Baru-baru ini, lembaga antariksa Amerika Serikat NASA mendeteksi adanya ledakan di luar angkasa yang disebutnya termonuklir.
Ledakan termonuklir tersebut memunculkan kilatan sinar-X dan melepaskan energi yang besar. Meski hanya berlangsung 20 detik saja, namun jumlah energinya sama dengan energi yang dilepaskan matahari selama 10 hari.
Dari energinya, anda bisa bayangkan sendiri betapa dahsyatnya ledakan yang terjadi. Meski ledakannya luar biasa, namun hal tersebut tak cukup besar untuk membentuk lubang hitam.
Fakta Ledakan di Luar Angkasa
Termonuklir yang dideteksi NASA ini disebabkan oleh ledakan sisa-sisa bintang yang ada di dalam supernova. Lebih tepatnya, ledakan besar ini terjadi di permukaan pulsar bintang neutron yang rotasinya cepat.
Terjadinya ledakan dikarenakan ada helium yang tenggelam di bawah permukaan tersebut dan bergerak menyatu hingga menjadi bola karbon.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Zaven Arzoumanian selaku kepala NICER NASA, ledakan helium ini berlangsung secara eksplosif.
Bahkan ledakan yang terjadi pada Agustus ini bisa melepaskan bola api termonuklir yang tersebar luas di seluruh permukaan pulsarnya.
Ledakan di luar angkasa semakin mengerikan karena bercampur dengan medan magnet yang kuat. Dimana hal ini membuat ledakan memunculkan pancaran radiasi dari kutubnya.
Fenomena di luar angkasa tersebut sering disamakan dengan mercusuar antarbintang. Terjadinya ledakan ini seolah mengingatkan kita bahwa luar angkasa memang menjadi tempat yang berbahaya.
Sekilas untuk diketahui, bintang neutron merupakan sisa-sisa bintang dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Dimana bintang ini sudah meledak sebagai supernova.
Ledakan terjadi karena sisa-sisa bintang tersebut telah kehabisan bahan bakar yang selama ini dibawanya. Bahan bakar memang akan berkurang dari waktu ke waktu sampai akhir hidupnya.
Deteksi Lonjakan Sinar-X pada Ledakan di Luar Angkasa
Saat terjadi ledakan, para astronom mengamati sinar-X yang diketahui berasal dari J1808. Lonjakan sinar-X ini terjadi sekitar pukul 10 malam.
Jika dibandingkan dengan semburan sinar-X yang pernah dideteksi NICER sebelumnya, sinar-X kali ini disebutnya sebagai lonjakan yang paling terang.
Padahal diketahui bahwa teleskop sudah beroperasi sejak 2013. Hal inilah yang membuat lonjakan sinar-X tersebut langsung disorot dunia.
Dalam pengamatan ledakan di luar angkasa, para astronom menyebut bahwa peningkatan kecerahan sinar-X ada jedanya, namun hanya sementara.
Sesaat setelah jeda selesai, sinar-X terlihat lebih cerah lagi. Mengenai apa yang mendasarinya, para ilmuwan belum mengetahuinya secara pasti.
Meski begitu, para ilmuwan menjelaskan bahwa ledakan termonuklir ini dikenal dengan sebutan sinar-X tipe I. Dimana jenis ledakan ini terjadi di lapisan permukaan bintang neutron yang melibatkan hidrogen ataupun yang berasal dari bintang pendamping.
Deretan Fenomena Ledakan di Luar Angkasa
Sebelum terjadi ledakan termonuklir yang heboh belakangan ini, ternyata ada banyak fenomena ledakan lain yang juga pernah mengoyak luar angkasa. Berikut beberapa ledakan tersebut.
Ledakan Karena Tabrakan Meteor dan Bulan
Pada Maret 2013, dunia dihebohkan dengan kabar bahwa ada fenomena tabrakan meteor dan bulan. Fenomena ini diungkap oleh NASA.
Diketahui bahwa meteorit menghantam bulan dengan kecepatan 90.000 kilometer per jam. Akibat dari tabrakan tersebut, bulan memiliki kawah baru yang lebarnya 20 meter.
Dari dampaknya, bisa ditarik kesimpulan bahwa ledakan di luar angkasa ini benar-benar luar biasa. Terlebih lagi, diketahui batu ruang angkasa tersebut memiliki ukuran 0,3-0,4 meter dengan berat 40 kilogram.
Untuk planet Bumi, batu tersebut memang berukuran kecil, namun jika mengingat bulan tak dilindungi dengan atmosfer yang kuat, maka ledakan tersebut memang tak bisa dihindari lagi.
Tabrakan antara meteor dan bulan ini menghasilkan 5 ton bahan peledak TNT. Untuk diketahui juga bahwa ledakan ini bisa diamati dengan mata telanjang manusia.
Ledakan Sinar Gamma
Fenomena ledakan di alam semesta lainnya yang terjadi di luar angkasa yaitu ledakan sinar gamma. Ledakan yang terjadi mampu menghasilkan energi hanya dalam hitungan detik.
Perlu untuk anda ketahui, ledakan sinar gamma (GRBs) terjadi ketika bintang masif mati dan runtuh hingga membentuk black hole dan meledak sebagai supernova.
Dari ledakan di luar angkasa ini, terpancar gas berkecepatan cahaya yang tersebar ke seluruh alam semesta. Peristiwa ini tertangkap teleskop robotik dan dinamakan GRB 160625B pada Juni 2016. (R10/HR-Online)