Peleburan Yahoo dan Line kini sedang santer diperbincangkan. Hal ini resmi diumumkan oleh Softbank Corp. Siapa yang tidak mengenal dua aplikasi besar ini. Keduanya merupakan aplikasi pengiriman pesan instan. Kedua aplikasi ini juga memiliki banyak pengguna.
Kedua aplikasi ini memiliki pusat yang berbeda. Sebenarnya Yahoo merupakan anak usaha dari Softbank Corps. Sedangkan LINE anak usaha dari perusahaan teknologi Korea.
Perusahaan Yahoo sendiri bernama Z Holdings sedangkan Line bernama Line Corps. Keduanya akan diintegrasikan menjadi satu kesatuan.
Peleburan Yahoo dan Line sebagai Teknologi Raksasa
Tidak jarang peleburan semacam ini dilakukan. Bukan hanya Yahoo dan Line yang melakukan peleburan.
Peleburan atau merger ini dilakukan langsung oleh Softbank Corps. Penggabungan kedua aplikasi ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2020. Peleburan ini digadang-gadang akan menjadi teknologi raksasa yang pernah ada.
Baca juga: mIRC dan Yahoo Messenger, Aplikasi Chating yang Populer pada Masanya
Meskipun baru resmi sebuah rencana, namun Softbank tetap optimis untuk melakukan merger. Berita ini dikutip langsung dari CNN mengenai peleburan Yahoo dan LINE. Penggabungan ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2020 tepatnya bulan Oktober.
Peleburan ini tentunya membutuhkan nama baru untuk perusahaannya. Nama baru yang akan digunakan untuk perusahaan merger ini adalah Z Holdings. Perusahaan ini tentunya memiliki dua pemegang saham yang kuat.
Perusahaan teknologi dari Korea Selatan sebagai induk usaha LINE. Sedangkan Softbank sebagai induk usaha Yahoo dan Naver. Keduanya akan memiliki dan memegang saham dengan kapasitas sama yakni 50 persen.
Tujuan Peleburan Yahoo dan LINE
Aplikasi pengiriman pesan instan tidak hanya satu. Semua aplikasi tersebut bersaing untuk menarik perhatian pengguna.
Penggabungan yang dilakukan oleh Softbank ini tentunya memiliki tujuan atau alasan. Seperti yang diketahui bahwa Yahoo dan LINE merupakan aplikasi yang cukup besar.
Salah satu alasan mengapa Softbank ingin melakukan peleburan adalah strategi. Maksudnya adalah sebuah strategi untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Seperti yang diketahui bahwa kini Google dan Facebook terus melakukan inovasi. Begitupun dengan Softbank yang ingin melakukan peleburan.
Dalam peleburan kali ini, Softbank mengeluarkan biaya sebesar US$ 30 miliar. Tujuannya adalah untuk membangun bisnis teknologi bertahan.
Bertahan untuk dapat bersaing dari pemain aplikasi lain seperti Google dan Facebook. Tidak hanya itu, ada beberapa aplikasi lain yang memang melakukan penekanan. Seperti Apple dan Amazon yang merupakan perusahaan teknologi milik Amerika Serikat.
Alasan Peleburan Yahoo dan LINE
Menurut Softbank sendiri ada alasan lain yang mendasari peleburan ini. Alasan utamanya adalah mengejar ketertinggalan dari rekan sesama bisnisnya.
Rekan-rekan bisnis dari Softbank seperti Amerika dan China sudah melakukan ekspansi. Oleh karena itu, Jepang ingin mengejar ketertinggalannya dengan melakukan peleburan atau merger.
Baca juga: Ini Aplikasi Chatting Baru Pesaing WhatsApp dari Yahoo
Peleburan Yahoo dan LINE merupakan langkah awal untuk mengejar ketertinggalan perusahaan internet Jepang. Setelah itu, Jepang bisa memulai ekspansinya secara kompetitif ke berbagai negara di Asia.
Kedua CEO dari Yahoo dan LINE mulai angkat bicara dengan mengeluarkan beberapa pendapat. Keduanya mengatakan bahwa ide peleburan ini memang dicanangkan sebagai teknologi raksasa.
Namun kebangkitannya akan berakibat pada krisis kedua perusahaan. CEO LINE juga berpendapat bahwa masih terdapat kesenjangan meskipun kedua perusahaan ini terintegrasi.
Kunci dari integrasi ini adalah berfokus pada AI atau Artificial Intelligent. AI ini dipercaya mampu bersaing dengan platform luar negeri.
Seperti yang diketahui bahwa platform luar negeri begitu kuat. Hal tersebut diperkuat lagi dengan riset dan pengembangan.
Peleburan Yahoo dan LINE merupakan sebuah revolusi yang akan dilakukan oleh Softbank. Ada beberapa investor yang menyambut keputusan peleburan ini.
Saham LINE yang akan dilebur ditutup dan naik sebesar 2,2 persen di Tokyo. Sedangkan Z Holding meningkat 1,2 persen.
Pada penutupan tersebut kedua perusahaan ini memiliki pasar gabungan sekitar US$ 30 miliar.
Diharapkan kedua platform yang digabungkan akan meningkatkan pendapatan. Pendapatan tersebut merupakan hasil penjualan layanan kepada para pengguna.
Sebelumnya LINE dan yahoo terkenal di berbagai negara di Asia, seperti Thailand, Taiwan, dan Indonesia. Setelah peleburan ini, maka ekspansi secara kompetitif akan diperluas.
Peleburan Yahoo dan LINE dipersiapkan untuk menghadapi tekanan dari perusahaan teknologi Amerika. Seperti yang diketahui bahwa perusahaan teknologi Amerika semakin melambung tinggi. (R10/HR-Online)