Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Lengkap dengan memakai sarung dan kopiah sebagai ciri khas anak pesantren, ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Banjar, mengikuti upacara dan karnaval peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Kota Banjar di Taman Kota Lapang Bhakti Banjar, Selasa (22/10/19).
Upacara berlangsung khidmat dengan dibacakanya Ikrar Santri Nasional dan pelepasan balon sebagai tanda dimulainya Kirab dan Karnaval Santri. Setelah aksi pelepasan balon, dipandu jajaran kepolisian Polresta Banjar, ribuan santri tersebut kemudian melakukan pawai dengan berjalan kaki mengelilingi kawasan perkotaan.
Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, mengatakan, peringatan Hari Santri Nasional tahun 2019 ini menjadi istimewa dengan adanya pengesahan Undang Undang Nomor 18 tentang Pondok Pesantren.
“Dengan adanya Undang Undang tersebut, maka pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan saja, tetapi juga peran dakwah dan pengabdian. Lulusan pesantren juga memiliki kesetaraan yang sama dengan lulusan lembaga pendidikan lainnya,” tandas Ade Uu.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Kota Banjar, Ahmad Bananu Syafiq, mengatakan, kegiatan upacara dan kirab hari santri ini merupakan agenda puncak, setelah sebelumnya diadakan rangkaian acara untuk menyambut peringatan HSN.
Ia menyebutkan, ada beberapa agenda yang diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Santri Nasional di Kota Banjar, diantaranya perlombaan bola volly antar santri, lomba paduan suara, pembacaan satu miliar Sholawat Nariyah.
Sedangkan, sebagai puncak acara dilaksanakan upacara dan kirab santri dengan rute yang telah ditentukan. Dilanjutkan panggung hiburan santri, dan pada malam harinya digelar sholawat akbar.
“Sebelum kegiatan, kita list ada 4.000 santri. Alhamdulillah, berlangsung meriah, dan pada pagi ini ada sekitar 6.000 santri yang ikut memeriahkan Hari Santri di Kota Banjar,” terang Syafik, di hadapan sejumlah awak media, usai mengikuti upacara HSN.
Ia juga berharap, melalui peringatan Hari Santri Nasional, lembaga pendidikan pesantren dapat berperan aktif dalam mewujudkan pembangunan nasional, maupun pembangunan di daerah melalui bidang pendidikan.
Karena menurut Syafiq, peringatan hari santri merupakan rangkaian dari resolusi jihad sebagai langkah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Tentu ini merupakan gayung bersambut dari disahkannya UU Pesantren, agar santri dan lembaga pendidikan pesantren berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Syarif.
Pada kesempatan yang sama, Samsul Ma’arif, salah seorang santri Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar, mengaku bangga dengan adanya peringatan Hari Santri Nasional di Kota Banjar.
Dirinya berharap agenda tersebut bisa menjadi momen bersilaturahmi dan refleksi bagi santri pondok pesantren. “Bisa menjadi motivasi bagi santri. Tahun depan harus lebih meriah lagi,” ungkapnya. (Muhlisin/Koran HR)