Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Koprs PMII Puteri atau Kopri Kota Banjar, mengajak para mahasiswa maupun pemuda untuk siap menjawab berbagai tantangan revolusi industry 4.0 dengan mengasah kemampuan yang dimiliki.
Menurut Ketua Kopri PC PMII Kota Banjar, Efa Nurafifah, di era revolusi industri saat ini para mahasiswa harus berpikir bagaimana supaya bisa menunjukkan skill, atau kemampuan di era revolusi industri 4.0 yang serba digital ini.
Hal itu agar mahasiswa maupun pemuda bisa menjadi menjadi garda terdepan dalam membawa bangsa ini ke arah perubahan yang lebih baik lagi.
“Ketika kita tidak bisa mengimbangi zaman yang serba digital ini, tentu kita akan tertinggal jauh oleh mereka yang di sana. Makanya mengasah kemampuan itu sangat penting agar kita mampu berkompetisi secara sehat,” kata Efa, dalam kegiatan Sekolah Kader Kopri (SKK) di Gedung PCNU Kota Banjar, Selasa (26/11/2019).
Melalui kegiatan SKK yang bertajuk manifestasi gerakan Kopri dalam menjawab tantangan revolusi industri 4.0 ini, pihaknya berharap generasi muda dari kalangan perempuan di kampus mampu menjadi solusi dari berbagai masalah saat ini.
Senada dikatakan Gun Gun Gunawan Abdul Jawad, Majelis Pembina Cabang ( Mabincab) PMII Kota Banjar, bahwa perempuan sebagai salah satu makhluk Tuhan memiliki peran yang sama dengan laki-laki dalam berbagai hal.
Kendati demikian, kodrat sebagai perempuan tak bisa ditolak lagi karena itu sudah menjadi ketentuan dari Alloh SWT. Dalam Islam, perempuan diberikan hak begitu besar sejak hadirnya Rosululloh Muhammad SAW. Sebagai contoh, perempuan memiliki hak untuk menceraikan laki-laki bila dalam rumah tangga sudah tidak bisa dipertahankan lagi.
“Di Islam itu ada, namanya Khulu’ yang artinya perempuan bisa menggugat laki-laki. Jadi, tidak hanya laki-laki saja yang bisa menyeraikan perempuan. Begitu juga dalam hal lain perempuan memiliki peran penting dalam berbagai hal,” jelasnya.
Melihat contoh di atas, Gun Gun mengharapkan para perempuan di lingkungan kampus khususnya, memiliki keinginan kuat untuk bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik. Untuk menuju itu, ia menganjurkan agar mengikuti berbagai proses pendidikan yang ada di kampus maupun di organisasi mahasiswa.
“Salah satunya melalui kegiatan seperti ini, saya yakin dapat mengubah pola pikir mahasiswa menjadi lebih kritis, gerakannya semakin progresif, dan intinya menjadi semakin baik,” pungkasnya. (Muhafid/Koran HR)