Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Pemerintah Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran menyebut maraknya pencurian di wilayahnya akhir-akhir ini dinilai akibat kurang efektifnya jadwal penjagaan di pos ronda atau ronda malam.
Menurut Camat Langkaplancar, Dani Ramdani, kejadian pencurian barang-barang berharga milik sekolah beberapa minggu lalu dan kejadian pencurian sepeda motor serta 7 unit mesin pompa air menjadi keprihatinan sendiri bagi pihaknya. Selain menjadi kerugian bagi korban, juga menjadi pengingat semua elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Saya sudah intruksikan kepada semua pemerintah desa agar mengintensifkan jadwal ronda malam. Kalau penjagaan di lingkungan kurang, maka kejadian seperti ini terus membayangi kita. Saya harap Pemdes harus menggiatkan lagi ronda di tiap dusun,” katanya kepada Koran HR, Senin (21/10/2019).
Dani mengaku, dirinya mendengar langsung laporan-laporan dari bawahannya jika masih banyak dusun yang tidak menjalankan ronda malam. Karena kabar ini, pihaknya akan memanggil semua Kepala Desa supaya ronda digiatkan lagi.
“Minimalnya ketika ronda digiatkan lagi dapat meminimalisir aksi kejahatan di malam hari. Jika nanti intruksi saya ini tidak diindahkan, maka saya akan kasih teguran langsung. Kalau ada ronda kan masyarakatnya jadi lebih aman dan nyaman, terutama dari aksi pencurian,” tegas Dani.
Sementara itu, Ekan Septiansah, salah satu tokoh pemuda Langkaplancar, juga mengatakan hal senada. Menurutnya, pentingnya ronda malam di tiap dusun dapat meminimalisir aksi kejahatan yang selama ini dikhawatirkan masyarakat, apalagi beberapa minggu terakhir di wilayah Langkaplancar kerap terjadi pencurian.
“Saya minta masyarakat melakukan ronda malam secara bergiliran, keamanan, ketertiban dan kenyamanan masyarakat adalah tanggung jawab kita semua. Terlebih kita akan melaksanakan pilihan kepala desa serentak pada 30 November 2019 dan Pilkada pada 2020 nanti,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ekan mengimbau kepada semua masyarakat yang merasa kehilangan barang apapun melaporkannya kepada pihak kepolisian, supaya ada tindak lanjutnya.
“Menurut informasi yang saya terima, pihak yang jadi korban jarang yang melakukan laporan ke pihak berwajib. Padahal itu sangat penting agar bisa ditindaklanjuti,” pungkasnya. (Enceng/Koran HR)