Minggu, April 13, 2025
BerandaBerita CiamisBabi Hutan Turun Gunung di Ciamis, Rusak 30 Hektar Kebun Warga

Babi Hutan Turun Gunung di Ciamis, Rusak 30 Hektar Kebun Warga

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Kawanan babi hutan yang turun gunung di Desa Mekarbuana, Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis meresahkan warga yang tinggal di kaki Gunung Madati. Pasalnya, babi hutan tersebut mengacak-acak kebun milik warga.

Selain merusak lahan milik warga, sejumlah tanaman palawija, seperti talas, singkong dan tanaman lainnya ikut rusak akibat ulah babi hutan yang turun gunung. Tak tanggung tanggung, babi hutan tersebut merusak perkebunan warga sekitar 30 hektar.

Warga kemudian memasang kawat berduri sepanjang 3 kilometer untuk mencegah kawanan babi hutan masuk yang telah meresahkan warga tersebut.

“Warga sini sudah resah akibat babi hutan ini, jadi kami pun bersama-sama Kepala Dusun dan masyarakat memasang pagar dengan kawat berduri sepanjang 3 kilo di kaki Gunung Madati,” ujar Anda Lesmana, Kaur Ekbang Desa Mekarbuana, Kamis (17/10/2019).

Anggaran yang digelontorkan untuk pemasangan kawat duri sepanjang 3 Km tersebut mencapai Rp 27 juta. Menurut Anda, pagar akan dipasang bertahap mulai dari 500 meter,  700 meter, sampai saat ini sudah terpasang sepanjang 1,2 Km.

“Sudah dilaksanakan selama 1 minggu ini, tingginya mencapai 1,5 meter, kami memakai tiang besi. Akan terus dilakukan sampai mencapai 3 kilo, sekarang berarti sisanya tinggal 1,8 kilo lagi,” kata Anda.

Kata Anda, masyarakat sudah sangat dirugikan lantaran ulah babi hutan tersebut, sehingga pemasangan kawat duri ini dilakukan agar babi hutan tak bisa masuk ke lahan perkebunan warga.

“Mungkin makanan di atas (gunung) itu sudah berkurang karena kemarau panjang saat ini, bisa jadi babi hutan di gunung populasinya meningkat, sehingga binatang itu turun dan merusak kebun warga,” katanya.

Sementara, Warid, Kepala Resort Wil XX Gunung Sawal BKSDA Ciamis, menuturkan, ada beberapa faktor, babi hutan turun gunung di Ciamis tersebut.

Diantaranya, Warid menyebut, lantaran musim kemarau pajang yang mengakibatkan kurangnya makanan. Selain itu, berkurangnya hewan pemangsa babi hutan seperti macan mengakibatkan populasinya terus bertambah.

“Karena musim kemarau, makanan seperti cacing dan umbi-umbian susah didapatkan di hutan, babi hutan itu turun bisa jadi untuk mencari makanan atau karena populasinnya meningkat,” ucapnya.

Warid juga menegaskan, babi hutan bukanlah hewan yang dilindungi, karena itu, dirinya mempersilakan warga untuk menangkapnya.

“Jika menganggu atau bahkan merusak, maka silakan saja untuk ditangkap, karena babi hutan bukan termasuk hewan yang dilindungi,” pungkasnya. (Fahmi2/R7/HR-Online)

Proyek wisata The Mummy WBP Kota Banjar

Pemkot Banjar Panggil Investor Proyek Wisata The Mummy BWP, Bakal Langsung Putus Kontrak 

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar, Jawa Barat, kembali melayangkan surat teguran terhadap Direktur PT Maju Jaya Dwi Vira selaku investor proyek wisata edukasi The...
Warga Cijambe Sumedang Temukan Sosok Mencurigakan di Sungai Domas, Diduga Jasad Manusia

Warga Cijambe Sumedang Temukan Sosok Mencurigakan di Sungai Domas, Diduga Jasad Manusia

harapanrakyat.com,- Warga Desa Cijambe, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dihebohkan oleh penemuan sesosok mencurigakan yang diduga jasad manusia di aliran Sungai Domas. Tepatnya...
Warga Pangandaran Dibacok saat Hajatan

Warga Pangandaran Dibacok saat Hajatan, Diduga karena Dendam

harapanrakyat.com - Seorang warga bernama Kasno dibacok saat hendak melerai perkelahian di sebuah hajatan di Dusun Karangsari, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa...
Oknum Guru di Garut Gesek Kemaluan ke Murid Laki-Laki

Oknum Guru di Garut Gesek Kemaluan ke Bokong Murid Laki-Laki

harapanrakyat.com,- Seorang oknum guru di Garut, Jawa Barat, harus berurusan dengan polisi gegara menggesek kemaluan ke bokong muridnya. Orang tua murid yang tak terima...
Sejarah Candi Sanggrahan, Tulungagung, Peninggalan Kerajaan Majapahit Bercorak Budha di Jawa Timur

Sejarah Candi Sanggrahan Tulungagung, Peninggalan Kerajaan Majapahit Bercorak Budha

Sejarah Candi Sanggrahan di wilayah Tulungagung, Jawa Timur memuat histori yang menarik untuk dipelajari lebih mendalam. Candi ini berlokasi di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu,...
Nepel Rem Motor, Komponen Kecil dalam Sistem Pengereman

Nepel Rem Motor, Komponen Kecil dalam Sistem Pengereman

Dalam industri otomotif, terutama untuk sepeda motor, sistem pengereman merupakan salah satu elemen krusial yang menjamin keselamatan pengendara. Banyak orang mungkin sudah mengenal komponen...