Para astronom memprediksi kemungkinan terjadinya tabrakan galaksi Andromeda dan Bimasakti. Seperti yang diketahui, Andromeda memiliki sifat kanibal yang melahap semua benda angkasa yang ada di sekitarnya.
Galaksi Bimasakti yang kita tinggali ini letaknya sangat dekat dengan galaksi kanibal tersebut. Oleh karenanya, para astronom memprediksi akan terjadi benturan antar galaksi tersebut.
Dari benturan yang terjadi, belum bisa diprediksi galaksi mana yang akan menang. Namun yang pasti, tabrakan tersebut akan menghasilkan galaksi yang ukurannya lebih besar.
Perlu diketahui, galaksi Andromeda memakan galaksi-galaksi kecil yang ada di sekelilinginya hingga membuatnya menjadi galaksi sebesar sekarang.
Tabrakan Galaksi Andromeda dan Bimasakti
Para astronom memprediksi bahwa benturan antara galaksi Andromeda dan Bimasakti akan terjadi dalam tempo 4,5 miliar tahun.
Kebiasaan galaksi Andromeda yang kanibal sudah bisa diketahui sejak 10 miliar tahun silam saat dalam proses pembentukannya. Kala itu, galaksi ini menelan banyak benda ruang angkasa yang ada di dekatnya.
Kejadian tersebut terulang kembali sekitar 4 miliar tahun lalu. Namun pada waktu tersebut, skala kanibal yang diperlihatkannya relatif lebih kecil. Walau demikian, hal tersebut tentu saja termasuk fenomena yang mengerikan.
Temuan ini sendiri didapat dari hasil penelitian yang dilakukan astronom bernama Dr Douglas Mackey yang berasal dari Research School of Astronomy and Astrophysics Australian National University.
Dr. Dougal Mackey bekerjasama dengan profesor Geraint Lewis yang berasal dari Universitas Sydney. Dijelaskan bahwa galaksi yang kanibal sudah menjadi hal yang umum di alam semesta.
Sebagaimana penjelasan yang disampaikan para astronom, proses tabrakan galaksi Andromeda dan Bimasakti akan sangat berbeda dari fenomena yang pernah terjadi sebelumnya.
Selama ini galaksi yang ditelan Andromeda diperkirakan memiliki massa sepersepuluh dari massa total yang dimiliki Andromeda. Sedangkan massa galaksi Bimasakti setengah dari massa galaksi Andromeda.
Selain massa, ukuran jarak galaksi Andromeda dan Bimasakti juga diperkirakan sama. Begitu pun dengan sistem yang dibawanya. Galaksi Andromeda memiliki sistem yang menyerupai sistem spiral milik galaksi Bimasakti.
Dilihat dari perkiraan tersebut, bisa diprediksi bahwa saat terjadi tabrakan galaksi Andromeda dan Bimasakti, maka akan menghancurkan struktur spiral yang dimiliki tiap galaksi tersebut. Peristiwa ini juga akan menciptakan galaksi elips.
Dari hasil temuan yang didapat, bisa diketahui bahwa galaksi-galaksi yang sudah lama hilang dulunya juga pernah ada di alam semesta yang sama sebelum dimakan galaksi kanibal Andromeda ini.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Mackey ini sendiri telah diterbitkan dalam jurnal Nature dan langsung menjadi perhatian dunia.
Dampak Benturan Galaksi Andromeda dan Bimasakti
Para peneliti mempelajari lebih mendalam mengenai lingkar cahaya, atau halo, bintang-bintang yang ada di galaksi Andromeda.
Dari apa yang dipelajari tersebut, para peneliti menyadari ada dua gugus bintang yang berkaitan secara gravitasi. Hal tersebut dikenal dengan sebutan gugus bola, yang terlihat mengorbit di jalurnya masing-masing.
Mengenai dampak apa yang ditimbulkan dari tabrakan galaksi Andromeda dan Bimasakti, para astronom menjelaskan bahwa Bumi akan seketika hancur atau Matahari yang keluar dari lintasannya.
Meski kecil kemungkinannya, namun hal tersebut tak mustahil untuk terjadi. Seperti yang diketahui, jarak antar bintang di tiap galaksi sangat jauh. Namun, ada kemungkinan Matahari akan terlempar ke ruang intergalaksi.
Setelah galaksi Andromeda dan Bimasakti bertabrakan, letak Bumi akan dekat dengan lintas bintang lainnya. Hal ini bisa mengganggu orbit Bumi sehingga tak dapat mendukung kehidupan sebagaimana mestinya.
Temuan prediksi tabrakan galaksi Andromeda dan Bimasakti ini juga mampu menjelaskan mengenai distribusi materi gelap (dark matter). Rekan-rekan Profesor Lewis meyakini bahwa keberadaan dua orbit Andromeda, baik itu orbit yang vertikal maupun horizontal, yang tak sesuai pemahaman umum terkait gravitasi.
Diakuinya bahwa dirinya sendiri masih belum yakin sepenuhnya dengan hal tersebut. Sejumlah astronom menyebut bahwa kita keliru dalam memahami gravitasi.
Dijelaskan juga bahwa klaim yang besar tentu saja membutuhkan bukti yang besar pula. Apabila dikatakan salah dalam memahami gravitasi, maka harus diikuti dengan buktinya.
Prediksi astronom mengenai tabrakan galaksi Andromeda dan Bimasakti tentu saja menjadi perhatian publik. Bahkan tak sedikit yang menyebutnya sebagai kiamat. (R10/HR-Online)