Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Pangandaran Run 2019, event lari berskala nasional kembali digelar. Lomba lari 5 km dan 10 km merupakan kerjasama antara program studi di Luar Kampus Utama Universitas Padjadjaran (Unpad) di Pangandaran, dengan Pemerintah Kabupaten Pangandaran.
Kegiatan ini selain dalam rangkaian Dies Natalis Unpad ke-62, juga memperingati Hari Jadi Kabupaten Pangandaran yang ke-7, dan diselenggarakan pada Sabtu, 26 Oktober 2019.
Event ini bukan hanya menyelenggarakan lomba lari skala nasional saja, melainkan juga ada kegiatan unik tersendiri. Seperti di tahun pertama bisa memecahkan rekor muri Pindang Gunung terbanyak.
“Sedangkan untuk tahun 2019 ini, mengusung kampanye sosial untuk mendukung gerakan mengurangi sampah plastik,” kata Rektor Unpad Rini Windiastuti kepada HR Online, Sabtu (26/10/2019).
Rini menambahkan, Pangandaran Run tahun ini merupakan gelaran event yang kedua, dengan mengusung tema kampanye sosial untuk mendukung gerakan mengurangi sampah plastik, dengan #reduceplasic.
“Kampanye sosial ini sekaligus sebagai wujud kontribusi terhadap program bank sampah milik pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ucapnya.
Kampanye pengurangan plastik di acara Pangandaran Run 2019 ini adalah kolaborasi dengan Non-Governmental Organization (NGO), dalam rangka mendukung program bank sampah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bersama dengan PT. Pegadaian, dengan nama “Sehate” The Gade and Gold di Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran.
Untuk penukaran sampah yang dapat dikonversikan menjadi tabungan emas, maka Pangandaran Run menyediakan satu stand NGO.
Keunikan Lain dari Pangandaran Run 2019
Rini memaparkan, keunikan event lari Pangandaran Run dari event lari lainnya adalah rute yang akan ditempuh sangat menarik, yaitu melalui pesisir pantai tepatnya Pantai Barat Pangandaran.
“Dengan begitu, para peserta dapat berlari dengan disuguhi keindahan wisata Pantai Pangandaran,” paparnya.
Pada tahun ini, Pangandaran Run mengusung tema Historia est Vitae Magistra, yang mempunyai makna bahwa sejarah adalah guru terbaik.
Melalui tema ini diharapkan dapat mengajak para peserta dan juga masyarakat sekitar, untuk menjaga kebersihan pesisir pantai khususnya pantai di Pangandaran, agar terjaga kebersihannya seperti Pangandaran pada dahulu kala.
Tak kalah menariknya, disuguhi juga dekorasi yang bertemakan kerajaan di dalam venue maupun rute lari.
Sebagai bentuk dukungan dari kampanye sosial #reduceplastic, panitia menyediakan slot penukaran tiket dengan sampah plastik, yang berhasil terjual sebanyak 125 tiket.
Sampah plastik tersebut diolah menjadi dekorasi dalam venue yang menggambarkan keadaan ikan marlin (ikan khas Pangandaran) pada tahun 2025.
Adapun target peserta yaitu sejumlah 1.100 orang. Namun, jumlah pendaftar pada tahun ini melebihi target yang diharapkan yaitu mencapai sekitar 1.200 orang. Pendaftar berasal dari berbagai usia dengan pendaftar tertua berusia 65 tahun untuk lari 5 km dan 59 tahun untuk lari 10 km.
Pendaftar termuda berusia 11 tahun untuk lari 5 km dan 15 tahun untuk lari 10 km. Para pendaftar tidak hanya berasal dari Pangandaran saja, tetapi juga dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, bahkan luar Pulau Jawa.
Bahkan Pangandaran Run 2019 ini juga diikuti oleh turis manca negara, yang berasal dari Amerika selatan dan Brazil. (Enceng/R5/HR-Online)