Bahaya resistensi antibiotik belakangan dirasakan semakin menjadi ancaman yang perlu diwaspadai. Resistensi antibiotik terjadi karena penyakit yang semakin kebal terhadap obat yang diberikan. Masyarakat umumnya mengenal antibiotik layaknya obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Pemahaman yang kurang tepat ini bisa menimbulkan berbagai rangkaian masalah yang sebenarnya justru membahayakan manusia.
Dampak buruk dari bahaya resistensi antibiotik juga disebabkan oleh distribusi atau penggunaan antibiotik yang tidak seketat pada pemakaian obat. Kita dapat membeli sejumlah jenis antibiotik secara bebas di apotik atau toko obat.
Apalagi tidak sedikit jenis antibiotika untuk hewan juga dapat digunakan untuk manusia. Sehingga untuk penggunaannya dalam mengatasi penyakit yang menyerang manusia menjadi semakin sulit dikontrol.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau bahkan berlebihan terutama disebabkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang kurang. Seperti yang sekarang mulai terjadi dimana bahaya resistensi antibiotik telah timbul dimana-mana.
Bahaya Resistensi Antibiotik
Antibiotik adalah senyawa yang dibuat dari mikroba alami ataupun secara sintetis. Tujuan utamanya adalah untuk mengatasi atau menghambat perkembangan organisme bakteri yang menyebabkan penyakit.
Perkembangan farmasi yang pesat saat ini telah menghasilkan banyak sekali antibiotika, baik dari segi jenisnya maupun jumlahnya. Baik yang dimanfaatkan untuk manusia maupun untuk hewan. Dengan begitu bahaya resistensi antibiotik sangat kentara apabila tidak diatur penggunaannya dengan baik
Dalam penggunaannya, antibiotik hanya akan efektif untuk mengatasi dan menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu tidak semua jenis penyakit yang menyerang manusia bisa diatasi dengan antibiotika.
Penyakit-penyakit lainnya seperti yang disebabkan oleh virus tidak bisa diatasi dengan antibiotik. Namun pemahaman yang kurang ini dapat menimbulkan bahaya resistensi antibiotik akibat penggunaan yang tidak tepat sasaran.
Selain itu, pengetahuan maupun pemahaman masyarakat yang terbatas menyebabkan penggunaan antibiotika menjadi kurang terkontrol. Tak sedikit orang yang langsung mengambil dan mengonsumsi antibiotik saat tubuh terasa kurang nyaman tanpa mengetahui penyebabnya.
Pemakaian antibiotik yang berlebihan inilah yang justru bisa menimbulkan dampak buruk bagi manusia. Selain penyakit tidak dapat disembuhkan, bakteri yang menyerang juga semakin resisten atau menjadi kebal terhadap antibiotika yang ada.
Angka Kematian Karena Bahaya Resistensi Antibiotik
Dampak lebih lanjutnya, penyakit akan makin mengganas karena sudah tidak dapat diatasi atau disembuhkan lagi. Tidak sedikit penelitian yang menemukan makin meningkatnya angka kematian akibat penyakit infeksi yang makin resisten.
Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, tidak sedikit khasiat antibiotika seperti kehilangan keampuhannya. Antiobotik tak lagi mampu berbuat banyak dalam mengatasi suatu bakteri. Padahal sebelumnya dinilai cukup efektif.
Bahaya resistensi antibiotik akibat pemakaiannya yang dilakukan secara berlebihan ini belakangan tengah menjadi sorotan berbagai kalangan. Resistensi maupun mengganasnya sejumlah jenis penyakit diperkirakan disebabkan oleh pemakaiannya yang sudah melebihi batas.
Penyalahgunaan ini tidak hanya karena pemakaiannya yang berlebihan untuk mengatasi penyakit yang menyerang manusia. Namun yang banyak terjadi juga karena meningkatnya penggunaan antibiotik oleh para peternak terhadap hewannya. Akibatnya muncul bahaya resistensi antibiotik.
Hewan ternak yang terserang penyakit bakteri oleh peternak akan diatasi dengan antibiotik. Baik melalui makanan maupun dengan suntikan. Penggunaan antibiotik di kalangan peternak seringkali bahkan melebihi dari yang seharusnya diberikan.
Bahkan dalam prakteknya, setiap penyakit yang menyerang hewan ternaknya tak jarang juga langsung diatasi dengan pemberian antibiotik. Padahal tidak setiap penyakit yang menyerang ternak mereka akibat bakteri.
Pemberian antibiotika yang terus menerus dan dalam jumlah berlebihan inilah yang kemudian memunculkan bahaya resistensi antibiotik dari bakteri penyebab penyakit. Ancaman inipun tak berhenti hanya sampai disitu.
Melalui daging hewan yang mengandung bakteri resisten ini kemudian akan dikonsumsi atau dimakan oleh manusia.
Nah, akumulasi penggunaan antibiotik, baik untuk mengobati penyakit yang diderita manusia maupun hewan, dengan konsumsi makanan yang mengandung bakteri yang telah kebal menyebabkan makin kompleksnya dampak buruk penggunaan antibiotik.
Inilah bahaya resistensi antibiotik yang saat ini seakan membalik dan menjadi problem yang tidak mudah diatasi. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap penggunaan antibiotik tampaknya perlu terus ditingkatkan. (R9/HR-Online)