Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Komisi IV DPRD Kabupaten Pangandaran melakukan peninjauan dalam rangka pengawasan ke lokasi pembangunan RSUD Pandega Pangandaran, Rabu (02/10/2019). Pengawasan itu dilakukan untuk memastikan persiapan akan dimulainya operasional rumah sakit tersebut pada Januari tahun 2020 mendatang.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pangandaran, Wowo Kustiwa, mengatakan, setelah dilakukan peninjauan secara langsung, progress pembangunan RSUD Padega secara teknis sudah mencapai 91 persen.
“Tinggal finishing saja. Target tanggal 11 Desember harus selesai dikerjakan sebagaimana dalam kontrak kerja, tampaknya akan tercapai,” katanya.
Selain melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan RSUD, rombongan dari Komisi IV DPRD Pangandaran pun bertemu dengan manajemen RSUD Padega Pangandaran. Menurut Wowo, dalam pertemuan tersebut, pihaknya memberikan masukan mengenai penerimaan tenaga kerja non PNS.
“Kami meminta kepada manajemen agar dalam pelaksanaan penerimaan tenaga kerja non PNS harus professional, transparan dan tertib administrasi. Kami juga mengingatkan soal pelayanan yang harus benar-benar diperhatikan. Moto 3S yaitu Senyum, Salam dan Sapa harus diterapkan. Hal itu agar masyarakat merasa nyaman ketika berobat ke sini,” ujarnya.
Wowo juga berharap RSUD Pandega Pangandaran bisa bersaing dengan Rumah Sakit lainnya. Minimalnya, kata dia, pasien dari sekitar wilayah Kabupaten Pangandaran bisa percaya berobat di sini dan tidak lari ke rumah sakit daerah lain.
“Nomor satu itu pelayanan. Kalau pelayanan baik, Insyaallah pasien akan berdatangan. Kita harus contoh rumah sakit di Jawa Tengah yang mengedepankan pelayanan prima. Terbukti kan pasiennya pun datang dari berbagai daerah,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Pandega Pangandaran. Asep Kemal Pasha, mengatakan, pertemuan dengan DPRD intinya membahas terkait mekanisme penerimaan pegawai non PNS dan persiapan operasional pada bulan Januari 2020 nanti.
“Jumlah pendaftar ternyata di luar dugaan. Bayangkan saja, ada 3000 lebih pendaftar. Pada penerimaan pegawai tahap pertama kami hanya menerima lowongan untuk 356 pegawai,” ujarnya.
Menurut Asep, RSUD tipe C yang memiliki tempat tidur sebanyak 214 idealnya harus mempunyai 900 pegawai. Namun, kata dia, karena RSUD Padega Pangandaran baru dibuka, maka penerimaan pegawainya dilakukan secara bertahap.
“Pada awal pembukaan, kami tidak langsung melakukan pengadaan pegawai sesuai dengan jumlah ideal. Kita jalan dulu dengan pegawai yang nanti ada. Apabila setelah beberapa bulan atau tahun dirasa perlu dilakukan penambahan pegawai, pasti kami akan melakukan penerimaan kembali,” ujarnya. (Madlani/Koran-HR)