tinggal di rumah mertua sampai nanti selesai diperbaiki,” kata Muslih.
Kadus Muktiasih, Sajum menambahkan, di wilayah Muktiasih dan Pangadegan sering terjadi pergeseran tanah karena memang tanahnya labil, terlebih setelah musim kemarau.
Mengenai 11 rumah retak yang terdampak, Sajum mengatakan akan segera ditindaklanjuti dan didata untuk diketahui tingkat keparahannya.
“Di sini tanahnya memang labil, dulu juga sudah pernah kejadian tanahnya retak. Untuk sebelas rumah terdampak kita adakan pendataan biar lebih valid sekalian untuk laporan,” kata Sajum.
Sementara itu Kepala pjs Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Edi Herdiyanto melalui Kasie Darlog Kuslan, Parman, saat meninjau lokasi kejadian mengatakan, pihak BPBD menerima informasi dari Desa baru tadi malam jam 00.00 WIB.
Selain pergeseran tanah di Kota Banjar, kemungkinan karena kemarin ada gempa dan titik lokasinya berada di Kota Banjar.
“Selain pergeseran tanah bisa jadi akibat gempa bumi yang dampaknya baru dirasakan saat malam hari. Saat ini BPBD baru memberikan bantuan logistik sementara berupa pakaian, terpal dan logistik ringan. Adapun bantuan yang lain secepatnya kita koordinasikan dengan Pemerintah Kota dan pihak terkait,” katanya.
Saat ini rumah ambruk akibat pergeseran tanah tersebut sudah dibantu dan ditangani pihak BPBD, Kepolisian Sektor Pataruman dan pihak Desa setempat.
Meski tidak ada korban jiwa namun, akibat ambruknya rumah tersebut diperkirakan kerugian mencapai sepuluh jutaaan rupiah. (Muhlisin/R7/HR-Online)