Kamis, April 17, 2025
BerandaBerita PangandaranKopi Tradisional Khas Pangandaran Ini Dinamai ‘Kopi Kujang Pasundan’

Kopi Tradisional Khas Pangandaran Ini Dinamai ‘Kopi Kujang Pasundan’

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Petani kopi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, kini sudah mampu memproduksi kopi kemasan yang diolah secara tradisional dan memiliki kualitas tinggi. Kopi tradisional khas Pangandaran ini dinamai Kopi Kujang Pasundan’. Rasanya pun tidak kalah dengan kopi murni yang dijajakan di kedai kopi ternama.

Tidak hanya sekedar diolah dengan cara tradisonal, namun kopi inipun mulai dari ditanam hingga dipanen menggunakan metoda keilmuan pertanian yang baik. Dengan cara itulah membuat kopi ini memiliki cita rasa yang khas dan dapat bersaing dengan kopi murni ternama yang kini tengah ngehits di kalangan pencinta kopi.  

Awal Mula Tercipta Kopi Tradisional Khas Pangandaran

Apabila menilik pada sejarah kopi tradisional khas Pangandaran ini, ternyata ada peran pemberdayaan yang dilakukan oleh aktivis Serikat Petani Pasundan (SPP). Hal itu berawal dari keprihatinan para aktivis yang melihat petani kopi di Kabupatan Pangandaran yang selalu dipermainkan oleh para tengkulak.

“Potensi kopi Pangandaran ini sebenarnya sangat luar biasa. Bayangkan saja, setiap musim panen mereka bisa menghasilkan kopi sebanyak 50 ton. Namun, harga jual kopi yang diterima petani hanya dihargai sebesar Rp. 15 ribu per kilogram.

Jelas hal itu sangat merugikan para petani. Dari sinilah kemudian kami tergerak untuk membantu,” kata Nur Arifin, salah seorang akitivis SPP Pangandaran yang juga menjadi pendamping para petani kopi, kepada HR Online, beberapa waktu lalu.

Nur mengatakan, sebelum melakukan action, pihaknya pun melakukan kajian terlebih dahulu. Kajian itu dilakukan untuk mencari sebab kenapa harga kopi Pangandaran sampai bisa dihargai murah.

“Ternyata ada yang salah dalam teknik menanam hingga pengolahannya. Kemudian kami bersama aktivis dan ahli pertanian melakukan pendampingan kepada petani kopi,” ujarnya.

Petani Kopi Diberi Pelatihan

Untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas, kata Nur, pihaknya kemudian memberikan serangkaian pelatihan kepada petani. Dalam pelatihan itu, tambah dia, banyak ilmu yang didapat oleh petani, seperti teknik memetik kopi yang disarankan memilih yang berwarna merah atau chery hingga teknik menjemur kopi yang baik.  

“Setelah diberi pelatihan dan para petani paham teknik menghasilkan biji kopi yang berkualitas, ternyata hasil pertaniannya bisa dihargai di pasaran. Untuk harga kopi kering atau greand beand, kini bisa diterima di pasaran dengan harga Rp. 30 ribu sampai Rp. 50 ribu per kg-nya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Nur, para petani pun diberi pelatihan agar bisa mengolah biji kopi guna menciptakan sebuah produk kopi kemasan. Kopi yang diolah secara manual itu kemudian dikenal dengan kopi tradisional khas Pangandaran yang diberi merk ‘Kopi Kujang Pasundan’.

Nur mengatakan, setelah petani kopi di Pangandaran bisa menghasilkan biji kopi yang berkualitas dan mampu mengolah kopi kemasan, diharapkan hasil pertanian dan produknya bisa bersaing di pasaran. Mereka pun diberi akses pemasaran agar dapat menjual dengan harga yang layak.

“Kami juga berharap kopi tradisional khas Pangandaran yang sudah dikemas cukup baik ini bisa laku di pasaran dan dapat meningkatkan perekonomian petani. Kopi yang diberi merk kopi Kujang Pasundan ini dibandrol dengan harga Rp. 50 ribu per 250 gram dan sudah diperkenalkan di sejumlah kedai kopi di wilayah Pangandaran,” ujarnya. (Ceng2/R2/HR-Online)

Bapenda Ciamis Gencar Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah dari Pajak Bumi dan Bangunan

Bapenda Ciamis Gencar Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah dari Pajak Bumi dan Bangunan

harapanrakyat.com,- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Ciamis, Jawa Barat, gencar meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), salah satunya dari sektor pajak. Seperti kerja sama dengan Kelurahan...
PSSI Belum Putuskan Pelatih Timnas Indonesia untuk SEA Games

Belum Putuskan Pelatih Timnas Indonesia untuk SEA Games, PSSI: Masih Pertimbangan

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengaku masih belum melakukan persiapan menyambut SEA Games 2025. Termasuk perihal penentuan siapa yang menjadi pelatih timnas Indonesia...
Tyronne del Pino Absen di Laga Persib Bandung vs Bali United

Tyronne del Pino Absen di Laga Persib Bandung vs Bali United

Tyronne del Pino harus absen saat pertandingan Persib Bandung vs Bali United pada Jumat (18/4/2025) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Tentunya dengan absennya...
Jumlah Guru ASN Kurang, Tenaga Honorer Jadi Andalan di Ciamis

Jumlah Guru ASN Kurang, Tenaga Honorer Jadi Andalan di Ciamis

harapanrakyat.com,- Dinas Pendidikan Ciamis, Jawa Barat, menyebut kebutuhan guru ASN yang masuk rekomendasi Menpan RB sebanyak 8.541 orang, sedangkan yang ada hanya 6.145 orang....
Dampak Larangan Siswa Bawa Motor ke Sekolah, Ketua Organda Ciamis Pengguna Angkot Meningkat

Berkat Larangan Siswa Bawa Motor ke Sekolah, Ketua Organda Ciamis: Pengguna Angkot Meningkat

harapanrakyat.com,- Larangan siswa SD dan SMP membawa kendaraan bermotor ke sekolah mendapat respon positif dari masyarakat. Salah satunya adalah Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat...
Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Sumedang

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Sumedang Segera Terwujud, Anggaran Capai Rp12 M

harapanrakyat.com,- Harapan terbentuknya Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat kini kian dekat. Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Cece Ruhiat menyampaikan,...