Kota terpanas di Indonesia hari ini, Selasa (22/10/2019) dicatat BMKG adalah kota Semarang, Jawa Tengah, dengan suhu 39,4 derajat Celcius.
Suhu udara panas yang melanda sejumlah daerah di Indonesia mencapai puncaknya pada Selasa (22/10/2019) siang ini.
Tercatat oleh BMKG, Kota Semarang, Jawa Tengah memecahkan rekor suhu paling panas dalam 37 tahun ini, suhu udara di Kota Semarang mencapai 39,4 derajat Celcius.
Dikutip HR Online dari berbagai sumber, suhu paling panas di Kota Semarang itu terjadi pada pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Ibu kota di Jawa Tengah ini pun tercatat sebagai kota terpanas di Indonesia.
“Suhu maksimum di Kota Semarang, hari ini terjadi pada jam 1 sampai jam 3 siang, suhunya mencapai 39,4 derajat Celcius,” ungkap Iis W Harmoko, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Semarang.
Sebelumnya, kota Semarang, pernah memiliki suhu udara 38,5 derajat Celcius pada 12 Oktober 1972. Sehari setelahnya, yakni tanggal 13 Oktober 1972, suhu udara mencapai 38,7 derajat Celcius, terakhir 18 Oktober 1972, suhu udara di Kota Semarang mencapai 38,5 derajat Celcius.
Catatan itu terpecahkan pada hari ini, Selasa (22/10/2019) dimana suhu udara di Kota Semarang, Jawa Tengah mencapai 39,4 derajat Celcius.
Semarang jadi Kota Terpanas di Indonesia Hari Ini, Apa Penyebabnya?
BMKG menyebut, fenomena suhu panas ekstrim ini merupakan hal wajar yang memang terjadi tiap tahun.
Namun, di berbagai media sosial, suhu udara panas yang terjadi akhir-akhir ini banyak diperbincangkan warganet. Artinya suhu panas, bukan hanya terjadi di Semarang yang tercatat sebagai kota terpanas di Indonesia saat ini.
Bulan Oktober disebut BMKG merupakan bulan paling panas, apalagi pada bulan Oktober ini ada hari tanpa bayangan. Suhu udara panas yang cukup ekstrim akhir-akhir ini menurut BMKG lantaran gerak semu matahari.
Kondisi ini terjadi saat gerak semu matahari di Bulan Oktober menuju Selatan garis Khatulistiwa. Hal ini membuat sejumlah wilayah suhu udaranya panas, termasuk catatan BMKG terhadap kota terpanas di Indonesia.
Matahari berada tepat di sekitar wilayah Khatulistiwa pada bulan September. Matahari seolah-olah terus ‘bergerak’ menuju Bumi belahan Selatan sampai bulan Desember.
Sehingga pada bulan Oktober, posisi semu matahari bakal ada di sekitar wilayah Indonesia bagian Selatan.
Kondisi tersebut mengakibatkan lebih banyak radiasi matahari di wilayah Selatan yang efeknya pada siang hari, suhu udara akan terasa lebih panas dengan matahari bersinar terik di atas kepala. Itulah penyebab cuaca panas di wilayah Indonesia bagian Selatan.
Penyebab cuaca panas ini, membuat BMKG mencatat suhu optimum di kisaran 34 derajat Celcius sampai 37,5 derajat Celcius. Bandingkan dengan Semarang yang suhu udaranya bisa mencapai 39,5 derajat Celcius, sehingga pantas jika disebut sebagai kota terpanas di Indonesia.
Gerak semu matahari ini menyebabkan suhu udara cukup ekstrim, namun masih disebut normal bila dibandingkan pada periode 1988-2017.
Pada tahun-tahun tersebut, suhu udara paling tinggi terjadi pada 18 Oktober 2002, yakni 38,5 derajat Celcius. Sementara rata-rata suhu udara tertinggi pada Oktober 35,9 derajat Celcius.
Saat itu, suhu udara maksimum harian tertinggi terjadi tanggal 18 Oktober 2002 yang mencapai 38.5 derajat Celcius.
Karena itu, suhu panas sebenarnya bukan hanya terjadi di kota terpanas di Indonesia saja, namun juga merata di beberapa wilayah bagian Selatan Indonesia. Hal ini lantaran radiasi sinar matahari meluas setelah matahari seolah-olah bergerak ke arah Selatan.
Penyebab suhu udara panas juga adalah kondisi atmosfer yang relatif kering. Akibatnya, pertumbuhan awan yang biasanya menghalangi teriknya matahari terhambat.
Minimnya awan ini akan semakin meningkatkan panas di permukaan Bumi, tentu hal ini berdampak pada suhu udara yang makin meningkat.
Karena itu, tak perlu heran jika akhir-akhir ini, langit terlihat cerah, namun panasnya sangat terik. Bagaimana dengan Anda yang tinggal di Semarang, kota terpanas di Indonesia?
Lantaran panas ekstrim ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk sering-sering minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.
BMKG juga memperkirakan, suhu udara panas ini akan berlangsung selama satu minggu. Oleh sebab itu, bagi Anda yang beraktivitas di luar ruangan, lindungi kulit Anda dengan memakai pakaian tertutup.
Apalagi bagi Anda yang tinggal di Semarang, kota terpanas di Indonesia, jika memungkinkan pakailah sunblock untuk melindungi kulit Anda dari radiasi matahari. Tak kalah penting, adalah menjaga lingkungan, terutama dari aktivitas yang bisa menimbulkan kebakaran. (Ndu/R7/HR-Online)