Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Memasuki musim hujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, mengimbau agar masyarakat mewaspadai munculnya berbagai macam penyakit, seperti penyakit DBD atau demam berdarah dengue, serta waspada terhadap penyakit hepatitis A.
Kepala Dinkes Kota Banjar, dr. Herman Umar, M.Kes., mengatakan, imbauan tersebut berdasarkan intruksi Walikota Banjar No.800/16/XI/Dinkes/2019, tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit DBD di Kota Banjar.
Bahwa, dalam rangka mengantisipasi terjadinya penykit DBD saat memasuki musim hujan di berbagai wilayah di Kota Banjar, maka semua lingkungan perkantoran pemerintah dan swasta, maupun lingkungan tempat tinggal masyarakat, harus mengintensifkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) massal secara serentak dilakukan setiap satu minggu sekali di wilayah dan lingkungannya masing-masing.
Gerakan tersebut dilakukan dengan melaksanakan PSN 3 M plus, yakni menguras bak mandi, penampungan air dan genangan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengelola sampah dengan 3 R (menggunakan kembali, daur ulang, komposting, dan lainnya), sehingga tidak menjadi tempat genangan air dan perindukan nyamuk.
Ditambah dengan memelihara ikan, menabur bubuk abate, menggunakan kelambu, kawat kasa, dan lain-lain, serta menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk penyebab DBD.
“Kemudian, dalam intruksi Walikota Banjar juga mengimbau agar memasyarakatkan gerakan 1 rumah 1 jumantik di setiap rumah, kantor, sekolah, serta fasilitas umum lain yang akan melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pemantauan jentik setiap 1 minggu sekali secara berjenjang,” terangnya, kepada Koran HR, Selasa (05/11/2019).
Lanjut dr. Herman Umar, diintruksikan pula untuk memberdayakan seluruh siswa mulai dari kelas V-VI SD, sampai siswa tingkat SMP/SMA sederajat di Kota Banjar, untuk berperan aktif sebagai juru pemantau jentik di rumahnya masing-masing, lalu melaporkan secara berkala dan berjenjang ke Puskesmas setempat (Jumantik Anak Sekolah).
Selain itu, kepada sarana pelayanan kesehatan, terutama Puskesmas dan rumah sakit di Kota Banjar, agar melakukan persiapan terhadap kemungkinan terjadinya peningkatan kasus DBD. Selanjutnya, melaporkan hasil kegiatan penanggulangan DBD kepada Walikota Banjar secara berjenjang melalui Dinas Kesehatan Kota Banjar.
Kemudian, Walikota Banjar juga mengintruksikan tentang Kewaspadaan Dini Terhadap Kejadian Luar Biasa Hepatitis A di Kota Banjar. Hal itu sehubungan dengan terjadinya penyebaran kasus Hepatitis A di beberapa sekolah dan pemukiman penduduk di wilayah Kota Banjar.
Kepala Dinkes Kota Banjar, menyebutkan, gejala Hepatitis A yang perlu diwaspadai meliputi demam, sakit kepala, lelah, kehilangan nasfu makan, perut kembung, mual, muntah, air kencing berwarna gelap, serta kekuningan pada kulit dan bagian putih mata.
“Untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan, masyarakat diimbau agar meningkatkan gerakan upaya kebersihan perorangan yang meliputi, pertama, selalu cuci tangan pakai sabun, tidak berbagi barang-barang pribadi, seperti sabun,sikat gigi, handuk,” jelasnya.
Selain itu, harus memasak makanan dan minuman dengan matang, menjaga kebersihan setelah buang air besar dan air kecil, serta usahakan untuk selalu menggunakan air mengalir. Lakukan desinfeksi pada sumber air jika teridentifikasi air sebagai sumber penularan.
Masyarakat juga harus meningkatkan upaya sanitasi/kebersihan lingkungan, meningkatkan pengawasan terhadap semua kantin dan jajanan yang berhubungan dengan populasi beresiko. Selanjutnya, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di semua tatanan, baik rumah tangga, sekolah, maupun perkantoran.
“Jika ditemukan kasus, maka segera upayakan pencarian pengobatan ke fasilitas kesehatan, dan melaporkan apabila ditemukan kasus Hepatitis di lingkungannya,” pungkas dr. Herman Umar. (Eva/Koran HR)