Menjelang akhir tahun 2019 ini, perhatian ilmuwan tersita pada sebuah bintang di galaksi Bima Sakti yang diketahui terlempar keluar dari lubang hitam.
Seperti yang diketahui, setiap pusat galaksi dipercaya terdapat sebuah lubang hitam, tak terkecuali dengan galaksi tempat Bumi berada, Bima Sakti.
Di pusat galaksi Bima Sakti, ada sebuah black hole supermasif yang diketahui bernama Sagittarius A. Pengamatan bintang yang ditendang dari lubang hitam ini memiliki kecepatan yang sangat kencang.
Pada 16 November 2019, ilmuwan mengatakan bahwa bintang yang keluar dari galaksi tersebut tak akan pernah kembali lagi.
Terlemparnya Bintang di Galaksi Bima Sakti
Terkait ditendangnya bintang dari lubang hitam yang ada di Bima Sakti, para ilmuwan menyebutnya sebagai pengunjung dari negeri asing yang tengah singgah ke galaksi Bima Sakti.
Mengenai keberadaannya, para peneliti yang berasal dari Universitas Carnegie Mellon menjelakan bahwa bintang terlihat di posisi rasi bintang Grus atau bangau.
Bintang Bima Sakti ini terlempar dengan sangat cepat. Bahkan pergerakannya 10 kali lebih cepat dari bintang lainnya yang ada di galaksi Bima Sakti.
Jika di Bumi, kecepatan bintang ini diperkirakan setara dengan 6 juta kilometer per jam. Anda bisa bayangkan sendiri betapa cepatnya laju bintang tersebut.
Dengan kecepatannya yang sangat tinggi tersebut, Douglas Boubert dari Universitas Oxford mengungkap bahwa bintang ini akan selamanya meninggalkan galaksi.
Untuk diketahui, fenomena ini terbilang langka. Hal ini dikarenakan terakhir kali menemukan bintang dengan kecepatan serupa terjadi sekitar 20 tahun yang lalu. Itupun kecepatannya tak sekencang bintang ini.
Bukan hanya kecepatannya saja yang mengundang rasa penasaran ilmuwan, akan tetapi juga penyebab ditendangnya bintang di galaksi Bima Sakti tersebut sampai harus terlempar dari lubang hitam.
Padahal selama ini kita tahu bahwa lubang hitam seringkali menghisap benda-benda langit yang ada di sekitarnya. Objek luar angkasa yang jaraknya terlalu dekat dengan cakrawala peristiwa akan langsung tertelan lubang hitam.
Dimana cakrawala peristiwa ini bisa dibilang sebagai batasan gravitasi lubang hitam. Meski ada objek yang melintas begitu dekat namun tak menyentuh cakrawala peristiwa, maka objek tersebut tak akan terhisap lubang hitam.
Setelah mengetahui fakta tersebut, mengapa ada fenomena yang justru memperlihatkan lubang hitam yang melemparkan bintang?
Penelitian Terkait Ditendangnya Bima Sakti
Fenomena alam lubang hitam yang biasanya menghisap benda langit, namun malah melemparkannya membuat ilmuwan sempat kebingungan.
Untuk menjawab keheranan yang dirasakannya, para ilmuwan pun langsung bergerak cepat dengan melakukan serangkaian penelitian.
Dalam melakukan penelitian ini, para astronom memulainya dengan mengamati jalur yang dilalui bintang. Penelitian ini juga dilakukan dengan mencermati kecepatan geraknya.
Dari penelitian yang dilakukan, para astronom menemukan hasil bahwa bintang di galaksi Bima Sakti yang terlempar tersebut sempat berhadapan dengan lubang hitam dalam jarak yang sangat dekat.
Tidak hanya sendirian, diperkirakan bintang tersebut mendekat ke lubang hitam bersama kembarannya. Keduanya hidup dalam sistem dua bintang dan diketahui saling mengorbit satu sama lain.
Dikarenakan jaraknya yang sudah semakin dekat dengan lubang hitam, maka sistem kedua bintang tersebut menjadi terganggu. Begitupun dengan gravitasi yang dimiliki keduanya.
Jaraknya yang sangat dekat dengan black hole membuat satu bintang langsung tertelan, sementara satu bintang lagi terlempar keluar.
Mungkin anda akan berpikir, mengapa tidak kedua bintang yang terhisap?. Namun setelah diteliti, ternyata gravitasi lubang hitam yang mempengaruhinya.
Bintang yang diusir keluar dari lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti ini belum lama ini ditemukan oleh astronom dan diberi nama S5-HVS1.
Bintang S5-HVS1 mempunyai massa yang besar. Bahkan diperkirakan massa bintang di galaksi Bima Sakti ini mencapai 2,3 kali lebih besar dari massa Matahari.
Penemuan bintang S5-HVS1 ini melibatkan Teleskop Anglo-Australia di ANU Siding Spring Observatory. Setelah keluar dari Bima Sakti, bintang ini akan terus bergerak ke ruang intergalaksi.
Dimana dalam ruang tersebut tak ada objek yang menemaninya. Hingga pada akhirnya bintang tersebut habis terbakar dengan sendirinya.
Peristiwa terlemparnya bintang di galaksi Bima Sakti dengan kecepatan yang tinggi ini sendiri diperkirakan terjadi sekitar lima juta tahun yang lalu. (R10/HR-Online)