Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita PangandaranManfaatkan Potensi Pangandaran, Pria Ini Sulap Batok Kelapa Jadi Barang Bernilai Seni

Manfaatkan Potensi Pangandaran, Pria Ini Sulap Batok Kelapa Jadi Barang Bernilai Seni

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Asep Ali Imron, warga Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, rupanya paham betul potensi besar yang ada di kampung halamannya. Menyandang gelar sarjana seni rupa, membuatnya terpikir untuk menfaatkan batok kelapa yang melimpah di kampung halamannya agar bisa disulap menjadi barang yang memiliki nilai seni serta nilai jual tinggi.

Seperti diketahui, Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu daerah penghasil kelapa terbesar di Jawa Barat. Bahkan di daerah pesisir selatan Jawa Barat ini banyak lahan hektaran yang khusus untuk ditanam pohon kelapa. Maka jangan heran apabila di wilayah ini banyak ditemukan pabrik gula kelapa.

Batok Kelapa Masih Dianggap Limbah   

Saat berbincang di salah satu kedai kopi di Parigi, Minggu (13/10/2019), Asep Ali Imron, menceritakan tentang sepak terjangnya dalam usaha kerajinan batok kelapa. Menurutnya, meski kelapa melimpah di Pangandaran, namun tidak semua bagian dari pohon tersebut dimanfaatkan agar bernilai rupiah tinggi.

Bahkan, kata dia, batok kelapa masih dianggap limbah dan kebanyakan digunakan untuk bahan bakar memasak. Padahal, batok yang memiliki tekstur keras, bisa disulap menjadi perabot rumah tangga yang bernilai seni tinggi.

Selain itu, apabila dibuat dengan tampilan yang menarik, kerajinan ini bisa jual ke pasaran dengan nilai rupiah yang cukup tinggi.

“Sebenarnya tidak hanya batoknya saja, tetapi tapas, daun, batang hingga akar pohon kelapa pun bisa dijadikan bahan untuk membuat berbagai barang berharga, diantaranya perabot rumah tangga dan properti rumah,” ujarnya.  

Asep mengatakan saat ini dirinya tengah memproduksi teko dan gelas yang dibuat dari batok kelapa. Memang barang tersebut bukan hal yang baru. Karena pada zaman dulu pun gelas dan teko terbuat dari batok kelapa.

“Tapi gelas dari batok kelapa sekarang jarang dijumpai di rumah-rumah warga. Justru hal ini sebagai peluang untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa gelas dari batok kelapa dulunya sering digunakan oleh nenek moyang kita atau sebelum gelas berbahan kaca ada,” ujarnya.

Namun begitu, gelas batok kelapa yang dibuatnya memiliki nilai seni tinggi atau sedikit berbeda dengan gelas zaman dulu. “Kalau gelas zaman dulu hanya batok yang dikeringkan saja atau tanpa balutan seni. Kalau gelas ini lihat saja berbeda. Ada unsur seninya dan juga layak dijadikan barang hiasan antik untuk menambah koleksi pajangan di rumah,” katanya.

Penghasilan Rp. 10 juta per Bulan

Asep mengatakan dirinya memproduksi gelas dan teko berbahan batok kelapa dengan jumlah cukup banyak. Hasil produksinya sudah dijual ke berbagai daerah di Jawa Barat.

“Untuk teko batok dijual di pasaran dengan harga Rp. 80 ribu. Sementara gelas batok dijual dari harga Rp. 10 ribu sampai Rp. 25 ribu atau bagaimana besar dan kecil gelasnya,” terangnya.

Menurut Asep, dirinya menggeluti usaha itu sudah hampir 6 tahun berjalan atau dari tahun 2013. Dia pun mengaku dari hasil bisnisnya sudah mendapat keuntungan sebesar Rp. 10 juta per bulan.

“Selain membuat gelas dan teko, saya juga memanfaatkan bahan dari pohon kelapa lainnya seperti tapas, daun, batang dan akarnya untuk dibuat hiasan dan properti rumah. Kalau itu harus pesan dulu untuk mengetahui keinginan konsumen seperti apa. Karena setiap konsumen memiliki keinginan yang berbeda-beda,” ujarnya. (Ceng2/R2/HR-Online)

Persib Diakui Sebagai Klub Paling Profesional di Indonesia dari FIFA

Selamat! Persib Diakui Sebagai Klub Paling Profesional di Indonesia dari FIFA

Klub sepak bola lokal Indonesia, Persib Bandung, baru saja mendapat prestasi yang membanggakan. Persib mendapat pengakuan sebagai klub dengan pengelolaan paling profesional di Indonesia.  Baca...
Petani di Kutawaringin Ciamis Bingung, Sulitnya Cari Buruh Tani untuk Panen

Petani di Kutawaringin Ciamis Bingung, Sulitnya Cari Buruh Tani untuk Panen

harapanrakyat.com,- Sulitnya mencari buruh tani menjadi kendala para petani di Dusun Buniasih, Desa Kutawaringin, Kecamatan Purwadadi, Ciamis, Jawa Barat. Padahal saat ini di daerah...
Pesta ulang tahun kucing di Banyuwangi dirayakan mewah

Ulang Tahun Kucing di Banyuwangi Dirayakan Mewah, Biduan dan Orkes Ramaikan Pesta

harapanrakyat.com,- Sebuah pesta ulang tahun kucing sukses mencuri perhatian warganet. Bukan tanpa alasan, pasangan suami-istri di Banyuwangi, Jawa Timur, merayakan ulang tahun tiga ekor...
Misteri Mayat Mengapung di Sungai Cipeles Sumedang Terungkap, Ini Identitas Korban

Misteri Mayat Mengapung di Sungai Cipeles Sumedang Terungkap, Ini Identitas Korban

harapanrakyat.com,- Identitas mayat yang mengapung di aliran Sungai Cipeles, kawasan Bendung Rengrang, Desa Cijambe, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, akhirnya terungkap. Korban ternyata...
Masa Pakai Shockbreaker Mobil, Tahu Kapan Harus Ganti

Masa Pakai Shockbreaker Mobil, Tahu Kapan Harus Ganti

Shockbreaker punya tugas besar, seperti dapat meredam setiap guncangan dari jalan supaya mobil tetap stabil. Tapi, seperti manusia, ini juga punya umur. Kalau sudah...
dokter kandungan yang diduga lecehkan ibu hamil di Garut

Dokter Kandungan Lecehkan Ibu Hamil di Garut Viral, Mantan Istri Buka Suara

harapanrakyat.com,- Dokter kandungan inisial MSF asal Kabupaten Garut, Jawa Barat diduga lecehkan ibu hamil hingga viral di media sosial. Saking viralnya, mantan istri MSF...