Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),– Bupati Kabupaten Pangandaran, Jeje Wiradinata mengaku sudah menerima laporan terkait adanya penebangan liar di kawasan hutan Pangandaran.
“Sudah ada laporan ke saya ada penebangan hutan dan sebagainya di hulu, itu akan saya tangani langsung tidak boleh penebangan hutan yang membabi buta seperti itu,” tegas Jeje usai acara pencanangan Kawasan Siaga Bencana di lapangan Kalipucang, Jum’at (22/11/2019).
Jeje berjanji bakal segera turun ke lapangan untuk memeriksa dan menangani penebangan liar tersebut. Namun, saat ini Jeje masih sibuk, sehingga belum turun langsung.
“Adanya kawasan hutan produksi itu tidak apa-apa, asalkan yang kemiringan lahan sampai 45 derajat tidak boleh ada penebangan. Kalau hutan produksi itu kan ada pola sistemnya, jadi tidak masalah asalkan jangan asal babat lahan dengan kemiringan 45 derajat tadi,” kata Jeje.
Jeje menambahkan dirinya sudah berkomunikasi dengan KPH Perhutani. Dia meminta apabila ada penebangan liar di Pangandaran, maka segera lapor kepadanya. Hal ini, kata Jeje agar kerusakan hutan tidak terjadi yang nantinya bisa menimbulkan permasalahan bagi dunia pariwisata di Pangandaran.
“Saya sudah ngomong ke KPH Perhutani kalau ada penebangan beri tahu saya, bukan mau minta jatah tapi yang kemiringan itu jangan asal tebang, walaupun kerusakan hutan ada, tapi kecil masih kita data belum semua terinventarisir masih diproses,” katanya.
Selain itu Jeje juga menyinggung wilayah Kabupaten Pangandaran yang rawan bencana, mulai dari banjir, longsor, gempa bumi sampai tsunami. Hal itu disebut Jeje lantaran Pangandaran berada di pesisir Pantai Selatan Jawa.
Bahkan isu megatrust atau gempa bumi besar sudah sering muncul, namun wisatawan akhirnya terbiasa dengan isu tersebut. Meskipun demikian, Jeje berharap warga Pangandaran tetap waspada.
“Untuk meyakinkan wisatawan terhadap kesiapan mitigasi bencana, kita sudah siap, jalur evakuasi serta peringatan dini atau Early Warning System (EWS) ada, tinggal terus rutin dilakukan simulasi agar kita siap apabila ada bencana,” kata Jeje. (Madlani/R7/HR-Online)