Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Asep Supriyadi, warga Cijurey RT. 03/04, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, memiliki keahlian dan hobi yang tidak biasa dengan orang lain, yaitu menaklukan berbagai jenis ular.
Dengan keahliannya tersebut, Asep kerap kali dipanggil oleh warga untuk menangkap ular yang mengganggu atau meresahkan warga. Ternyata selain menangkap ular, Ia juga sering mengobati warga yang terkena gigitan hewan reptil ini.
Uniknya, keahlian yang dimilikinya bukan dari keturunan, melainkan otodidak alias belajar sendiri.
Ketika ditemui HR Online di rumahnya, Sabtu, (12/10/2019), Asep sedang menunjukan peliharaannya kepada para tamu. Bahkan, terlihat beberapakali tangannya dipatuk hewan melata berwarna hijau.
Asep menuturkan, ular yang menggigitnya adalah yang pertama kali dia tangkap. Kemudian hewan yang memiliki bisa itupun dibawa pulang.
“Setelah saya tangkap kemudian bawa pulang untuk dipelajari,” ucapnya.
Semenjak itulah dirinya terbiasa menangkap hewan melata mulai dari yang tidak berbisa sampai berbisa, baik yang masuk ke rumah atau meresahkan warga, di sawah, parit, pinggiran sungai, gunung dan lain sebagainya.
Asep memamerkan ular peliharaannya, ada yang berwarna hijau dan jenis Sanca Bodo atau disebut juga Sanca Luwuk (Python bivittatus) dari suku Pythonidae.
“Iya sudah banyak sekali ular yang saya tangkap, sudah tak terhitung. Mulai dari King Kobra dan jenis lainnya,” katanya.
Kadang-kadang, lanjut Asep, ada juga yang ke rumahnya untuk menawar ular hasil tangkapannya.
Lantaran sering menangkap hewan melata, maka Asep sering dipanggil warga untuk membantu menangkapnya. Bahkan tidak jarang membantu mengobati orang yang terkan gigitannya.
“Bahkan tidak sedikit pula yang ingin belajar cara menangkap ular. Ya kita sharing saja pengalaman-pengalaman di lapangan, karena umumnya yang datang dan mengatakan ingin belajar, dan tentu saja saya sharingkan ilmunya,” ucapnya.
Asep mengatakan, dirinya sering menangkap jenis King Kobra dari alam liar. Untuk ukuran King kobra yang dia tangkap, paling pendek berukuran 2,5 meter.
“Jika dirupiahkan, semakin panjang semakin mahal. King Kobra berukuran 4 meter saja bisa dihargai 4-5 juta rupiah,” tuturnya.
Perihal tentang seringnya menangkap King Kobra, dibenarkan oleh tetangga dan tamunya.
“Iya sering. Itu tempat memeliharanya setelah ditangkap,” kata Anto sambil menunjukan kandang ular jenis King Kobra. (Sugeng/R5/HR-Online)