Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Udung Abdulah, warga Dusun Handapherang, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, merupakan salah satu peternak burung yang terbilang sukses dalam beternak burung-burung endemik Indonesia maupun luar negeri seperti Burung Hwamei Wambi asal China.
Ketika ditemui Koran HR, Udung mengaku sudah menjalani usaha ternak burung hampir 7 tahun. Menurut dia, usaha itu berawal dari hobi dan setelah dijalani membuahkan nilai ekonomi tinggi yang menguntungkan.
Udung menyebutkan, dia berhasil menangkarkan beberapa burung endemik Indonesia seperti burung murai, burung kacer, burung ciblek dan burung cucak ijo.
Bukan hanya itu saja, menariknya, kata Udung, dia juga berhasil menangkar burung endemik China, yaitu burung Hwamei Wambi. Menurut mitos, burung ini paling sulit ditangkarkan. Dan beberapa puluh peternak burung jarang berhasil melakukannya.
“Menurut mitos, burung wambi memang sulit ditangkarkan. Dan hampir semua orang bilang burung tersebut mandul,” katanya.
Lebih lanjut, Udung mengungkapkan, dia mendapatkan burung tersebut hasil dari saling tukar dengan peternak. Dia menukarkan burung murai dengan burung wambi.
“Saat itu saya hanya iseng-iseng saja ingin mempunyai burung wambi. Dan kebetulan ada yang menjual lagi, sehingga saya mempunyai 1 jodo anakan wambi,” katanya.
Saat dirawat, Udung menambahkan, memang ada beberapa kesulitan. Tapi dalam jangka 2 tahun, dia berhasil menangkarkan burung wambi sampai mempunyai 4 pasang indukan dan sudah 8 kali menghasikan anakkan.
“Awalnya sangat sulit menangkarkan burung wambi. eda dengan burung-burung endemik Indonesia lainnya. Alhamdulilah hasil tidak akan menghinati proses,” tuturnya.
Udung menerangkan, hasil dari ternakannya selalu dibeli para penghobi burung Ciamis maupun luar Ciamis. Ada juga yang memang dari luar Indonesia rata-rata menanyakan burung wambi.
“Rata-rata burung ternakan saya diincar para penghobi burung dari Ciamis maupun luar Ciamis. Saya juga kewalahan menerima pesanan. Biasanya orang memesan terlebih dulu,” katanya.
Udung menjual hasil ternakannya untuk anakan murai di kisaran harga Rp.1,5 juta sampai Rp. 2 juta, tergantung umur. Sedangkan untuk burung wambi, dia menjual Rp. 11 juta satu pasang anakan berumur 2 bulan.
“Wambi memang sangat mahal, karena memang susah mendapatkan burung endemik China ini,” katanya. (Fahmi/Koran HR)